14). Saling kuat

116 23 7
                                    

HAPPY READING
_________

4 Hari yang lalu Alexa sudah keluar dari rumah sakit setelah mendapatkan pengobatan.

"Al, aku gak izinin."

Alexa menghelan nafas menggenggam tangan Zergan. "Kak, izinin aku ya? Aku lakuin ini buat nembus kesalahan Papih aku."

"Aku izinin, tapi nggak dengan cara kamu bekerja di perusahaan Devan."

"Kak...."

Zergan menatap mata Alexa dalam sungguh ia sangat khawatir dengan semuanya.

Entah apalagi yang akan di rencakan oleh Papahnya - Roberto.

"Al, Papah aku jahat, aku tau di balik ini semua ada sesuatu, aku gamau kamu kenapa-kenapa, biar aku yang nembus semuanya. Al, jangan terlalu baik." ucap Zergan masih tetap dengan pendiriannya dengan tidak mengizinkan Alexa.

"Sini coba." Zergan menurut lantas menghampiri Alexa ikut duduk di sampingnya.

"Kak, dengan cara ini aku bisa buktiin ke Papih kalau aku bisa."

Zergan tiba-tiba memeluknya dengan begitu erat, mengelus rambutnya Alexa dengan penuh kelembutan.

"Sayang, you okey?" Alexa mengangguk.

Zergan melepaskan pelukannya menghapus air mata istrinya. "Ada aku, kamu gak harus nanggung semuanya sendirian lagi." Alexa mengangguk kecil.

"Pinter."

"Kakak, kenapa bisa cinta sama aku?" sret, pertanyaan itu tiba-tiba saja di lontarkan oleh Alexa.

"Karena, aku cinta kamu, sayangku." ucapnya sembari mencubit pipi Alexa.

"Bentar-bentar..."

"Kenapa cintaku?"

"Kata Bang Garvin, Bang Elwin sama Bang Liam, Kakak gak pernah pacaran yah?" tanya Alexa teringat kepada hari itu dimana teman-temannya Zergan mengatakan hal itu kepadanya.

"Iya gak pernah, dekat sama cewek pun Kakak gak pernah, tapi Kakak pernah sempat akan bertunangan ta-"

"Astagfirullah, jangan-jangan Kakak selama ini nikahin aku hanya untuk lari dari pertunangan, ya kan Kak?"

Zergan menggeleng keras. "Nggak, bukan. Aku nikahin kamu itu atas dasar cinta dan sayang karena izin Allah."

"Eh kok merah?" tanya Zergan begitu melihat pipi Alexa merona me merah.

Alexa memegang kedua pipinya untuk menutupinya. "Eh eh enggak kok!" gertagnya langsung berlari karena begitu sangat memalukan.

Zergan hanya geleng-geleng. "Lucu banget sih istri Kakak." gemasnya dengan sedikit kecupan melayang.

Zergan beralih mengambil ponselnya membuka roomchatnya dengan Hendri.

Zergan
Hen, cari tahu.

Hendri
Siap, Pak!

.....

Di sebuah hutan yang begitu banyak pepohonan mengelilingi kedua insan yang saling berhadapan.

My chosen destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang