16). Selama di sisi kamu

101 18 0
                                    

HAPPY READING!!
_______

"Papi kemana?" tanya Rafa di balas gelengan oleh Alexa.

"Mami juga gatau, tiba-tiba aja Papi ilang." jawabnya. Alexa tidak tahu suaminya ini kemana. Setelah menerima telepon, Zergan langsung pergi begitu saja.

"Yaudah gih masuk." Rafa mengangguk, menyalami tangan Alexa dan mengecup pipi Maminya.

*Drett drett drett

Ponselnya berdering dengan cepat Alexa mengambilnya dari tas ia.

"Ha-halo?"

Entah ada apa dengan dirinya, rasanya Alexa sangat gugup dan takut dengan hari ini, pikirannya kacau setelah mengangkat telepon tersebut.

"Dor!"

*BRAKK

Ponsel yang ia pegang jatuh setelah mendengar suara tembakan dari ponselnya itu.

Keringat mulai bercucuran di benak Alexa, rasa takut, gelisah, dan cemas berada dalam dirinya.

Tangan yang amat gemetar itu menutupi telinga kecilnya, berusaha untuk tidak medengar suara tembakan lagi di arah ponselnya.

"DIEM!" jerit Alexa histeris, untungnya sekolah Rafa sudah sepi karena waktu yang menunjukkan pukul masuk, para orang tua pun semua sudah pulang.

Tembakan itu semakin terdengar risih di telinga wanita itu. Jemari yang bergetar itu meraih batu besar yang berada di sisinya.

Dengan rasa kebisingan. Alexa mampu menghancurkan ponselnya dengan histeris sampai berserakahan.

"AHK! CUKUP AL GAMAU DENGER AHKK TOLONG BABA SAMA BUBU TOLONG!" jeritannya semakin keras, siapa pun yang melihat Alexa saat ini akan mengira dirinya gila.

Segerombolan orang-orang berpakaian hitam mendekat ke arah Alexa yang masih dengan keadaan cemas.

Laki-laki dengan rambut berwarna pirang menarik kuat rambut Alexa.

"Katakan, dimana kau sembunyikan Albert?"

Alexa menggeleng linglung. Bukan menjawab melainkan ia menangis terisak.

"Tolong....tolong Baba sama Bubu me-"

"Ahk sial, dia gila." ucapnya sembari mendorong Alexa kasar ke permukaan aspal.

.....

"Anda aman disini, percaya kepada saya." kata Zergan sembari memegang bahunya.

Viktory meraih tangan Zergan. Menggenggam tangannya. "Om minta tolong, jagain putri Om. Om sudah salah menilai dia, waktu pertama kali bertemu lagi, Om malah culik dia, nyatanya saat kejadian itu, dia begitu cemas memikirkan kami."

Viktory merasakan rasa bersalah besar kepada putrinya itu atas kejadian 8 tahun yang lalu, ia teringat saat itu Alexa malah menembaki dirinya begitu bruntal.

Ia tahu kenapa Alexa berbuat demikian, karena saat itu keadaan benar-benar kacau.

"Om juga berutang budi kepadamu, Nak. Andai saja waktu itu kamu tidak datang, mungkin Om sudah tidak ada."

My chosen destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang