39. Kecelakaan

16 4 0
                                    

Keesokan harinya seorang gadis tengah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, ia sedang sibuk menggunakan sepatu lalu memakai parfum kesukaannya. Hari ini ia cukup percaya diri dengan penampilan barunya yang dimana rambut cewek itu diikat setengah.

 Hari ini ia cukup percaya diri dengan penampilan barunya yang dimana rambut cewek itu diikat setengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik banget muka gue, gue yakin Tristan nyesel udah putusin gue" ucapnya memuji diri sendiri. Rasa sakit ditinggalkan itu masih ada, sampai Sheina sendiri harus melupakannya dengan memikirkan perkataan Nicholas semalam. Sheina melamun sambil senyum-senyum sendiri saat mengingat kemarin malam Nicholas sempat mencuri bibirnya.

"Astaga gue mikirin apa? Please gue mau sekolah. Masa iya gue ngebayangin Nicholas terus?" Katanya sembari menangkup pipinya. Hingga suara ketukan pintu membuyarkan pikiran gadis itu.

Tok tok tok!

"Dek, lo udah siap belum?" Tanya Rafael dari balik pintu kamar.

"Iya bentar kak, ini gue lagi dandan." Jawab Sheina buru-buru merapihkan penampilannya. Ia kemudian keluar dari kamar.

"Ayo berangkat," ajak Sheina semangat sambil menggendong tasnya disebelah bahu

"Nggak sarapan dulu?"

"Nanti aja disekolah," ucap Sheina kemudian mereka pun mulai berangkat menggunakan Taxi online yang mereka pesan.

Mereka telah sampai disekolah, kemudian berjalan memasuki gedung sekolah. Seperti biasa tatapan para siswa siswi menelisik seolah melucuti kakak beradik itu. Rafael tidak suka jika dirinya menjadi pusat perhatian seperti ini sehingga ia balas tatapan mereka dengan sorot mata tajam andalannya.

Sementara Sheina mengalungkan tangannya disebelah tangan Rafael karena ia juga merasa terganggu oleh pandangan dari mereka.

"Kak, gue khawatir mereka masih ngebulli kita." Ucap Sheina menunduk ketika para mata menatapnya sinis.

"Gue nggak akan biarin itu terjadi"

"Kalau gitu gue masuk kelas ya? Lo hati-hati."

Rafael mengangguk, "Masalah papih udah selesai. Jangan lo pikirin lagi."

"Iya kak, gue lagi berusaha berdamai sama masalah papih."

"Kalau gitu, gue duluan ya," ucap Rafael ketika mereka sudah berada dipertigaan koridor.

"Oke, bye.." Sheina pun berjalan membelah mereka yang sedang berkerumun untuk memberinya jalan, Sheina berusaha untuk bersikap pongah tanpa hormat kepada kakak kelasnya yang masih membicarakan ayah mereka. Sesampainya dikelas kedatangan Sheina disambut oleh Megan dengan histeris.

"Sheinaa... Bestie gue yang paling keras kepala, lo tau nggak ada sesuatu yang spesial terjadi sama gue." Ucapnya menepuk keras sebelah bahu Sheina.

"Biasa aja nyet, gausah blagu!"

"Masalahnya ini pertama kali buat gue,"

"Ya apa babi, jangan buat gue mati penasaran!"

"Michael Shei,"

SOPA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang