Chapter 34

3.6K 138 117
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

⚠️ WARNING ⚠️  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Althaero seketika tak enak dipandang saat Tata menghampirinya. Kompresan yang ada didahinya juga telah ia singkirkan. "Kenapa Er?"

Ero mencibir, "Kinipi Ir? Ngapain si Rex chat-chat lo?" ia membunyikan jari-jemarinya. "Gue tebas juga tuh anak, ntar." Ia tak bisa menyembunyikan kekesalannya dihadapan Tata. Terlebih saat melihat raut tak berdosa gadis itu.

Tata buru-buru mengusap dada Ero berulang kali, "Udah udah, marah-marah mulu, nanti cepet tua loh yah," goda Tata namun Ero tak tersenyum sama sekali.

"Suka yah lo di chat-chat sama dia?" Tata menggeleng panik, rupanya Ero serius yah marahnya? Ia kira pria itu hanya bercanda.

Ero berdecak kesal, ia menuju balkon dan duduk di sofa panjang yang tersedia disana. Tata mengerucutkan bibirnya dan mengekori pacarnya dari belakang. Ia melihat Ero mulai mematik sebatang rokok yang terselip diantara bibirnya.

Tata menghentikannya, mengambil korek itu dari tangan Ero, "Balikin," Ero berdecak kesal.

"Kalau kamu ngerokok aku ikutan ngerokok!" ancam Tata. Ero menghembuskan napasnya kesal namun tak urung ia mengalah, tak hanya sebatang, namun sebungkus rokok yang berada dimeja kecil dihadapannya turut ia buang. Ia kembali mengingat Tata yang terkena asma saat itu membuat Ero kelimpungan bukan main.

"Puas?" tanya Ero dengan jengkel.

Senyum Tata mengembang, "Sangat." Ia ikut duduk disamping Ero. Mengeluarkan earphone dari saku roknya, menghubungkan pada ponselnya. Ia memasang salah satu earphone pada Ero, satunya lagi untuk dirinya sendiri.

Musik mulai mengalun ditelinga mereka, untuk sesaat mengisi keheningan diantara mereka berdua. Lagi-lagi lagu dari James Bay yang berjudul 'Us' menemani mereka.

"Tell me when the light goes down."
"But even in the dark we will find a way out."
"Tell me now 'cause I bealive in something."
"I bealive in us."

Ero menatap Tata dengan dalam sambil bernyanyi pelan mengikuti lirik lagu yang terputar, begitu pula dengan Tata.

Netranya tak sedikitpun lepas dari perempuan disebelahnya. Ia hanya takut jika mengalihkan pandangannya sedikit saja, Tata akan menghilang. Ero tak tahu sejak kapan ketakutan ini mulai hinggap.

Ero tak tahu sampai kapan manik mata Tata akan selalu menatapnya dengan hangat, ia hanya takut jika tatapan hangat itu tak lagi untuknya melainkan untuk orang lain.

Entah mengapa ketakutan merasuki hatinya, hal ini membuatnya tak nyawan.

"Lo percaya kan sama gue?" pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibir Ero.

𝐀𝐋𝐓𝐇𝐀𝐄𝐑𝐎 : 𝗠𝘆 𝗔𝗯𝘂𝘀𝗶𝘃𝗲 𝗕𝗼𝘆𝗳𝗿𝗶𝗲𝗻𝗱 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang