HAPPY READING!!
_________
5 tahun yang lalu
"Al, ayok kita putus." ucap Daffa.
*PLAKK
"Maksud kamu apa Daff? Kamu putusin aku saat pernikahan kita mau di mulai? Udah gila kamu?" tanya Alexa tak percaya dengan apa yang di katakan Daffa kepadanya.
"Maaf Al, aku gamau nikah sama cewek bekas orang lain, lo menjijikan Al bagi gua."
Deg
Alexa terdiam termenung. Dirinya menjijikan? Jadi selama ini Daffa hanya berpura-pura mencintainya.
"Sampai kapan pun gaakan ada cowok yang mau sama modelan bekas kayak lo, Al, jadi maafin gua, gua bukan pemungut sam-"
*PLAKK
"Cukup! Lo berengsek!"
"AHKK!"
Prang
Alexa terisak keras. Rasanya hari ini hari paling buruk dalam hidupnya. Vas bunga kaca ia lemparkan kemana-mana.
"Lo berengsek Daff! Daffa lo berengsek!"
Flassback off
Rafa berdiri di depan Maminya. Tatapan Rafa ke arah Daffa begitu banyak kebencian.
"Om belengsek! Ngapain datengin Mami aku lagi?! Huaaa...."
Anak-anak Ostard hanya terdiam. Begitu pun Zergan.
Air mata berjatuhan di pipinya Alexa. Tak sanggup membuka lukanya lagi. Ia pun menggendong Rafa keluar yang menangis keras.
"Daff ada apa?" tanya Liam di sela sela keheningan mereka.
"Berengsek!"
Bugh
Bugh
Bugh
"Er!"
Elwin, Liam dan Garvin serta yang lainnya langsung menghentikan pukulan Zergan.
"Er udah!" tegas Liam sembari mencengkal kuat lengannya.
"Lo apain istri gua berengsek!"
Daffa hanya menundukkan wajah. "Maafin gua, Er." ucapnya pelan.
"JELASIN APA YANG TERJADI BERENGSEK!"
.....
"Mami."
*BRUKK
Rafa terjatuh begitu saja. Alexa sontak panik. "Rafa! Bangun sayang."
"Fa bangun! Jangan buat Mamih panik, Fa." Alexa terisak keras.
"Lucu ya kalau Mami nangis." celetuk Rafa berhasil membuat tangisan Alexa terhenti.
"RAFAEL!"
Rafa tertawa keras, berhasil mengerjai sang Mami. "Mami gak boleh nangis, Afa gamau liat Mami nangis, oke?" Alexa terdiam. Anaknya saja masih bisa tersenyum masa dirinya tidak.
"Fa, gausah kek gituan lagi, Mami takut." Rafa meraih tangan sang Mami untuk di genggam oleh tangan kecilnya.
"Afa bakal di sini sama Mami, Afa gak bakal ninggalin Mami." Alexa langsung menangis keras. Memeluk erat anaknya.
.....
Waktu menunjukkan pukul tengah malam. Zergan kini berada di sebuah kafe bersama Elwin, Garvin, Liam, dan Daffa. Setelah menjelaskan yang sebenarnya, Zergan pun bisa memahaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My chosen destiny
RandomFOLOW DONG SEBELUM BACA :) Ingin mengetahui kisah mereka? Next time ikuti alurnya kuy - Hati hati dalam membaca karna banyak adegan ke kerasan - Perbaiki kalimat atau kata yang mungkin di ketik dengan alasan typo TERIMAKASIH YANG UDAH MAU MAMPIR :)