22). Kecanggungan

64 12 1
                                    

HAPPY READING!!

_________

Hari senin begitu tiba datang. Alexa kini sudah siap untuk kembali bekerja. Alexa meratapi dirinya di depan cermin.

Pikirannya masih tertuju atas kejadian kemarin. Karena kejadian kemarin dirinya menjadi terasa canggung jika bersama Zergan.

Alexa menghelan nafas kasar. Anaknya ini memang keterlaluan. "Rafa, anak tolol!" gerutunya di dalam hati.

Disisi lain Rafa kini berada di meja makan sendirian dengan sarapannya. Rafa menghelan nafas kecewa menaruh rotinya dengan kesal.

"MAMI!" teriak Rafa namun tak ada sautan apapun dari Maminya itu.

Zergan menuruni anak tangga. Berjalan menghampiri anaknya yang terlihat begitu sangat kesal.

"Kenapa Brother?" tanya Zergan sembari duduk di samping Rafa.

Rafa menatap sang Papi cemberut. "Mami kemana sih?" tanyanya dengan nada yang sangat kesal.

"Ngapa?" sahut Alexa begitu ketus.

"Ciri-ciri menghindali kecanggungan ini mah." sindir Rafa sambil berbisik ke Zergan namun dengan volume suara yang keras.

Alexa spontan melotot. Sial kenapa Rafa begitu pintar?

Zergan menatap Alexa tanpa henti. Alexa yang di tatap Zergan seperti itu ia hanya bisa menghindarinya.

"Pi ini tu–"

"Mmmmm!" Alexa membekap mulut putranya. Rafa pasti akan berbicara hal aneh lagi.

"Udah ya Fa!" ketus Alexa.

Rafa spontan menangis langsung. "Huaaa Papi! Mami melototi Afa!" adunya. Rafa tersenyum menang sembari memeluk tubuh Papinya.

Zergan hanya bisa terdiam melihat pertengkaran keduanya yang begitu menggemaskan.

Alexa memejamkan matanya. Bisa bisa dartingnya kambuh. "Afa, berangkat yu?" tanyanya dengan nada masih sabar.

Rafa malah menggeleng. "Gapapa, Rafa di antar sama aku aja." ucap Zergan begitu halus.

Alexa hanya mengangguk. Hendak melangkah tiba-tiba saja suara Rafa kembali terdengar di telinganya.

"Sun tangan dong Mami!" celetuk Rafa.

Alexa menggigit bibir bawahnya. Sungguh paginya sangat sial. Alexa berbalik badan tersenyum menatap Zergan.

Alexa meraih tangan suaminya. Menempelkan kepala tangan Zergan ke bibirnya sendiri.

Zergan hanya terdiam melihat Alexa mencium tangannya. Perlakuan ini baru pertama kalinya di lakukan oleh Alexa.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam." jawab Zergan. Senyuman lebar terukir dari wajah Zergan melihat kepergian Alexa.

.....

Alexa kini sudah berada di tempat kerjanya. Matanya tertuju ke arah pintu ruangan Zergan.

My chosen destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang