40. Boxing

19 5 0
                                    

Mereka Sheina dan Caitlin berencana untuk menyusul Rafael di Boxing, cowok itu akan bertanding dengan sosok petinju handal Max. Mengingat sang ayah telah dipenjara Rafael memilih untuk menjadi petinju untuk menambah-nambahi uang jajan dirinya. Karena keluarganya kini harus berkecukupan, apalagi ibunda mereka telah mengalami kecelakaan yang membuat perekonomian mereka menurun. Tidak ada pilihan selain dari balapan motor lebih baik menjadi petinju.

Sheina dan Caitlin dengan masih menggunakan almamater sekolah yang dibalut sweater memasuki ruangan yang dihuni para laki-laki itu. Tidak ada perempuan disana. Mereka berdua berjalan membelah kerumunan penonton untuk melihat Rafael bertanding dengan Max pria dengan tubuh tinggi dan kekar. Jika dibandingkan dengan Rafael pria itu cukup lebih jauh berotot. Membuat Sheina khawatir kalau Rafael mesti babak belur dibuatnya.

Pertandingan yang dilakukan secara legal, bisa membuat mereka dikepung polisi namun tempat yang disediakan itu cukup terpencil sehingga polisi sulit menemukan tempat dengan bangunan terbengkalai itu. Disana Rafael sedang mengikat jemarinya guna meminimalisir tinjuan. Petinju sudah berada diatas ring. Sebentar lagi pertandingan akan dimulai.

"Shei, itu Rafael?" Tanya Caitlin melihat cowok itu diatas ring.

"Iya Cat, dia mau tanding. Makanya gue ngajak lo kesini. Lo lagi deketkan sama kakak gue?" Tanya Sheina, Caitlin terdiam sebentar lalu mengangguk

"Gue khawatir sama dia, Shei."

"Lo tenang aja kakak gue bisa diandalkan."

"Semoga aja dia nggak kenapa-kenapa." Ucap Caitlin seraya menggenggam tangannya.

Juri membunyikan lonceng, petinju sudah memutari ring untuk permulaan. Kemudian petinju saling mendekat, Max langsung melemparkan tinjuan dan Rafael menghalaunya dengan kedua tangan. Max meninju wajah cowok itu dan Rafael balas meninju dibagian perut musuh.

Bugh!

Bugh!

"Udah lo kalah aja, adek lo jadi umpan." Ucap Max disela-sela tinjuan. Rafael mengalihkan pandangannya kepada dua gadis yang tengah menonton pertandingan disebelah sisi ring yang dikerumuni banyak pria.

"Shit! Ngapain mereka kesini sih!" Ucap Rafael mengkhawatirkan keadaan mereka yang saat ini sedang diganggu oleh seseorang yang ada disana.

"Adek lo cantik juga ya, boleh lah gue jadiin pacar." Ucap Max yang tahu bahwa pasti salah satu dari mereka adalah adik Rafael. Dan satunya calon pacar.

SOPA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang