4. Kilauan Cahaya

90 44 10
                                    

Setelah pulang sekolah Sheina menunggu jemputan di Halte depan sekolah, sudah limabelas menit berlalu Bimo bodyguard kakaknya belum juga datang. Akhirnya ia pun beralih mencari sahabatnya dikelas 11A untuk memintanya pulang bersama.

"Cape, nungguin Bimo nggak dateng-dateng! Mending nyari Caitlin aja deh pasti dia juga sama nunggu jemputan" gumam Sheina berjalan sambil menghubungi sahabatnya.

"Halo Shei, ada apa?" Tanya Caitlin dari sebrang.

"Lo dimana sekarang?"

"Ditaman nih, kenapa emang?"

"Lo nunggu jemputan kan?"

"Iya mau,"

"Kalo gitu bareng gue ya, gue sendirian"

"Oke, Lo kesini aja ke taman kencana"

"Siap, gue kesitu sekarang"

"Sipp"

Tut--- sambungan terputus.

Akhirnya Sheina berjalan menuju taman yang disebutkan sambil bermain ponsel, tak disengaja ia menabrak seorang cewek yang sedang menggunakan liptint sambil berjalan hingga tas yang berisi laptop cewek itu terjatuh keras.

Prak!

"Woy! Punya mata nggak sih lo!" Bentak cewek itu menatap Sheina tajam.

"Gue yang tanya lo punya mata apa dengkul! Jalan sambil makeup an, kalo mau makeupan tuh ditoilet ngerti nggak?!" bentak Sheina tak kalah keras.

"Terserah gue dong," Cewek itu menatap Sheina dari kepala sampai ujung kaki, "Anak kelas mana lo?"

"Bukan urusan lo ya, minggir!" Pinta Sheina sambil mendorong pelan bahu cewek itu agar memberi jalan dirinya bisa melanjutkan langkahnya.

"Anjing! Sini lo" cewek itu tiba-tiba menarik lengan Sheina dengan kasar, dengan cepat Sheina menepisnya.

"Please deh, gue nggak ada waktu buat ngeladenin lo ya!" Ketus Sheina yang tidak suka jika seseorang menarik lengannya dengan seenaknya.

Gadis itu menunjuk tasnya yang terjatuh dilantai. "Masalahnya laptop gue ancur ngerti nggak?!"

"Terus?"

"Ya lo ganti lah banci!"

"Apa lo bilang, banci?!" Kaget Sheina pertama kalinya seseorang memanggilnya dengan sebutan banci. Itu benar-benar menyebalkan.

"Iya, karena lo gak mau tanggung jawab!"

"Ck, berapa sih harga laptop gue bayar.," Ucap Sheina sambil segera mengeluarkan isi dompetnya.

"Songong banget ya lo jadi cewek" kata cewek itu menatap Sheina dengan sinis.

"Terus mau lo apa?"

"Gue mau lo ambil tas gue," ucap cewek itu sambil menunjuk tasnya yang ada dijalan berpaping.

"Kalo gue nggak mau?"

"Gue pastiin hidup lo tersiksa disekolah ini, Dan kayaknya gue baru ngeliat lo deh, lo anak baru ya?" Tanya cewek itu mulai merendahkan nada suaranya.

"Gue bilang bukan urusan lo, dan gue nggak mau ngambil tas lo!" Jelas Sheina angkuh lalu melangkahkan kakinya menjauh dari cewek itu. Namun tiba-tiba cewek itu menarik rambut Sheina dari belakang dengan keras agar ia mendekat kearahnya dan menuruti perintahnya.

"Gue bilang ambil anjing!"

Srakk

"Akh sshh... Lepasin bangsat!" Sheina dengan cepat berbalik badan dan langsung menarik rambut cewek itu dengan tak kalah sarkas.

SOPA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang