32- Memaafkan

1.8K 183 35
                                    

Setelah berhasil menyelamatkan Jennie dari dalam toilet, wanita itu langsung tak sadarkan diri. Taehyung bisa merasakan helaan nafas Jennie yang sangat sesak dan berat, maka dari itulah, ia langsung membawa Jennie ke rumah sakit.

Sekarang, Taehyung tengah menunggu dokter yang memeriksa keadaan Jennie. Ia tak berhenti mencemaskan wanita itu dan berlalu lalang di depan pintu ruang rawat Jennie.

Tak lama, Taehyung menolehkan kepala kala mendapati orang tua Jennie dan Anderson datang menghampiri.

"Taehyung! Bagaimana keadaan Jennie, nak?" cemas Mommy Kim memegang pundaknya.

Taehyung mengangguk, "Dokter masih belum keluar, Eomma."

Kemudian ia melirik pria seusianya yang berdiri tak kalah cemas di samping Daddy Kim.

"Kenapa anda meninggalkan Jennie? Apa anda bisa memprediksi kejadian ini?" desisnya pada Anderson.

"Aku benar-benar bimbang. Kau harus mendengar penjelasanku dulu, Mr. Vi"

"Tadi, Jennie memang ingin pergi sendiri. Makanya kami berpencar. Tapi tiba-tiba, kekasihku menelfon ada masalah sehingga aku harus menjemputnya. Tidak ada yang tahu jika hujan akan turun lebat, aku terlambat kembali pada Jennie" jelas Anderson dengan wajah bersalahnya.

"Kejadian itu tak lama setelah kau pergi, Mr. Anderson! ini akan membahayakannya jika tidak ada yang tahu Jennie di dalam toilet! Seharusnya kau berpikir!" sentaknya menggebu-gebu.

Daddy Kim menimpal, "Kendalikan emosimu, Taehyung. Dan kau, Anderson, sebaiknya pergi saja. Ini sudah urusan kami keluarganya. Terimakasih"

"Tuan Kim, t-tolong maafkan kecerobohanku. Aku benar-benar tidak tahu jika akan ada tragedi seperti tadi"

"Its okay, biar Jennie menjadi tanggung jawab kami. Kau bisa pergi dan itu suatu kehormatan untukku"

Anderson menghela nafas, ia menatap Taehyung, "Maafkan kesalahanku ini, Mr. Vi."

Taehyung hanya menatap tajam ke arahnya, tak menjawab.

"Sampaikan salam maafku pada Jennie, Tuan Kim. Aku benar-benar meminta maaf yang besar" ujarnya kemudian membungkuk salam sebelum melenggang pergi.

Setelah Anderson pergi, Daddy Kim menatap Taehyung yang kelihatan sekali tengah cemas akan kondisi Jennie. Kini hatinya kembali di liputi rasa bimbang. Entah apa yang akan terjadi jika Taehyung tidak datang tepat waktu.

Tak lama, dokter keluar dari ruang rawat Jennie. "Dengan keluarga, Mrs. Jennie?"

"Saya suaminya" sahut Taehyung cepat.

"Mrs. Jennie baik-baik saja. Dia hanya sedikit merasa sesak napas karena panik dan ketakutan. Kami sudah memberi bantuan inhaler. Dia sudah baik-baik saja. Di lihat dari riwayatnya, Mrs. Jennie mengalami gangguan depresi, ya? Kami menyarankan untuk memeriksakannya pada dokter psikolognya agar mendapat obat resep"

"Ah, tapi dia benar-benar baik-baik saja, kan?" tanya Mommy Kim.

"Tentu, kalian sudah bisa menjenguk. Mrs. Jennie juga sudah bisa pulang hari ini. Kami akan mengurus data dan asuransinya. Permisi... "  ujar dokter tersebut kemudian melenggang pergi.

Taehyung menghela nafas lega mendengarnya. Ia memejamkan mata dan mendudukkan diri di kursi depan ruangan itu.

Mommy Kim menimpal, "Tidak ingin masuk, nak?"

Taehyung menggeleng, "Tidak, Eomma. Jennie sudah tidak ingin bertemu denganku. Kalian saja. Aku akan menunggu disini"

Sedangkan Daddy Kim yang melihat itu merasa kasihan pada Taehyung. Namun ia berusaha mengalihkan pikirannya. Langkahnya masuk untuk menemui Jennie di dalam.

ME OR YOUR PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang