Chapter 33

4.4K 174 119
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

⚠️ WARNING ⚠️  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini mereka tengah duduk disofa ruang tamu, dengan Ero yang baring berbantalkan paha Tata. "Kepalanya jangan gerak-gerak mulu ih, nanti kompresannya jatuh."

"Gue ngga bisa napas, Ta," keluh Ero. Tata malah terkekeh geli, Ero pria sangar kini hidungnya memerah akibat flu, bukankah lucu?

"Mau pake plosa? Kalo mau aku pergi ke apotik sekarang," tawar Tata.

Ero mengeratkan tangannya yang melingkar dipinggang Tata, "Ngga usah deh, disini aja." Tata mengalah, ia memilih melanjutkan mengusap rambut pria itu.

"Shampoo kamu apa sih? Rambutnya halus banget," pertanyaan simple yang membuat Ero menyembunyikan wajahnya di perut gadis itu.

"Shampoo mahal." Jawab Ero dengan asal.

Tata memilih untuk menyalakan TV, dan memilih untuk memutar film. Pilihannya jatuh pada Beauty and The Beast. Tak hanya Tata, Ero juga memutar wajahnya, ia memilih ikut menonton. Untuk sesaat mereka hanyut dalam film.

Ero merasa gelagat aneh dari Tata, "Pipinya merah, kenapa?" tanyanya. Ia mengangkat tangannya guna mengusap pipi Tata, ia yang sakit tapi justru Tata yang terlihat tak baik-baik saja.

Tata yang ditanya seperti itu menyelipkan rambutnya ke belakang telinga, "Bukannya Mr.Beast ini romantis yah? Waktu dia suka Belle, dia ngasih perpustakaan waktu dia tahu Belle suka buku."

Ero mendatarkan wajahnya, ternyata hanya karena itu? Dia juga bisa yah! Ero melirik beberapa lembar kertas yang berada dibawah meja ruang tamunya, dikertas itu dipenuhi tulisan yang jika diperhatikan setiap lembarnya terdapat nama Tata.

"Sial!" batin Ero, jangan sampai Tata menyadari hal itu.

Ia berdehem sejenak, "Ta, ambil jus di kulkas gih, ada chiki juga disana," wajah Tata berbinar, ia dengan girang menuju dapur.

Melihat siluet Tata yang mulai menghilang, Ero dengan gelagapan segera merapikan tumpukan kertas itu dan menyelipkannya dibawah kolong sofa, jika disitu Tata tak akan menyadarinya.

Buru-buru Ero kembali ke posisinya dan memasang wajah santai saat melihat kedatangan Tata, gadis itu kembali duduk disebelahnya.

Tata melirik Ero dengan sudut matanya, ia berdehem sejenak dengan mata tetap fokus pada layar televisi, "Kalau kamu kasih aku apa?" godanya.

𝐀𝐋𝐓𝐇𝐀𝐄𝐑𝐎 : 𝗠𝘆 𝗔𝗯𝘂𝘀𝗶𝘃𝗲 𝗕𝗼𝘆𝗳𝗿𝗶𝗲𝗻𝗱 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang