18. Pembalasan dendam

38 25 3
                                    


Saat jam istirahat tiba Sheina, Valery, Caitlin dan Megan berkumpul dihalaman sekolah. Mereka berencana ingin mengerjai kakak kelas mereka yaitu Elsie dikarenakan pagi ini ia sudah membuat masalah dengan ratu Angel's.

"Apa idenya Meg, kasih tau kita" ucap Valery penasaran.

"Kita taro aja rokok ditasnya biar ntar kalo ada pemeriksaan dia kena hukum, gimana cocokkan?"

"Jangan itu doang dong, kasih buku dewasa juga biar sekalian mantep ngerjainnya." Kata Valery menambah-nambahi

"Tapi gais gimana kalo kak Elsie tau kita yang ngelakuin itu semua?" Tanya Caitlin yang tidak ingin membuat masalah baru lagi.

"Ya bodoamat, suruh siapa pagi-pagi dia bikin masalah sama ratu" ucap Megan yakin dengan rencananya akan memberikan keadilan.

"Okee kalo kalian setuju, gue ngikut." Kata Caitlin mempercayakan itu semua kepada sahabatnya.

"Gais satu lagi, gimana kalo kita kasih lem dikursinya. Biar itu rok robek sekalian?" Kata Megan memberi saran.

"Ide bagus!"

"Jangan Meg, itu keterlaluan banget," ucap Caitlin yang membuat sahabatnya heran, sebenarnya Caitlin membela siapa Sheina atau Elsie.

"Sebenarnya lo mihak siapa sih Cat, daritadi gak ngasih ide yang bagus!" Ucap Megan kesal.

"Ya sorry Meg, gue khawatir habis ini Sheina diperlakukan lebih parah dari ini." Jelas Caitlin dengan gesture tubuh yang menurut pada tiga sahabatnya. Memang Caitlin tipe orang yang tidak ingin membuat masalah dan lebih memilih mengalah daripada balasan orang itu akan membuatnya lebih parah dari yang ia dapatkan.

"Nggak bakal selama gue bareng Ratu terus!" Kata Megan sungguh-sungguh.

Setelah itu mereka pun menjalankan rencananya selagi kelas 12 sepi, Megan diam-diam memasuki kelas itu dengan perantara Valery dan Caitlin mengganggu senior itu diluar kelas. Seperti saat ini ia terus mengajak Elsie mengobrol dengan berpura-pura menjadi penggemarnya.

"Hai kak, kenalin gue Arabella." Sapa Valery kepada Elsie yang sedang duduk dikursi sambil bermain ponsel diiringi dua pengawalnya. Yang alias temen yang udah kayak pesuruhnya.

"Kenapa ya?" Tanya Elsie melihat tingkah Valery yang manja.

"Gue mau tanya boleh nggak kak?"

"Iya boleh, tanya apaan?" Kata Elsie lalu menaruh ponselnya disaku almamater.

"Rahasia kecantikan kakak tuh apasih, kok bisa glowing banget? Sampe rasanya silau kayak cahaya ilahi" ucap Valery setengah gesrek.

"Enak aja lo ngomong! Gue pakai sun screen mahal yaa, dan gak mudah didapetin di outlet punya orang miskin!" Katanya sambil mengibaskan rambut gelombangnya yang panjang.

"Ouhh keren banget kalo gitu, terus rahasia kakak awet muda apa? Makan buah mengkudu ya? Apa pakai ilmu pelet kecantikan?" Ucapnya ngasal yang dibalas toyoran kepala dari tangan Elsie.

"Bangsul amat lo jadi adkel! Gue perawatan lah, yakali pakai ramuan, bisa-bisa rusak kulit gue!" Dengus Elsie lalu memakai kaca mata gayanya.

"Hehe kalo gitu kasih tau gue dong kak rahasia body kakak, kok bisa jadi bodygoals begini. Pake jurus grepe ya?" Ucap Valery yang lagi lagi terkena jitakan dari tangan mulus Elsie.

"Lama-lama lo nyebelin ya dek! Body gue bagus ya karena dirawat, otak lo ada kemiringan lima puluh derajat ya?" Tutur Elsie kesal telah dituduh yang nggak-nggak sama adik kelas yang nggak tau malu ini.

"Sorry kak jangan marah, abis aku ngefans banget sama kakak, boleh minta id line?" Valery terus saja menggodanya membuat hawa disekitar Elsie panas.

"Hmm... Elsie_cans, jangan lupa follow ya. Bye! Gue mau pergi" ucap Elsie lalu melepas kaca matanya dan diletakan diatas kepala. Ia benar-benar terlihat seperti primadona sekolah dengan gaya berjalan yang seperti model.

SOPA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang