VILLAIN OBSESSION
Warn : Violence &Sadistic
. . ."Dia bersikap seolah-olah tidak pernah mengenal Roseline." Elena menggerutu seraya berdecak pelan. "Apa-apaan? Dikirannya koin emas ini akan membuatku tutup mulut begitu saja? Lagipula mengapa harus---"
"Permisi. Boleh minta waktumu sebentar?"
Elena menghentikan kegiatannya mengumpulkan kepingan koin emas yang jatuh dari salah satu kantong yang rupanya bolong. Padahal tidak mau tapi diambil juga, dasar Elena.
"Tuan Diluc? Ah, Salam." Dengan cepat Elena membungkuk dan menyembunyikan kantong emas itu di belakang tubuhnya. "Kenapa anda mendatangi saya di tengah malam?"
"Aku tidak ingin basa-basi." Ujar Luke mempersingkat topik. "Tujuanku kemari adalah bertanya mengenai Roseline. Kau terlihat beberapa kali dekat dengannya, bukan? bisa jelaskan kapan terakhir kau bicara dengannya dan apa yang kalian bicarakan?"
Elena meneguk ludah. "Itu..." dia teringat pada gadis yang meninggalkan tiga kantong koin emas padanya dengan syarat tutup mulut mengenai Roseline tetapi disisi lain ia akan merasa terbebani kalau berbohong.
"Saya bingung, Tuan." Ungkap Elena jujur mengutarakan kegundahan hatinya saat ini. "Seorang gadis mendatangi saya dan memberi saya banyak koin emas supaya tutup mulut mengenai informasi yang menyangkut Roseline. Saya takut kalau saya mengatakan sesuatu tentang Roseline akan terjadi hal buruk pada saya."
"Apa?" Luke nampak bingung dengan penjelasan Elena. "Kau mengatakan seseorang memberikan sejumlah koin emas supaya kau tutup mulut saat ditanya tentang Roseline?"
Elena mengangguk. "Benar Tuan."
"Siapa orangnya?"
"Uhh... saya tidak tahu namanya tapi dia cantik, karena gelap saya tidak bisa melihat ciri khusus pada tubuhnya tapi saya yakin siapa dia." Ujar Elena mencoba mendeskripsikan Ivy. "Dia teman terdekat Roseline, saya kenal. Roseline sangat ramah dan kenal dengan beberapa orang tapi hanya ada satu orang yang selalu berada di sisinya yaitu... gadis yang mendatangi saya dan meminta saya tutup mulut."
"Teman terdekat Roseline?" Luke semakin dibuat penasaran terlebih karena seseorang yang disebut sebagai teman terdekat Roseline malah menjadi orang yang melarang orang lain membicarakan tentang Roseline pada siapapun. "Coba ingat-ingat, pasti ada satu atau dua detail yang kau ingat tentangnya. Pasti ada!"
Elena menggeleng. "Saya tidak yakin namun..." mencoba mengingat-ingat apa saja yang ia lihat dari gadis itu, "ada luka lebam di lengan atasnya tapi sudah memudar dan ada luka di lehernya."
Luke tertegun. "Luka di leher?"
"Ah, saya tidak yakin itu luka atau kalung karena pencahayaan yang cukup gelap." Ralat Elena ragu, "mungkin kalau saya bertemu dengannya sekali lagi di tempat yang lebih terang, saya bisa memberikan detailnya pada anda."
"Lupakan soal itu. Ceritakan padaku bagaimana Roseline bisa meninggal?"
Elena menggigit bibir bawah. "Rumor bilang kalau Roseline dihilangkan nyawanya oleh kekasihnya, Yang Mulai Raja itu sendiri."
"Mengapa?"
"Roseline mencoba mencuri buku suci milik Yang Mulia dan tertangkap."
"Lalu?"
"Setelah itu keberadaannya tidak pernah terlihat lagi."
"Buku suci? Buku suci apa yang kau maksud?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Villain Obsession
FantasíaAken itu seorang raja yang kejam dan terkutuk. Siapapun yang berada di dekatnya akan mati, karena itu dia menutup diri sebab kekasihnya telah menjadi korban pertama dari kutukannya tersebut. Setelah terbunuh karena aksi penjarahan manusia dan pemerk...