Chapter 30

5.5K 159 83
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

⚠️ WARNING ⚠️  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ih Ero kemana sihh?!"

Saat ini Tata tengah uring-uringan dikamarnya. Ia menatap lamat ponselnya yang menampilkan roomchat bersama Ero. Disekolah tadi, pria itu juga tak hadir dengan keterangan izin.

Pesan Tata dari semalam tak dibalas, tak memberi kabar satupun. Jangankan kabar, online saja tidak. Tata melihat jam yang menunjukkan pukul 8 malam.

Karena belum terlalu larut, Tata menyambar kunci motornya, berniat mencari angin diluar sana. Tak lupa ia menggunakan jaket crop berwarna merah muda.

Tata melajukan motornya dengan pelan tanpa tujuan, menghirup dalam-dalam aroma aspal sehabis hujan. Sangat menenangkan.

Saat melewati alun-alun kota yang ramai, matanya tak sengaja menangkap Tasya yang berdiri diantrian gulali, ia tak sendiri, disampingnya ada pria yang menggunakan hoodie hitam, Tata tak melihat wajahnya sebab tertutupi tudung hoodienya.

Tata mengangkat bahunya acuh, mungkin pacar Tasya, pikirnya. Saat sudah melewati mereka, Tata menatap ke arah spionnya, sekilas ia dapat melihat pria itu menggunakan sepatu air jordan berwarna merah.

Setelah bosan berkeliling, Tata akhirnya memutuskan untuk pulang. Saat melewati jalan yang sepi, ia memberhentikan motornya saat melihat didepan sana ada beberapa anak muda yang berkelahi.

Mungkin lebih tepatnya pengeroyokan sebab Tata melihat mereka semua bergantian menghajar satu pemuda yang terkapar di aspal.

"Putar balik aja deh," gumam Tata.

Saat ingin memutar motornya, ia tak sengaja mendengar teriakan kesakitan pria itu bersamaan dengan beberapa pemuda yang tertawa terbahak-bahak. Tata merasa kasihan.

Sesaat ia turun dari motornya, lalu bersembunyi dibalik pohon. Sejenak ia mengotak-atik ponselnya.

"Hihihihihi."

"Hi hi hi hihi."

Malam yang sunyi, jalan raya yang sepi, disamping kanan dan kiri jalan adalah hutan, dan Tata memberanikan diri memutar sound kuntilanak untuk menakut-nakuti para pemuda itu.

Meskipun dalam hati ia juga menjerit ketakutan, tak sadar tangannya sampai berkeringat, "Semoga ngga muncul beneran!" batinnya cemas.

𝐀𝐋𝐓𝐇𝐀𝐄𝐑𝐎 : 𝗠𝘆 𝗔𝗯𝘂𝘀𝗶𝘃𝗲 𝗕𝗼𝘆𝗳𝗿𝗶𝗲𝗻𝗱 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang