24. Sebuah informasi

38 20 2
                                    

Sheina memasuki kelas dengan perasaan kesalnya, jujur ia tidak suka jika seseorang mengatur hidupnya. Termasuk Tristan yang meminta agar Sheina tidak lagi dekat dengan Nicholas. Meskipun mereka memiliki hubungan yang serius itu tidak menutup kemungkinan Sheina harus menuruti semua perkataan sang pacar. Gadis itupun membanting tas warna ungunya diatas meja dan menelungkupkan wajahnya diantara tangan dengan menyilang.

"Apa yang harus gue lakuin? Gue capek tau nggak," Sheina bermonolog didalam telungkupnya. Ia bingung dengan hubungan dan tentang perasaannya saat ini.

Kemudian selang beberapa menit Megan datang dengan wajah sumringahnya.

"Pagii ratu, lo kenapa pagi-pagi mukanya ditekuk gitu?" Tanya Megan sambil menaruh tas hitamnya diatas meja.

"Gue abis diputusin Meg," jawabnya pasrah.

"Lah sama gebetan lo selama ini?" Tanya Megan yang cepat diangguki Sheina.

"Gue nggak tau disini siapa yang salah, gue yang egois apa dia yang kekanakan" ucap Sheina bimbang. Ia beralih memegang kepalanya dengan siku-siku tangan dimeja.

"Emang awalnya gimana?"

"Kak Tristan ngeliat gue boncengan sama cowok lain" jawab Sheina masih dengan menutupi identitas Nicholas agar Megan tidak penasaran dan akan membahayakan posisi Nicholas.

"Ya pantes lah anjir, itu berarti lo selingkuh nyet," Megan jadi greget sama hubungan mereka.

"Ya tapikan gue nggak lakuin apa-apa Meg, cuma jalan-jalan doang kok cari angin." Jelas Sheina membela diri.

"Ya sama aja nyuk," Megan noyor kepala Sheina membuat gadis itu bertambah kesal.

"Gausah noyor juga kali jing"

"Ya terus lo udah minta maaf?" Tanya Megan lagi, Sheina pun menggelengkan kepalanya.

"Belum,"

"Yaudah cepet minta maaf, ntar keburu Tristan tambah marah mampus lu" kata Megan sambil mengunyah permen karetnya.

"Tapi gue bingung Meg, gue kayak nggak ada rasa bersalahnya, gue ngerasa semua yang gue lakuin itu selalu tepat tau nggak." Balas Sheina seperti apa yang dirasakannya.

"Itu artinya lo nggak ada rasa lagi sama si Tristan." Jelas Megan lebih menjadi dewasa.

"Maksud lo gue udah nggak cinta?" Megan berpikir sejenak lalu mengangguk.

"Kurang lebih gitulah..."

"Terus gue harus gimana?" Sheina bingung apa yang harus dilakukannya.

"Minta maaf dulu aja"

"Hmm... Oke deh," Sheina membuka ponselnya untuk menghubungi Tristan, namun cowok itu tidak mengangkat telfon darinya, akhirnya Sheina memilih untuk mengirimkan pesan chat.

Sheina Queensha:
|Kak sorry ya sama yg barusan, gue minta maaf udah buat lo cemburu
|Sorry bgt kalo gue nyebelin.

Namun pesan yang dikirimkan Sheina tidak dibalas oleh Tristan bahkan dibuka saja tidak. Membuat Sheina mengurungkan niatnya untuk peduli. Sheina membuang jauh-jauh pikiran negatif tentang apa yang Tristan katakan.

Setelah itu guru masuk dan mereka mulai belajar sampai waktunya istirahat tiba mereka berempat berkumpul dikantin eleven untuk menghabiskan waktu bersama dengan sesekali berbincang.

"Cat, biasa ya gue pesen pasta, Megan nasgor dan Sheina sosis bakar, minumannya disamain ajalah, jus apel oke?" Kata Valery memerintah lalu Caitlin memesan makanan dengan senang hati.

SOPA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang