Yoon Lisa. Seorang pebisnis muda yang berkecimpung diberbagai bidang bisnis amat di kenal dunia tak terkecuali kampung halamannya Korea Selatan.
Di umurnya yang 23 tahun Lisa berhasil memecahkan rekor dunia sebagai pengusaha yang memenangkan tender terbanyak. Melampaui rekor-rekor pengusaha sebelumnya. Namanya dikenal namun tidak dengan orangnya. Sosok Lisa masih misterius di mata publik. Lisa tidak pernah sekalipun terlihat di kamera. Hanya orang-orang yang bekerja dengannya yang tau bagaimana wajah gadis itu.
"Dia membuat rekor lagi" seru Joy yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya.
"Siapa?" Kepo Jennie mendekati Joy dan duduk disebelahnya.
"Yoon Lisa. Itu loh pengusaha muda kaya raya" mendengar namanya, jantung Jennie berdegup kencang.
"Yoon Lisa katamu?" Joy mengangguk. Jennie mengambil hp Joy dan membaca isi beritanya. Mencari di pencarian mengenai wajah anaknya namun nihil. Satupun foto darinya tidak terlampir.
"Dia gak punya foto. sampai sekarang belum ada satupun yang tau gimana wajahnya" bahu Jennie melemas. Pupus sudah harapannya untuk mengetahui wajah putrinya.
"Kenapa? Kok muka Lo masam begitu"
"Huft anniya"
Di dapur kafe, Jennie melamun sambil mencuci piring. Otaknya terus memikirkan tentang Lisa.
"Lisa-ya Mommy merindukanmu nak"
.
.
.
"Jagain anak-anak, kita mau ke Hawai" baru pulang udah disuruh ngasuh anak. Taehyung memang egois dan suka memperlakukan orang sesuka hatinya.
"Aku capek Tae" lirih Jennie.
"Ada gue nyuruh Lo kerja hah? Sekarang Lo ngeluh capek. Udah enak tinggal di istana, mau apa tinggal minta malah menyusahkan diri. Orang kalo gak berpendidikan ya gini, otaknya rendah" cerocos Taehyung mengomeli Jennie.
"Memang semuanya ada tapi apa pernah kamu ngasih sesuatu buat aku? Nggak kan, aku minta beliin KFC aja kamu marah padahal yang aku kandung juga anak kamu"
"Heh, ngaca Lo! Lo disini cuma buat ngelahirin anak gue aja bukan jadi nyonya rumah" kalimat Taehyung menusuk hatinya. Jennie terbiasa mendapatkannya setiap hari bahkan sudah menjadi hal lumrah baginya tapi entah mengapa masih terasa sakit.
"Udah gak usah banyak mau. Jagain anak-anak, kita mau pergi selama seminggu. Awas kalau Lo tinggalin mereka sama maid gue hancurin keluarga Lo" ancam Taehyung berlalu bersama ketiga istrinya.
Jennie menarik napas panjang. Mengasuh anak seorang diri bukanlah gampang, terlebih mereka masih bayi. Taehyung sengaja tidak menyewa baby sitter untuk menjadikan dia baby sitter ketiga bayi itu.
"Kalian belum makan kan? Kajja, kita makan dulu" Jennie melirik bibi Joo yang menatapnya iba.
"Bibi bisa bantu aku buatin bubur mereka"
"Baik nyonya"
Usai menyuapi ketiga bayi, giliran Jennie yang makan siang. Mereka sedang bersama bibi Joo di ruang tengah.
Sisa setengah makanan lagi tangisan nyaring salah satu bayi memenuhi ruangan. Menit demi menit berlalu, tangisannya tak kunjung berhenti dan semakin keras disahuti yang lain.
Jennie menghentikan makannya dan menghampiri mereka.
"Tolong buatkan susu mereka bi" Bibi Joo mengangguk dan langsung melaksanakan tugas.
Bibi Joo membantu Jennie yang kerepotan mengurus bayi-bayi. Satu dilengan Jennie, satu lagi di ayunan bayi dan yang lain di gendongan bibi Joo.
"Sst baby mengantuk yah" senyum Jennie mengayun pelan tubuh si bayi agar terlelap. Kaki sebelah kanannya digunakan untuk mengayun ayunan bayi.
Jennie mulai menyenandungkan lagu. Suaranya yang merdu membuat mereka diam dan perlahan tidur.
"Bi, tolong bantu pindahin mereka ke kamar ku ya" bisik Jennie kepada bibi Joo dan maid lain.
"Nee nyonya"
Jennie meletakkan ketiga bayi diatas kasur besarnya.
"Makasih bi, maaf ngerepotin" ucap Jennie tak enak.
"Tidak masalah nyonya. Nyonya mau saya buatkan jus jeruk?" Kata bibi Joo.
"Boleh bi kalau gak ngerepotin hehe" kekeh Jennie menggaruk canggung punggung lehernya.
Bibi Joo dan maid tadi tersenyum tipis. Jennie majikan yang ramah dan friendly.
Sepuluh menit kemudian...
Tok Tok
Ceklek
"Ini jus nya nyonya"
"Makasih bi" Bibi Joo mengangguk dan pamit undur diri.
Drrrtt drrrtt drrrtt
"Jennie-ya Lo dimana?"
"Aku masih di rumah Joy" dapat Jennie dengar Joy berdecak diujung sana.
"Lo gak liat apa udah jam berapa? Lo udah telat Jen, bos nyariin Lo tadi"
"Maaf Joy. Aku gak bisa balik ke restoran, lagi jagain anak"
"Kenapa gak dititipin ke baby sitter atau maid dulu sih. Lo orang kaya Jen"
"Bilang aja aku cuti dulu seminggu ini sama bos Joy, kalau beliau gak mau aku bakal keluar" gak ada pilihan lain. Jennie siap dipecat daripada keluarganya jadi korban kejahatan Taehyung.
"Arraseo"
Langit berawan diluar jendela menghipnotis matanya. Jennie melamun entah memikirkan apa.
"Apa aku bisa bertahan?" Pertanyaan itu keluar dari bibir ranumnya.
"Ya, aku harus bertahan. Aku bisa melewati ini sendiri"
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mom ✓
FanfictionKesalahpahaman membentang derita. Kim Jennie terpaksa meninggalkan suaminya tepat setelah ia melahirkan sang anak. Ada alasan dan kisah kelam dibalik kepergian Jennie yang dia tutupi. Bagaimana kehidupan Lisa tanpa sosok ibu disampingnya sementara L...