7 tahun kemudian...
Lisa lulus dari perguruan tinggi 3 tahun lalu. Ia menyelesaikan pendidikannya dalam waktu tiga tahun lebih. Lulus kuliah Lisa langsung menempati posisi CEO sebab memiliki perusahaan sendiri. Lisa mengelola perusahaan saat dirinya menginjak semester 7.
4 tahun sudah umur perusahaannya. Agensi Lisa yakni Likey Entertainment telah melahirkan banyak idol-idol berbakat. Seperti the biggest girl group in the world Blackpink, penyanyi solo IU, Treasure dan baru-baru debut ini Baby Monster.
Selain idol, aktor terkenal seperti Lee Minho, Gong Yoo, Park Seojoon, dan Kim Soo Hyun serta aktrisnya Han So Hee, Park Shin-hye, dan Kim Tae Hee juga berada di bawah naungan agensinya.
Walau baru empat tahun berjalan, agensi Lisa masuk dalam daftar 5 agensi besar Korea Selatan dengan pendapatan tertinggi.
Pendapatan Lisa dalam setahun hampir menyentuh angka triliunan. Menjadikan dia orang 1 terkaya di Korea dan ke 2 dunia. Baru-baru ini Lisa membuka bisnis baru, yakni sebuah brand pakaian beserta pernak-perniknya bernama Celine. Selain suka musik, selera fashion Lisa sangatlah baik. Itulah sebabnya mengapa dia membuka bisnis busana.
7 tahun berkelana di negeri orang, Lisa memutuskan pulang ke kampung halaman. Lisa tidak tahu menahu akan apa yang telah terjadi disana. Limario tidak pernah lagi menghubunginya. Lisa rasa pria itu muak perhatiannya diabaikan.
Pulang menggunakan jet pribadi, Lisa sampai di mansion pagi hari setelah mengambil penerbangan malam.
"Nona Lisa, anda sudah kembali" paman Leo yakni satpam mansion Yoon berkaca-kaca menatap Lisa. 7 tahun lamanya dia tidak melihat nona mudanya di mansion rasanya sangat sepi.
"Paman, bagaimana kabarmu?" Tanya Lisa basa-basi setelah paman Leo membukakan gerbang besar mansion.
"Baik nona, nona bagaimana?"
"Baik juga" jawab Lisa menampilkan sekilas senyuman.
Paman Leo dan dua bodyguard lain membantu Lisa membawa barang-barangnya ke dalam. Kasihan cewek cantik dibiarin bawa barang berat sendirian.
Ting Tong
Ceklek
"Annyeong bibi Oh" maid yang disapa Lisa malah mematung ditempat memandanginya.
"Nona Lisa" Lisa mengangguk kecil dengan senyuman tipisnya.
"Aigoo nona, kenapa tidak ngomong dulu kalau mau pulang. Ayo masuk"
Lisa mengikuti langkah bibi Oh ke dalam. Sampai di ruang tengah Lisa mendengar suara tawa dari arah meja makan. Matanya terpaku hingga tak berkedip. Bagaimana lebarnya bibir itu membentuk tawa. Ada sesuatu menggores hatinya dan itu sangat perih sehingga buliran bening tertampung di pelupuk mata.
"Tuan, nona muda telah pulang" laporan dari bibi Oh mengalihkan atensi orang di meja makan. Lim spontan menoleh ke arah lain dan menubruk mata foxy Lisa.
Senyuman Lim terukir samar. Lekas ia hampiri putri sulungnya dan mendekap erat daksa yang amat ia rindukan.
"Kenapa pulang nggak ngasih tau dulu" untuk sesaat Lisa terlena. Pelukan hangat Limario membuatnya nyaman.
"Terserah ku" ketusnya mengurai paksa pelukan. Limario tersenyum kecut. Lisanya tambah dingin.
"Mari sarapan bersama, Daddy mau mengenalkanmu dengan seseorang" Lim menarik tangan Lisa ke meja makan membuatnya pasrah. Lisa duduk disamping Limario, berhadapan dengan anak laki-laki disebelah Diana.
"Ini Liam adikmu dan Liam ini Lisa kakakmu"
"Annyeonghaseyo Noona" sapanya hanya dibalas tatapan datar oleh Lisa.
"Apa aku salah datang kemari?"
Lim dan Diana mengerut bingung. Tatapan dingin Lisa memenuhi seluruh ruangan membuatnya menjadi serius.
"Maksudmu apa nak?" Lim bertanya. Memiringkan kepalanya guna melihat wajah Lisa.
"Ku rasa ini kunjungan terakhirku" ucapan Lisa semakin membuat Limario kebingungan.
Setelahnya gadis itu berdiri dari duduknya dan pergi ke lantai atas. Beberapa menit kemudian, Lisa kembali bersama koper besar.
"Kamu mau kemana?"
"Pindah" jawabnya enteng.
"Pindah kemana, rumahmu kan disini nak"
"Aku punya apartemen"
"Tapi kenapa kau mau pindah. Kau baru saja sampai"
"Aku tidak mau mengganggu keluarga kalian" pandangan Lisa yang tadinya lurus ke depan seketika menatap Limario.
"Boleh aku bertanya satu hal?" Lim menunggu Lisa menyambung ucapannya.
"Apa kau pernah menyayangiku sekali saja?" Keterdiaman Lim Lisa anggap tidak. Sudah jelas baginya. Lisa bebas dari rasa penasaran yang membelenggu hatinya. Lim memang tidak pernah ada untuknya.
"Dan satu lagi, siapa nama ibu kandungku?"
.
.
.
Jennie masih terjerat dalam lingkaran hitam Taehyung. Pria itu semakin lama menunjukkan sifat aslinya. Tempramental dan suka memaksa.
"Kau sungguh ingin menetap rupanya" sarkas Taehyung mengelilingi tubuhnya.
"Apa aku harus menyesal atau beruntung. Kau ternyata payah dalam segala bidang"
"Apa lagi mau mu?"
"Putra. Kapan kau akan memberiku seorang putra Kim Jennie!" Wanita itu membuang napas panjang. Sepanjang hari Taehyung selalu membahas tentang ini. Jennie muak dan lelah. Mau kabur sama saja menggali kuburan sendiri.
"Bukan aku sebenarnya yang payah tapi kamu"
"Mwo"
"Kau lupa siapa penyebab aku keguguran waktu itu" kecam Jennie membuat Taehyung terdiam.
"Kau kan!" Tegas Jennie menekan kalimatnya. "Kau yang membunuh calon anakmu dan sekarang kau menyalahkan ku"
"Itu bukan gara-gara ku tapi karena mu yang payah menjaga kandunganmu" Taehyung memberi perlawanan. Menentang keras argumen Jennie.
"Ya kau kan tuhan yang tidak pernah salah" ucap Jennie berlalu pergi meninggalkan Taehyung. Berdebat bersamanya hanya menambah sakit kepala.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mom ✓
Fiksi PenggemarKesalahpahaman membentang derita. Kim Jennie terpaksa meninggalkan suaminya tepat setelah ia melahirkan sang anak. Ada alasan dan kisah kelam dibalik kepergian Jennie yang dia tutupi. Bagaimana kehidupan Lisa tanpa sosok ibu disampingnya sementara L...