Chapter 2

10.1K 331 23
                                    


⚠️ WARNING ⚠️
  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

⚠️ WARNING ⚠️  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena bagiku mencintai itu hanya sekali,
tidak ada pengulangan."
Tata Adyanara
_______________________

"Aku pulang," Tata memasuki rumah tingkat dua yang cukup besar dengan perpaduan warna abu-abu dan hitam. Di balik gerbang hitam yang menjulang terdapat halaman minimalis yang diisi berbagai macam bunga. Tak hanya itu, halaman belakang rumahnya juga sangat luas, asri dan nyaman. Namun sayang, penghuni rumahnya yang malah membuat Tata tak nyaman.

"Masuk, Nak. Mama di dapur," sahut dari dalam rumah.

"Ma, masakin ayam balado kesukaan aku, ya!" girang Tata tiba di dapur dan melihat waita paruh baya yang mirip dengannya sedang mencuci beberapa potongan ayam.

"Aduh, Dek. Kakak kamu pengennya makan ayam kecap, kamu ngalah dulu, ya." Tata tersenyum kecut, ia sudah menduga hal ini akan terjadi. Lagi-lagi hanya Tyara, kakak tiri Tata, yang selalu didahulukan keluarganya.

"Iya, Ma. Gak apa-apa. Kalau gitu aku mandi dulu, Ma," ucapnya dengan senyum terpaksa.

Tata pun beranjak dari dapur menuju lantai dua, tempat kamarnya berada.

"Dek, jangan lupa bantu kakak kamu nanti beresin kamarnya, ya! Kakakmu ngga sempat, katanya bakal pulang malam kerja kelompok, pasti capek," teriak mamanya dari bawah yang masih bisa didengar oleh Tata.

Tata menghembuskan napas kasar. Selalu saja seperti ini, kakaknya bagaikan ratu dan dia hanyalah figuran tak dianggap. Mamanya memang tidak memperlakukannya secara kasar, namun pelan-pelan menekan batinnya.

Ia tertidur setelah selesai membersihkan diri, namun bunyi perutnya membuatnya terbangun. "Pengen makan tapi ngga mood," gumamnya seraya mengucek matanya.

"Ke minimarket aja deh, pengen jajan chiki," ia berdiri, tak lupa mengambil beberapa lembar uang sebelum turun ke bawah dan keluar dari rumah.

Tata menggunakan daster, dilapisi dengan sweater berwarna biru langit. Rambut sepunggungnya ia cepol asal, toh hanya ke minimarket dekat rumah.

"Tata kamu mau kemana?" saat membuka pintu rumah, Tata bertemu dengan kakaknya yang baru saja membuka gerbang.

"Loh, kok baru pulang?" bukannya menjawab, Tata menatap bingung kakak tirinya yang baru tiba dirumah dan masih menggunakan seragam sekolah padahal jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.

𝐀𝐋𝐓𝐇𝐀𝐄𝐑𝐎 : 𝗠𝘆 𝗔𝗯𝘂𝘀𝗶𝘃𝗲 𝗕𝗼𝘆𝗳𝗿𝗶𝗲𝗻𝗱 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang