Pagi ini cuaca begitu cerah secerah hati Becca, sejak tadi senyuman terus menghiasi bibirnya bahkan dia merasa kupu-kupu terus berterbangan di perutnya, semalam dia dan Freen menghabiskan waktu bersama di ruang pribadi milik Bili, jangan berpikiran macam-macam karena mereka hanya tidur saja sampai pagi, tapi hal itu membuat Becca merasa melayang, pasalnya semalaman dia tertidur dengan pipi yang menempel sempurna di dada bidang Freen, bahkan denyut jantung pria itu seolah menjadi lagu tidurnya.
Kedua sahabatnya hanya terus memandang Becca yang sudah seperti orang gila, Orn menatap heran tapi Irin malah sebaliknya, gadis itu hanya menggelengkan kepala melihat sahabatnya, jangan lupa Irin tahu kejadian semalam.
"Hentikan senyumanmu itu, aku takut melihatnya", ejek Irin kepada Becca, saat ini mereka sedang berada di Caffe rumah sakit.
Becca hanya tersenyum dan mengedipkan matanya ke Irin, "Pesanlah apa pun yang kalian mau, aku akan membayar semuanya", ucap Becca
"Apa yang membuatmu sangat bahagia begini Bec? kau sangat terlihat berbeda", tanya Orn
"Aku hanya merasa bahagia saja, ayo cepat pesan makanannya",
"Baiklah aku yang pesankan makanan untuk kalian, hari ini kita akan makan sampai muntah".
Irin menatap Becca, "Jangan bermain api, ingat Freen calon adik iparmu".
Seketika senyuman Becca menghilang, "Apa harus membahasnya sekarang, kau sedang merusak suasana hatiku Irin".
"Aku hanya mengingatkanmu saja".
"Aku tahu, lagi pula semalam kami tidak melakukan apa-apa".
"Tapi kamu menyukainya kan?? aku bahkan bisa melihat dan merasakannya, itu sangat nampak Becca".
"Memang kenapa kalau aku menyukai Freen?"
Laura sangat merasa senang, Freen mengatakan bahwa dia telah lulus seleksi prajurit di Kementrian Pertahanan, bahkan wanita itu menitihkan air mata karena merasa bangga dengan putranya itu.
"Selamat yah Freen, kamu memang luar biasa", puji Angeli,
"Terima kasih, berkat kalian aku bisa lulus", jawab Freen.
"Apa hebatnya menjadi prajurit, hal seperti itu saja dibanggakan, bahkan gajimu tidak akan cukup untuk membayar dua orang ART di rumah ini", Sinis Aladrik, ayahnya itu selalu meremehkan Freen
"Setidaknya saya bisa melindungi keluarga saya", jawab Freen.
"Ciiihhhh....saya memiliki banyak body guard untuk menjaga keluarga ini, saya tidak membutuhkan dirimu, sekali tidak berguna tetap tidak berguna".
Laura merasa hatinya panas mendengar ucapan Aladrik, seorang ayah harusnya mendukung cita-cita anaknya tapi Aladrik dia malah sebaliknya, dia lebih membanggakan Kenzo dari pada Freen.
"Cukup, apa tidak bisakah sekali saja kau tidak menghina putraku? jika pujianmu terlalu berat untuknya setidaknya jangan menghinanya", Laura benar-benar kecewa pada suaminya.
Aladrik langsung berjalan meninggalkan mereka, berani sekali Laura membentaknya.
"Mami harap kamu tidak pernah menanggapi omongan Papi kamu Freen", Laura menatap putranya sendu
"Aku sudah terbiasa dengan ini mam, i'ts ok, I'm fine", ucap Freen
"Betapa beruntungnya mami memiliki mu Nak", Laura memeluk Freen, dia sangat menyayangi putranya itu, "Bersiaplah, malam ini kau harus ikut bersama kami", ucap Laura
"Memang, kita mau kemana mam?",
"Malam ini kami sudah mengadakan janji bertemu dengan desainer yang akan membuat pakaian di hari pernikahan Kenzo nanti, kau harus ikut sekalian mami ingin mengenalkan kamu dengan calon istri Kenzo, kalian pasti belum berkenalan".
Malam harinya disebuah butik ternama di Thailand, nampak dua keluarga sedang berkumpul, mereka sedang melakukan fitting baju pengantin untuk pesta pernikahan putra putri mereka. Becca terus menatap Freen, tapi pria itu terlihat sangat cuek, sementara itu Kenzo selalu berusaha mendekati Becca sehingga membuat wanita itu merasa sangat risih.
"Laura, putra keduamu ini benar-benar kopian wajahmu tapi dia versi laki-laki, sangat tampan sekali", ucap John ayah Becca, "Kenapa kau tidak pernah ikut dengan Ayahmu saat bertemu dengan para kolega nak?", tanya John kembali
"Kau jangan bertanya padanya begitu John, dia dan Kenzo sangat berbeda sekali, dia selalu hidup dengan dunianya sendiri", ucap Aladrik dengan nada sedikit mengejek. Laura menatap suaminya, jangan sampai dia menghina Freen di depan calon besannya ini.
Becca menatap Freen, dia seperti merasakan ada kesedihan di mata pria itu saat ayahnya bicara, seolah dia sedang dibandingkan dengan Kenzo.
"Apa pekerjaanmu sekarang Freen?", tanya Jena ibunda Becca
"Putraku seorang calon prajurit", jawab Laura lantang
Mendengar itu, John yang merupakan ayah Becca langsung memuji Freen, ternyata dulu dia juga sangat ingin menjadi prajurit.
"Oh Aladrik, seandainya aku masih memiliki anak perempuan lain, sudah pasti akan aku jodohkan dengan putramu ini". Ucap Jhon.
Laura tersenyum tipis, "Jika calon istri Kenzo dipilih oleh Aladrik, maka calon istri Freen harus aku yang memilihnya, aku akan mencarikan wanita terbaik untuk mendampingi putraku ini",
Freen hanya terdiam, sesekali dia melirik Becca yang terlihat mengepalkan tangannya, Freen tahu pasti wanita itu sedang kesal, tapi dia berusaha bersikap biasa saja. Becca semakin merasa tidak nyaman dengan situasi itu, belum lagi sejak tadi Kenzo terus saja mendekatinya, dia merasa emosinya semakin meningkat apa lagi ucapan ibunya Freen tentang mencari calon istri untuk Freen membuat Becca merasa cemburu.
"Bisakah kau menjauh sedikit?", ucap Becca pada Kenzo, semua mata tertuju pada mereka.
"Becca kenapa kau bersikap begitu sayang?", tanya ibunya
"Aku belum ingin menikah sekarang, bahkan aku masih belum menyelesaikan kuliah kedokteranku, kenapa kalian malah memaksaku harus menikah secepatnya?", oh tidak sepertinya Becca akan lepas kendali
Para orang tua menatap heran ke arah Becca, "Apa maksudmu sayang, kau bisa menyelesaikan kuliahmu walau pun kita sudah menikah", ucap Kenzo
"Apa katamu? aku tetap ingin menyelesaikan kuliahku sebelum menikah, jika kau sudah tidak sabar lebih baik carilah wanita lain".
"BECCA!!!", Terik John, "Apa kau sudah gila? kenapa cara bicaramu sangat tidak sopan kepada calon suamimu haaa?" tambahnya
Freen menatap Becca, mata mereka saling berpandangan, Freen kemudian menggelengkan kepalanya ke arah Becca, seolah mengisyaratkan untuk tidak berbuat lebih, melihat itu tatapan Becca semakin tajam ke Freen, rupanya hal itu tidak luput dari perhatian ibunya Freen, sebagai seorang ibu dia merasa ada yang tidak beres disini.
"Apa Freen dan Becca??".
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Sky
RomanceDia adalah semua hal yang aku impikan dalam hidupku, dia tidak sempurna tapi dia mampu membuatku selalu merasa luar biasa. Dia mampu membuatku merasa jatuh cinta setiap hari, apa pun dan bagaimana pun keadaanku, setiap bersamanya aku selalu jatuh ci...