23. Putus?

43 24 1
                                    

Nicholas kini menurunkan Sheina disebuah villa tempat merias diri. Disana Sheina dibaringkan diatas dipan kamar dengan ditemani oleh Nicholas dan Aarav selaku panglima perang. Mereka berdua duduk menunggu Sheina sadar dari pingsannya.

Sesudah penobatan dengan cara sembunyi-sembunyi saat ini Nicholas tengah membacakan mantra dari sebuah buku kebesaran kerajaan agar Sheina bisa belajar darinya untuk tidak langsung diketahui penduduk Vampire. Karena pasti Sheina akan diberi ilmu sihir oleh mereka dan Nicholas tidak ingin itu terjadi, ia khawatir Sheina tidak bisa menggunakannya dengan benar. Jika tidak pasti Sheina akan bertarung dengan kekuatannya sendiri dan akan menyelakai dirinya sendiri.

"Aarav cepatlah buat portal disekitar pondok ini, agar ratu bisa terjaga dengan baik" pinta Nicholas memerintah, dengan cepat Aarav menaikan kedua tangannya untuk membuat portal disekitar villa.

"Sudah pangeran."

"Kalau begitu kau pergilah dan jangan beri kabar mengenai hal ini kepada siapapun termasuk ayahku raja besar Christopher" jelas Nicholas yang dipahami Aarav sebelum akhirnya sosok itu menghilang.

Nicholas memeriksa keadaan Sheina dengan memegang jempol bekas perjanjian itu, sosok itu bisa merasakan bahwa keadaan gadis itu kini tengah melemah, terasa dari tubuhnya yang hangat dan nafasnya yang tidak teratur.

"Queen, ku mohon sadarlah. Aku disini disampingmu. Apa yang harus aku lakukan?" Ucap Nicholas bingung, mungkin jika luka Nicholas bisa menyembuhkan tapi tidak dengan suhu tubuh.

Nicholas tidak bisa menyembuhkannya kecuali dengan perantara dua tubuh. Nicholas harus memeluknya namun ia khawatir dituduh yang macam-macam oleh Sheina mengingat gadis itu sangat lugu dan berisik.

"Queen, ada apa ini. Seharusnya denyut nadimu sudah mati, tapi kenapa sekarang masih hidup?" Heran Nicholas dengan masih memeriksanya dan hasilnya tetap nihil. Denyut nadi itu hidup tapi darahnya sudah berhenti berfungsi. Membuat Nicholas heran.

"Itu berarti kau masih bisa merasakan sakit Queen, maafkan aku." Ucap Nicholas merasa bersalah. Lalu dengan perlahan ia memeluk Sheina yang sedang terbaring lemah. Hingga suhu tubuh gadis itu kini mulai membaik akibat Nicholas mengirimkan sinyal dari tubuhnya untuk Sheina.

"Queen, ku mohon bangunlah... Sambutlah hari barumu menjadi seorang ratu Vampire, iya kau akan menjadi seorang ratu menggantikan ratu Eliza dikerajaan Lycantropus." Jelas Nicholas menyemangati Sheina yang masih terbaring lemah.

Sampai akhirnya empat jam sudah berlalu, dengan perlahan Sheina mulai membuka kelopak matanya, hal pertama yang ia lihat yaitu suasana kamar yang seperti di dinasti jaman dulu. Ia bingung dimana ia sekarang.

"Kak, kak Aileen, mamih... Gue dimana?" Tanya Sheina dengan suara seraknya, ini pertama kalinya ia hidup dengan tanpa memiliki darah.

Mendengar suara indah itu membuat Nicholas terbangun dari istirahatnya, ia langsung menggenggam tangan Sheina lalu diciumnya tangan itu.

"Queen, akhirnya kau sadar. Aku disini. Kau ditempat perias." Jawab Nicholas tersenyum hangat.

"Nic, kepalaku pusing." Ucap Sheina memegang kepalanya.

"Tidak apa-apa Queen, kau akan segera sembuh." Lagi lagi Nicholas tersenyum manis menyadari Sheina sudah terbangun dari pingsannya.

"Nic, sepertinya aku terlalu lama disini. Aku ingin pulang," pinta Sheina dengan masih memegang kepalanya yang berdenyut sakit.

"Tapi kondisimu belum memungkinkan untuk kau pulang didunia Queen, kau perlu istirahat yang banyak untuk menyatukan energimu." Jelas Nicholas menyarankan agar Sheina tetap disisinya.

"Aku akan beristirahat dirumah saja Nic, aku tidak nyaman berada disini."

"Tapi kepalamu sakit bukan karena penyakit Queen, melainkan karena perubahan habitat yang kau rasakan." Jelas Nicholas memberitahu bahwa Sheina perlu beradaptasi dengan lingkungan barunya.

SOPA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang