Chapter 26

5.1K 163 4
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

⚠️ WARNING ⚠️  𝐯𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞, 𝐛𝐮𝐥𝐥𝐲𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐨𝐱𝐢𝐜 𝐫𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩𝐬, 𝐬𝐰𝐞𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠, 𝐝𝐫𝐮𝐧𝐤, 𝐩𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐜𝐮𝐢𝐭𝐲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lain hal dengan keadaan Ero yang mengenaskan dikamarnya, kini pemandangan yang langka terjadi dikediaman Tata.

Dimana makan malam keluarga kali ini lengkap dengan hadirnya Tata. Tiba-tiba saja ia dipanggil ikut makan malam bersama mereka, tumben mereka ingin mengajaknya, di sisakan makanan saja, Tata sudah sujud syukur.

Tak munafik, ia begitu berbunga-bunga duduk diantara mereka. Tanpa ada dialog, mereka mulai menyendokkan lauk-pauk yang tersedia dihadapan.

"Eh, itu ayam balado kakak kamu," tangan Tata yang hendak mengambil piring berisi ayam balado pun terhenti.

"Kamu ambil sayur tumis nya aja yah," Lanjut mamah Tata.

Tata tersenyum masam, "Tapi itu ayamnya ada banyak."

Ia dapat melihat mamahnya terkekeh pelan, "Kakak kamu itu suka nambah, itu mah habis kalo dia, masa kamu ngga tahu sih?"

Kini giliran Tata yang terkekeh hambar, "Gimana mau tahu kalo aku aja baru kali ini diajak makan bareng."

"Boro-boro diajak makan bareng, di sisain makanan aja ngga."

Sontak suasana yang sedari awal memang canggung kini bertambah canggung. Mereka melanjutkan acara makannya dengan senyap, Tata pun tak peduli, ia mengambil sayur tumis lalu buru-buru menghabiskan makanannya.

Setelah selesai, mereka satu per satu mulai beranjak meninggalkan meja makan. Tak lupa dengan Tyara disampingnya yang menatapnya sinis sebelum meninggalkan ruang makan.

"Ta, kamu kumpulin piringnya yah, sekalian cuci," Tata yang tadinya ingin menuju kamarnya pun berhenti, lagi-lagi ia menghelah napasnya namun tak urung menganggukkan kepalanya.

Ia melangkahkan kaki nya memasuki kamar setelah selesai mencuci piring.

"Mah?" Ia menatap bingung mamahnya yang berada dalam kamarnya, tumben sekali wanita itu memasuki kamarnya.

"Sini Ta, mamah mau ngomong," wanita paruh baya itu menepuk kasur disampingnya.

Meskipun sedikit bingung, ia pun menurut untuk duduk disamping mamahnya. "Kenapa?"

Wanita itu mengelus bahu anaknya penuh kasih sayang membuat hati Tata menghangat. Rasanya ia berada sangat jauh dari jangkauan mamahnya, sudah lama mereka tak bertatap muka dengan dekat seperti ini.

𝐀𝐋𝐓𝐇𝐀𝐄𝐑𝐎 : 𝗠𝘆 𝗔𝗯𝘂𝘀𝗶𝘃𝗲 𝗕𝗼𝘆𝗳𝗿𝗶𝗲𝗻𝗱 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang