07). Tidak sesuai dengan harapan

169 51 12
                                    

Halo
.
.
.

Jangan lupa vote and comment

Ikuti terus ceritanya
Semoga suka dan betah >_<

Happy Reading!!

~~

"Harapan yang nyata akan adanya kenyakinan akan di rusak karena ketidak percayaan."

- Zergan Felixo Argata

**

"Udah sayang, Mami di sini." Rafa terlihat begitu nyaman berada dalam pangkuan Vanessa sejak tadi.

Vanessa menoleh ke arah Zander yang kini sedang menatapnya.

"Rafa lahir tanpa sosok Ayah?" tanya Zander membuat atensi Vanessa tertuju pada Rafa karena ia takut Rafa mendengar hal itu.

Vanessa menutup telinga Rafa untuk kesekian kalinya, Zander melihat hal itu.

"Bapak tau dari siapa?"

"Rafa."

Satu tetes air mata lolos dari pelupuk mata Vanessa, Vanessa segera menghapus air matanya.

"Berat yah buat kamu, saat berjuang mengeluarkan Rafa tidak ada seorang pun yang berada di samping kamu?"

Vanessa tersenyum kalah dengan pertanyaan Zander.

"Bohong kalau saya bilang gak berat. Tapi saya tau, ketika kita berjuang tidak selalu perlu membutuhkan orang lain, kita bisa sendiri, mungkin iya berat, tapi bagi saya sekarang itu gak berat kalau diri kita kuat,"

"Saya mengalami banyak waktu yang sulit,"

"Tidak ada satu jalan pun yang sesuai dengan keinginan saya,"

"...... Dan saya hancur."

"Tapi, tidak ada satu pun yang bertanya apakah saya baik-baik saja,"

"Bahkan saya lupa, kapan terakhir saya baik-baik saja."

Zander meraih tangan Vanessa yang menutupi telinga Rafa sejak tadi.

Kontak mata keduanya bertemu. Vanessa bisa merasakan begitu dalam tatapan dari pria di hadapannya.

"You okey?"

.....

"Anak sialan kenapa kamu balik lagi hah?" bentak Roberto menampakkan wajah penuh amarah kepada Zergan.

"Apakah saya salah menginjakan kaki saya ke rumah tempat saya tinggal?" Roberto tersenyum remeh.

"Assalamu'alaikum, Devan pulang." Roberto tersenyum kala menyambut putranya itu.

"Mari Nak kita makan." Roberto menggandeng tangan Devan menuntunnya ke arah meja makan tanpa memperdulikan Zergan di hadapannya.

Zergan berusaha kuat untuk hal ini, lantas ia berjalan mengikuti keduanya.

Flower terdiam melihat putranya yang di perlakukan seperti itu oleh suaminya.

My chosen destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang