Chapter 5

8.2K 288 12
                                    


⚠️ WARNING ⚠️
𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

⚠️ WARNING ⚠️  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dia Rex.

Lelaki yang melindungi Tata dari botol kaca yang Aji hantamkan ke kepala Tata. Tata sampai tremor melihat darah mengalir deras dari pelipis Rex hingga membuat wajah lelaki itu penuh dengan darah.

"Re—Rex, hei lo nggapapa?" Tata ingin menangis saja rasanya melihat Rex menggeleng - gelengkan kepalanya , berusaha menahan kesadarannya.

Tata sempat terkejut melihat Rex yang menolongnya. Ia tidak bisa membayangkan kalau dia yang ada diposisi Rex.

"Nggapapa," ujar pria itu mengusap pelan rambut Tata, bahkan pria yang terkenal dingin itu menampilkan senyum tipisnya.

Tata terdorong keras kesamping hingga jatuh, "Minggir lo bodoh!" sarkas Aji menopang Rex yang ingin tumbang. Semua panik, terlebih Aji si biang kerok.

Vano dan Aji berlalu memapah Rex yang berlumuran darah dari kepalanya, diikuti Tyara dibelakangnya. Saat melewati Tata, Tyara sempat menendang kakinya sebelum menyusul.

Acara berhenti akibat insiden itu. Tyara mengumumkan bahwa acara ditunda dan mereka harus pulang. Taman belakang mulai sepi, Tata pun ingin meninggalkan taman, menyusul Rex kerumah sakit.

"Puas lo?" shit, Tata lupa bahwa masih ada Ero ditempat yang tadi. Hanya diam menonton kejadian itu. Teman macam apa dia ? Tidak ada panik - paniknya sama sekali melihat sahabat karibnya terluka.

Tata berbalik menatap Ero yang menampilkan wajah marahnya dengan rahang yang mengetat, mata elang yang menatap nyalang perempuan dihadapannya, sungguh menyeramkan dimata Tata.

Pasti Ero sungguh marah karena ia temannya jadi celaka."A—aku ngga sengaja, aku ngga niat buat celakain Rex, aku ngga tau kal—"

"Puas lo dipeluk Rex, hah?!" Ero menoyor kepala Tata berkali-kali hingga ia mundur beberapa langkah.

"Er aku—"

"Shut fucking up! Lo nyaman hah dipeluk Rex?! Udah berpaling ke dia, hm?!" Ero mencengkram bahu Tata dengan jarak wajah sejengkal.

"Apaan sih Er! Dia nolongin aku!" sanggah Tata.

"Mulai sekarang lo ngga boleh deket-deket sama Rex ! Ngobrol bahkan tatap dia lo ngga boleh! Lo suka nya sama gue, cuma sama gue," tekan Ero.

𝐀𝐋𝐓𝐇𝐀𝐄𝐑𝐎 : 𝗠𝘆 𝗔𝗯𝘂𝘀𝗶𝘃𝗲 𝗕𝗼𝘆𝗳𝗿𝗶𝗲𝗻𝗱 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang