Keesokan harinya seperti biasa Sheina bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, hari ini Tristan yang menjemputnya. Gadis itu kini sedang sarapan bersama keluarga nya, disana juga ada orang tua mereka Alvaro selaku ayah dan Wilona selaku ibunda mereka.
"Kamu pulang sekolah jam berapa dek?" Tanya Wilona kepada Sheina.
"Jam empat mih, kenapa?"
"Ntar temenin mamih ya ke Mall"
Sheina mengangguk, "Emang mamih mau belanja apa?"
"Ntar besok keluarga Richard mau datang untuk membicarakan pernikahan kakak kamu, mamih butuh banyak makanan untuk wejangan" jelas Wilona apa adanya.
"Itu berarti mau ada pesta?"
"Bukan pesta sayang, melainkan makan besar bersama keluarga besar." Jelasnya sambil menuangkan susu ke dalam gelas suaminya.
"Ohh, oke"
"Oiya katanya kamu ada hubungan dengan Tristan, apa benar Sheina?" Tanya Alvaro selaku ayah.
"Iya benar pih, dia pacar aku sekarang. Papih izinkan bukan?" Tanya Sheina untuk memastikan orang tuanya merestui hubungan mereka.
"Untuk Tristan papih izinkan, tapi tidak dengan orang lain." Jelas Alvaro yang sudah mengetahui seluk beluk keluarga Tristan yang terpandang perusahaannya.
"Hmm... Baik pih"
"Tapi ingat, ada batasnya!" Kata Alvaro mengingatkan yang diangguki Sheina dengan senang hati.
"Siap pih!"
Tin tin
Itu suara mobil Tristan yang datang, untuk menjemput Sheina berangkat ke sekolah.
"Yaudah aku berangkat dulu ya pih, mih" ucap Sheina berpamitan dengan kedua orang tuanya dan kakak perempuan nya. Begitu juga dengan Rafael yang berangkat menggunakan motor sportnya.
Kemudian Sheina keluar dari rumah dan langsung masuk ke dalam mobil sport milik Tristan.
"Pagi banget kamu jemputnya" kata Sheina sambil menggunakan sealbeat.
"Kan kamu masuk jam tujuh Shei, jadi jam 6 harus udah jemput dong" jawab Tristan seraya menyalakan mesin mobilnya.
"Iyaya, aku tau. Btw ntar pulang gausah jemput ya kak, ntar kak Rafael yang jemput." Kata Sheina.
"Loh kenapa?"
"Aku ada urusan keluarga kak, biasa urusan pernikahan kak Aileen." Jelas Sheina yang dijawab anggukan kepala dari Tristan.
"Yaudah oke sayang"
"Ish, gue bilang jangan panggil itu,"
"Kenapa sih Shei, gapapa kali"
"Geli tau nggak sih kak?"
"Geli karena kamu nggak pernah pacaran, sekarang kan kamu udah jadi pacar kakak masa panggil sayang nggak boleh?" Dengus Tristan cemburu.
"Ya pokoknya jangan, gue nggak mau." Pinta Sheina risih.
"Yaudah, kakak tunggu kapan kamu mau" jawab Tristan mengerti keadaan Sheina yang pemalu dan penakut.
Setelah sampai sekolah, Tristan membukakan pintu mobil untuk Sheina. Gadis itupun segera keluar dari mobil, seperti biasa mereka jadi sorotan siswa yang sedang berlalu memasuki sekolah. Mungkin karena Sheina terlihat sangat cantik pagi ini. Tidak, Sheina memang biasa cantik.
"Yaudah gue masuk dulu ya kak," ucap Sheina namun Tristan menahan tangannya.
"Belajar yang bener, gapai cita-cita kamu." Kata Tristan serius yang ditanggapi dengan keseriusan Sheina.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOPA [COMPLETED]
Hombres LoboPerkumpulan remaja yang membawa kehancuran dunia. layaknya film Disney ketika seorang tuan Puteri yang kerap dimanja oleh keluarganya harus menghadapi runtun nasib yang mengenaskan. Bersama dengan sahabatnya, kedatangan cowok jadi-jadian yang sepert...