Chapter 29

4.7K 163 119
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

⚠️ WARNING ⚠️  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tata menghampiri Ero yang sedang bermain basket sendirian. Sangat sepi terlebih sekarang adalah jam pelajaran. Tata meminta izin ke toilet namun tak sengaja melihat Ero lalu menghampirinya.

"Sidangnya udah selesai?" tanya Tata saat Ero menghampiri dirinya yang sedang duduk di tribun paling depan.

Ero menyugar rambutnya yang berkeringat, "Yoi."

"Terus terusss, kamu dihukum apa? Ngga di DO kan?" tanya Tata dengan cemas.

Di sekolah ini diberlakukan peraturan yang sangat ketat, tak hanya itu jika kesalahan kecil akan ditangani oleh guru BK saja, namun jika masalah besar yang meliputi tindakan kriminal akan disidang.

Karena Ero menghajar Zack sampai terluka parah maka tentu saja ia disidang. Sidang dihadiri oleh kedua orang tua beserta pengacara yang mereka bawa, kepala sekolah, beberapa guru, saksi, dan tersangka.

Sebenarnya disini juga kerap kali menjadi ajang para keluarga untuk menunjukkan kebolehan keluarganya dengan membawa pengacara yang kompeten.

Karena sebelumnya Zack terluka parah, maka sidang ditunda beberapa hari sampai pria itu sedikit pulih.

Ero menggelengkan kepalanya dengan angkuh, "DO? Yakali orang yang menang disidang itu gue!" jawabnya sambil meraup wajah Tata.

"Lah?! Kok bisa?" Tata terkejut.

"Oohhh jadi lo mau kalo gue dihukum? Iya?!" selidik Ero.

Tata gelagapan, "Ng—ngga! Enak aja."

"Eh tapi muka kamu kok babak belur?" lanjutnya.

Ero memainkan lidahnya didalam mulut, "Gue abis dihantam ama bapaknya si culun."

"Kok ngga dilawan?" pasalnya Ero ini siapapun pasti ia ratakan jika mengganggunya.

"Lagi malas adu otot, kasian juga bapaknya udah aki-aki, ngga tega gue."

Tata tertawa mendengarnya, "Tap—"

"Aaah udah! Lo kalo lagi laper bacot banget dah!" Ero meraup bibir Tata membuat ucapannya terpotong. Ero merangkul leher Tata agar ikut berdiri.

"Makan di kantin apa di warung bang Andi?" tanya Ero.

"Ih tapikan masih jam pelajaran!" protes Tata.

"Ih tapikan gue ngga peduli!" balas Ero sambil mengikuti nada Tata. Ia menarik gadis itu ke arah belakang sekolah, jalan untuk menuju warung bang Andi.

Tata langsung menyembunyikan badannya dibalik punggung Ero saat melihat banyaknya preman yang bertengger didepan warung bang Andi.

Tiga meja didepan dipenuhi oleh mereka yang jumlahnya lebih dari sepuluh orang. Tentu saja Tata takut, apalagi melihat tampang mereka yang sangar dan kekar. Tak hanya itu, tatto yang membuat mereka semakin menyeramkan.

𝐀𝐋𝐓𝐇𝐀𝐄𝐑𝐎 : 𝗠𝘆 𝗔𝗯𝘂𝘀𝗶𝘃𝗲 𝗕𝗼𝘆𝗳𝗿𝗶𝗲𝗻𝗱 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang