Bab 1

2K 142 2
                                    

"Tidak perlu menjadi unggul dari siapa pun, cukup jadi dirimu sendiri dan kau bisa mendapatkan banyak hal baik disekitarmu "

Disebuah rumah mewah bergaya american classic, nampak empat orang sedang menikmati sarapan pagi mereka dengan tenang, di sekeliling empat orang itu terdapat beberapa maid sedang berdiri tegak siap menunggu perintah majikannya. Seorang pria dengan setelan jas lengkap berjalan cepat menuju lelaki paru baya yang sedang makan, ia tampak memberikan sesuatu kepada pria parubaya itu.

Braaaakkkkk....

Semua yang berada di ruangan itu sangat kaget mendengar gebrakan meja yang dilakukan pria paru baya tersebut, yang memegang sebuah amplop berwarna coklat di tangannya.

"Heii...tolong jelaskan apa ini?", Lelaki paru baya itu sedang menatap seorang pria yang duduk di hadapannya.

Tidak ada jawaban, semua hening, bahkan wanita paru baya yang duduk di samping lelaki paru baya ini menegang di tempat duduknya, sebuah rahasia baru saja terbongkar.

"APA KAU BISU? JELASKAN PADAKU APA MAKSUD SEMUA INI?", Lelaki itu berteriak lantang

"Tolong tenanglah, jangan berteriak seperti itu", bujuk wanita paru bawa

"DIAM, aku tidak bertanya padamu, aku sedang bicara dengan anak bodoh di hadapanku ini".

Pria itu kemudian memberanikan diri menatap lelaki paru baya itu, "Iya, saya memang sedang mendaftarkan diri untuk mengikuti pendidikan menjadi abdi negara, saya ingin menjadi seorang prajurit", jawab pria itu jujur

Praaannggg...

Sebuah gelas melayang, hampir mengenai kepala salah seorang maid, suasana semakin tegang sekarang.

"Saya menyekolahkan kamu agar kamu bisa menjadi seperti yang saya harapkan, ternyata saya salah kamu tidak bisa di harapkan, kamu tidak akan bisa seperti kenzo yang selalu bisa menjadi yang terbaik".

"Kamu memang anak tidak berguna Freen".

"Cukup, jangan katakan itu lagi Pi, biar bagaimana pun Freen juga anak Papi", wanita paru baya itu membela anaknya

"KAU TELAH MELAHIRKAN ANAK TIDAK BERGUNA", ucapan berbau hinaan itu memenuhi ruang makan tersebut.

Lelaki paru baya itu pergi begitu saja, suasana sarapan yang tenang berubah menjadi tegang, semua terdiam tanpa suara, Laura hanya menatap anak bungsunya dengan sedih setelah dimarahi dan dihina oleh ayahnya sendiri, Anak itu hanya diam saja tidak membantah atau pun membela diri, sejak dulu sampai sekarang selalu begitu. sementara di samping Freen, Kenzo kakaknya menatap Freen dengan tatapan kesal, kenzo selalu merasa Freen anak pembuat masalah yang tidak pernah bisa membuat ayah mereka bahagia, "Kau selalu merusak suasana", katanya lalu pergi meninggalkan Freen dan ibunya.

Kenzo dan Freen merupakan anak seorang konglomerat Thailand Aladrik Chankimah dan Laura Rivera, Kenzo dan Freen walau mereka kakak beradik tapi mereka tidaklah akrab dari kecil, kenzo merupakan anak yang identik dengan sikap ayah mereka yang keras, tegas dan sedikit tempramen, ada pun Freen dia merupakan anak yang mewarisi sifat ibu mereka, dia tumbuh menjadi anak yang lembut, baik, penyanyang, walau sedikit keras kepala. Karena itulah sejak kecil Freen dan Kenzo hidup terpisah, Freen menghabiskan masa kanak-kanaknya di negara kelahiran ibunya Philipina dan Kenzo dibesarkan di Thailand. Ayah mereka sangat ingin kedua putranya meneruskan bisnis keluarga, tapi sayang putra bungsunya membangkang dan malah memilih menjadi anggota militer, kenapa ayahnya bisa tahu secepat itu? selama ini Mr. Chankimah selalu memantau gerak-gerik putranya lewat orang suruhan, itulah kenapa rahasia yang Freen sembunyikan terbongkar semua.

Bumrungrad International Hospital

Disebuah caffe rumah sakit, tampak tiga orang wanita memakai jas putih sedang tertawa bersama, mereka bercerita tentang kelucuan yang mereka alami selama melaksanakan praktek, Ya...ketiga wanita itu adalah mahasiswi kedokteran yang sedang melaksanakan prakter di salah satu rumah sakit besar di Thailand...

"Aku tidak menyangka, pria itu kecing di celana hanya karena takut aku menyuntiknya", ucap gadis berkacamata namanya Irin

"Hahahahah, kalau aku yang menangani pasien itu, aku akan langsung menyuntiknya tanpa aba-aba", sambung Orn

"Sudah...sudah, rahangku sudah sakit tertawa terus", ucap Becca

Mereka kembali melanjutkan makan, sambil sesekali tertawa.

"Sebentar lagi kita akan segera selesai melaksanakan praktek, aku harap bisa berada di satu Rumah Sakit dengan kalian berdua", Ucap irin sedih

"Iya aku juga, tapi dimana pun nanti kita bertugas semoga kita dapat menjadi Dokter yang amanah". lanjut Becca

Kedua temannya mengangguk, "semoga saja", jawab mereka berdua. tiba-tiba seorang perawat menghampiri mereka...

"dr. Becca, anda dipanggil dr. Saint ke ruangannya".

Becca menatap kedua sahabatnya, "kenapa dr. Saint memanggilku?".

"Apa kau melakukan malpraktik?",

"Tutup mulutmu Irin, dasar", Becca melempar tisu ke wajah Irin, "sebaiknya aku pergi dulu, bye", Becca langsung beranjak pergi menemui dr. Saint

Di ruang bertuliskan "DIREKTUR RS", Becca sedang menatap dr. Saint yang memanggilanya, dia agak sedikit gugup sekarang

"Silahkan duduk dr. Becca", katanya

"Jadi begini, RS ini bekerja sama dengan Kementrian Pertahanan, mereka meminta Rumah Sakit ini mengirimkan tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para calon prajurit, saya merekomendasikan anda untuk ikut bersama tim yang lain. Tidak usah khawatir ada dr. Nam sebagai kepala tim kalian, bagaimana dr. Becca apa anda siap?".

Becca tampak berpikir, sepertinya dia akan setuju "Anggaplah cari pengalaman baru", batinnya

"Khaa...saya siap dokter".

You and SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang