Chapter 6

7.8K 274 7
                                    


⚠️ WARNING ⚠️
𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

⚠️ WARNING ⚠️  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To the world you may be one person,
but to one person you may be the world
Revenge Note 2

______________________

Setahu Tata, jika pada hari minggu seperti ini Ero akan bangun siang karena pasti semalaman ia begadang bermain game. Maka dari itu ia dengan berani mengunjungi Rex, namun mungkin memang kali ini ia sedang sial.

Rex memecahkan keheningan, "Gue yang chat Ero," sembari menatap Tata dengan arti lain.

"Pulang!" singkat Ero menarik kasar Tata hingga berdiri dari duduknya.

Ero menarik Tata ke koridor rumah sakit yang sepi. "Pilih, mau gue cekik sekarang atau nanti di apart gue botakin?"

Tata memegang erat tangan Ero, ia sungguh takut sekarang. Aura yang Ero keluarkan sangat kelam,
"P—pliss Er, tadi aku cu—cuma minta maaf ngga ada niat lain."

"Pilih cepet!" sentak Ero.

"Pu—pulang," mata Tata bahkan sudah berkaca - kaca kalutnya. Meskipun Ero sering melakukan tindak kasar kepadanya, baru kali ini ia melanggar perkataan pria itu sehingga ia yang sudah takut menjadi sangat takut. Semoga saja pria gila ini tidak melakukan hal nekat.

"Hapus air mata lo baru kita pulang, gue ngga mau jadi pusat perhatian karena tampang lo yang kayak habis dianiaya."

Setelah merasa Tata sudah tenang, ia menggenggam tangan kecil gadis itu, melangkah seolah - olah tidak ada yang terjadi beberapa saat yang lalu.

Memasuki mobil, Ero menginjak kuat pedal gas bertepatan saat Tata baru saja menutup pintu mobil. Bahkan ia belum sempat memakai sabuk pengaman.

Ero mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi,  untungnya ia sangat lihai menyalip kendaraan lain, sepertinya ia cocok membintangi film fast and furious.

Tata yang berada disampingnya sangat pucat, "Er, Pe-pelanin Er."

"Lo ngga mau sehidup semati sama gue Tata?" tanya Ero santai dengan semakin menambah kecepatan mobilnya.

Bunyi klakson bersahut - sahutan akibat ulah Ero, semoga saja tidak ada polisi patroli yang melihat aksi ugal - ugalan Ero ini.

"Aku mau, tapi ngga se—sekarang juga Er!" perutnya mulai mual karena badannya terbanting ke kanan dan kiri meskipun ia sudah berpegangan.

Itu dikarenakan Ero yang menyalip dengan zig zag, pengguna jalan lain pasti sedang mengumpati mereka.

Hanya berapa menit hingga mereka tiba di apartement Ero. Tata sampai keringat dingin, semoga saja nanti ia dapat pulang dengan bagian tubuh yang utuh, belum lagi kepalanya terasa pening akibat aksi Ero tadi.

𝐀𝐋𝐓𝐇𝐀𝐄𝐑𝐎 : 𝗠𝘆 𝗔𝗯𝘂𝘀𝗶𝘃𝗲 𝗕𝗼𝘆𝗳𝗿𝗶𝗲𝗻𝗱 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang