Chapter 27

5.3K 167 4
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

⚠️ WARNING ⚠️  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

They say home is,
Where the heart is.

Meskipun semalam ia tampak kacau, pagi ini ia Tata melangkah dikoridor dengan raut yang santai. Meski ia sedikit kesal dengan adanya makhluk lain yang berjalan bersamanya, yaitu Rex.

Pria itu dengan enteng merangkul bahunya, Tata sudah menghindar beberapa kali, namun ia kalah kuat dari pria itu, makanya kini ia pasrah. Biarlah Rex berbuat sesukanya.

Ia mengabaikan Rex yang sedari tadi berceloteh tak henti-henti. Sepertinya pria itu menjadi lebih hiperaktif.

Pemandangan yang cukup langka melihat Rex yang notabenenya si irit bicara, kini tampak antusias bercerita hal-hal random kepada Tata. Sepanjang ia berjalan, semua pasang mata memperhatikan mereka. Tetapi, Rex dan Tata hanya acuh.

Brukkk

Tata memegang dadanya, ia terkejut dengan Rex yang tiba-tiba terjatuh dengan tak elit kearah depan. Otomatis, rangkulan pria itu juga terlepas.

"Dia cewek gue, lo jangan sok asik, bencong!"

Bukannya iba pada Rex yang meringis dilantai, Tata malah tersenyum malu-malu mendengar pengakuan pria itu, yakni Ero yang entah datangnya darimana karena sedari tadi Tata tak melihat batang hidung pria itu pada saat diparkiran.

Ero beralih menatap Tata, pria itu menepuk bahu Tata seolah-olah membersihkan debu yang menempel, ia sangat tak sudi melihat pacarnya ditempeli kuman dari pria lain.

"Lain kali, jangan mau dirangkul cowok lain!" sinis Ero lalu merangkul leher Tata dengan erat, menggiringnya keluar dari kerumunan.

Sedangkan Rex, ia menatap kepergian dua sejoli itu dengan tatapan bengisnya, jangan lupa tangannya yang kini terkepal kuat.

Dengan jarak yang sedekat ini, bahkan kepala Tata menempel tubuh Ero, ia dapat mencium aroma maskulin yang menenangkan menguar dari tubuh Ero.

Sambil tetap berjalan, Tata mengangkat pandangannya menatap Ero, "Parfum kamu harum banget, pasti mahal yah?" tanyanya dengan random, lalu kembali mengendus denim hitam yang digunakan Ero.

Bukannya menjawab, Ero malah terkekeh ringan. Ia melepas rangkulannya lalu melepas denim yang ia gunakan.

Dengan telaten Ero memasangkan denim kesayangannya itu pada tubuh Tata. Sangat besar, bahkan tangan Tata tertutupi sepenuhnya, dan panjangnya setengah paha Tata.

𝐀𝐋𝐓𝐇𝐀𝐄𝐑𝐎 : 𝗠𝘆 𝗔𝗯𝘂𝘀𝗶𝘃𝗲 𝗕𝗼𝘆𝗳𝗿𝗶𝗲𝗻𝗱 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang