10). Sakit

182 44 36
                                    

Hallo
.
.
.

Vote sebelum baca and comment sebanyak-banyaknya

Happy Reading!!

~~

"Waktu adalah segalanya."

- Alexa Alzenara Viktory

**

Zander kini berada di ruang kerjanya. Ia berangkat dengan tergesa-gesa setelah mendapatkan kabar bahwa Papahnya -Roberto akan melakukan rapat peralihan direktur perusahaan ARG.

"Semuanya milik gua Zergan." sahut Devan tersenyum smirk menatap Zergan.

"Lo busuk Bang, ternyata selama ini lo khianati gua, lo bukan mau dekat sama gua tapi lo cuman ngincer peran gua di perusahaan ini."

"Lo terima kekalahan aja." ucap Devan sembari menempatkan telunjuknya tepat kiri jantung Zergan.

Zergan mengepalkan tangannya kuat tak habis fikir dengan Kakaknya -Devan.

"Lo akan menyesal Bang karena udah berbuat curang seperti ini." ucap Zergan di akhiri ia meninggalkan Devan begitu saja.

.....

Malam sudah tiba menunjukkan pukul 9 malam, club malam itu masih dengan keadaan ramai pengunjung.

Zergan bersama Roberto yang kini berada di club malam.

Meja mereka penuh keheningan hanya beradu tatapan antara satu sama lain.

"Aku akan bayar semua hutang keluarga istri aku." ucap Zergan membuat kening Roberto mengerut.

"Dapat uang dari mana kamu untuk melunasi hutang mereka?" tanya Roberto pasalnya Zergan sudah di keluarkan dari perusahaannya karena saat rapat tadi Zergan benar-benar mempermalukan dirinya.

"Bahkan semua ATM dan kartu kredit kamu, Papah sudah blokir."

Zergan bukannya merasa cemas ia malah tertawa. "Ergan gak selemah yang Papah kira, Ergan bukan Bang Devan yang selalu bergantung ke Papah."

Zergan yang hendak beranjak dari duduknya tiba-tiba Roberto menggebrak meja itu membuat atensi semua orang tertuju kepadanya.

"Cerain Alexa dan Papah akan kembalikan seperti semula."

Zergan kembali ke tempatnya menatap tatapan nyalang Papahnya. "Aku masih waras Pah, aku butuh restu Papah."

Roberto berdecak, tertawa dengan begitu keras meremehkan orang di hadapannya. "Sampai Papah mati pun kamu tidak akan mendapatkan restu Papah, tapi ada satu hal, jika kamu menghabiskan 10 botol ini dalam semalam Papah akan biarin kalian menjalani pernikahan ini."

Zergan menoleh ke arah botol dari atas napan yang di bawakan oleh pelayan.

"Anda menyiksa anak Anda sendiri?"

Roberto menghelan nafas mengambil satu botol wine itu dan meminumnya.

"Papah tau kamu bukan anak yang suka mabuk, tapi ini risikonya saat kamu menentang perintah Papah."

My chosen destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang