37. Pertarungan 2

21 7 0
                                    

Pagi ini Sheina tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Bersama dengan Rafael mereka menggunakan taksi online karena mobil dan motor milik mereka sudah digadaikan untuk melunasi hutang ayahnya.

Sesampainya disekolah mereka berjalan beriringan, mengenai permasalahan orang tuanya membuat mereka menjadi pusat perhatian para siswa siswi disekolah. Sheina yakin hal itu viral karena mereka berdua memiliki ukiran wajah yang terbilang sempurna. Mereka melirik lalu berkerumun bersiap membicarakan kakak beradik itu diam-diam.

Rafael tahu hal itu viral karena ayahnya yang adalah seorang donatur sekolah. Kini posisi itu sudah diambil oleh ayah Pinky gadis yang tengah memviralkan berita korupsi yang dilakukan ayah mereka. Sheina tidak peduli dengan hal semacam itu. Ada yang lebih mengganggunya yaitu ia melihat disetiap kelas tertulis nama ayahnya di whiteboard dengan berbagai cacian serta makian.

"Masih aja?" Sontak Sheina kaget dan langsung memasuki salah satu kelas untuk menghapus tulisan itu.

"Gue tanya, siapa yang udah berani nulis itu?!" Kata Sheina kepada penghuni kelas itu.

"Gue nggak tau, sejak gue dateng tulisan itu udah ada." Balas seseorang salah satu dari mereka.

Sheina langsung keluar dari kelas itu dan berpindah ke kelas lain. Sementara Rafael masih disana untuk menyelesaikan urusannya.

"Kalau kalian nggak ada yang ngaku," Rafael mendekati satu siswa yang dapat dipastikan ketua kelas kemudian mencengkram kerah cowok itu.

"Gue pastiin muka ini orang bakal ancur!" Kata Rafael melanjutkan perkataannya dengan ancaman.

"Ampun El, gue nggak tau siapa yang nulis itu. Jangan bunuh gue," ucap siswa itu memohon.

"Cepet jawab! Kalau kalian diem gue tonjok ini orang!" Ucap Rafael dengan emosinya.

Sementara semua siswa saling menoleh dengan takut karena mereka tidak tahu siapa pelakunya. Dan Rafael menatap mata mereka satu-persatu dengan tajam yang membuat nyali mereka menciut termasuk siswa sasaran yang berada di kendalinya.

"Karena kalian nggak ada yang jawab! Ini orang bakal gua jadiin tumbal, ngerti?!"

Rafael melepaskan cengkraman itu lalu memukul wajah ketua kelas itu dengan tinjuannya.

BUGH!!!

"Akhh... Ampun El, gue nggak tau siapa orang yang udah ngehujat bokap lo."

"YAUDAH MAKANYA GUA TANYA JAWAB TOLOL!!"

BUGH!!!

Lagi lagi Rafael memukul wajah cowok itu yang membuat sang empu meringis kesakitan.

"Ampun El, berhenti nonjok gue."

Lalu Rafael menendangnya.

Bugh!!

"Gua bakal balik lagi, dapat dipastikan lo pada harus tau siapa pelakunya, ngerti?!" Katanya dengan gantle.

"Iya El, pasti." Jawab mereka dengan takut.

Kemudian Rafael keluar untuk melakukan hal yang sama ke kelas lain. Semua kelas didatangi olehnya satu persatu termasuk juga Sheina yang menanyakan hal itu. Ada satu siswa yang membuat Sheina curiga yaitu Pinky gadis yang pertama kali tahu bahwa ayahnya seorang koruptor. Ia pun berjalan untuk pergi ke kelas cewek itu, tidak sengaja ia berpapasan dengan Rafael. Sheina menarik tangan Rafael untuk ikut bersamanya.

Mereka berdua menghentikan langkahnya dikelas 11IPS3 dimana kelas Pinky berada. Saat mereka memasuki kelas itu terlihat pinky sedang mengecat kukunya pagi-pagi sambil duduk diatas meja.

SOPA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang