Bagai disambar petir Freen tidak menyangka apa yang baru saja disaksikannya saat ini, Kenzo kakaknya sedang bertukar cincin dengan wanita yang beberapa hari ini sukses membuat hatinya selalu berdegup kencang manakala mengingat wanita itu. Hatinya memanas melihat semua ini, dia merasa seperti sedang bermimpi tapi kenyataannya ini nyata, Becca terus menatapnya namun dia selalu mengalihkan matanya, dia tidak ingin bertatapan dengan Becca, ada rasa kecewa dan luka yang tersirat di balik tatapan wanita itu.
Acara belum selesai tapi Freen sudah meninggalkan gedung mewah itu, bahkan Angeli yang beberapa kali memanggilnya tidak ia hiraukan, saat ini dia hanya membutuhkan ketenangan. Freen terus memacu laju kendaraan roda duanya, membelah jalan kota Bangkok menuju tempat tersunyi namun nyaman, sebuah Villa yang dijadikan beskem oleh Freen dan teman-temannya, sebuah bangunan yang berdiri di pinggiran kota Bangkok.
"Sudah cukup, seorang calon prajurit tidak boleh mabuk", ucap Heng teman Freen
Sejak tadi entah sudah berapa gelas minuman yang ia konsumsi, pikirannya sangat kacau saat ini, "Kau tahu Heng, minuman ini tidak akan membuatku mabuk", jawabnya
"Apa kau bertengkar lagi dengan Ayahmu?",
Freen hanya tersenyum kecil, "Ini lebih buruk dari sekedar beradu mulut dengan Ayahku", jawabnya,
"Lalu apa masalahmu sekarang?".
"Kenzo, dia kembali mengalahkanku Heng", ucap Freen pelan
"Apa yang sudah dia lakukan padamu?".
Freen tidak menjawab, dia kembali meminum wine yang ada di tangannya, kali ini dia meminum langsung dari botolnya.
Skip ..
Paginya, Keluarga Chankimah sedang menikmati sarapan pagi, hanya suara piring yang terdengar memenuhi ruangan itu, Freen tiba-tiba datang, semalam dia menginap di beskem, ia berjalan cuek dengan memegang jas di tangannya,
"Kenapa kau masih pulang? anak sepertimu harusnya hidup di jalanan saja, dasar tidak tahu diri", suara Aladrik memecah kesunyian
semua orang terdiam menatap Freen dan ayahnya bergantian, "Freen, ayo makan dulu nak", ucap Laura mencoba mencairkan suasana.
"Tidak perlu di ajak makan, biarkan dia mencari makanannya sendiri". ucap Aladrik
"Jangan bicara begitu, biar bagaimana pun dia juga anakmu",
"Apa kau tau Laura, anak bodohmu ini benar-benar kurang ajar, disaat semalam kedua orang tuanya mengadakan hari jadi pernikahan ditambah Kenzo yang sedang bertunangan, beraninya berandalan ini pergi meninggalkan acara penting tersebut", Ucap Aladrik marah
"Sudahlah pi, ada dia tidak ada dia acara semalam tetap berjalan mulus kan?", ucap Kenzo menatap sinis Freen
Freen tidak menghiraukan kedua lelaki tersebut, ia terus berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Melihat Freen pergi, Angeli langsung mengambilkan piring dan menyiapkan makanan untuk Freen.
"Aku akan menyusulnya dan memberikan makanan ini untuknya", ucap Angeli
"Sudah birkan saja, dia tidak akan mati kelaparan", ucap Kenzo
"Aku sedang tidak bicara denganmu, sebaiknya habiskan sarapanmu itu, otakmu ini butuh asupan agar kau tidak selalu berpikiran buruk pada adikmu sendiri", Ucap Angeli tegas sambil berjalan menyusul Freen
Di rumah sakit, Becca terus saja mememikirkan Freen, wajah dan tatapan pria itu terus saja menari di pikirannya. Becca masih tidak menyangka Freen adalah anak kedua keluarga Chankimah, kenapa harus Freen? disaat dia sudah sangat putus asa dengan keputusan sepihak ayahnya yang menjodohkan dia dengan Kenzo, Becca seperti mendapat angin segar ketika bertemu dengan Freen kembali, baginya Freen seperti sebuah oase di padang gurun yang gersang, perhatian, senyuman, tatapan pria itu membuat Becca merasa selalu ingin berada di dekatnya, tapi sayang seperti sebuah kejutan dia melihat tatapan pasrah pria itu saat mengetahui bahwa Becca adalah tunangan kakaknya.
"Apa kau baik-baik saja dr. Becca?", tanya Nam, Mereka baru saja selesai memeriksa beberapa pasien.
"Aku baik-baik saja dokter".
" Oh iya, selamat atas pertunangananmu yah".
Becca menatap Nam, "Dokter tau dari mana?", tanyanya
"Kau ini lucu sekali, kau baru saja bertunangan dengan keluarga konglomerat Thailand, apa menurutmu tidak akan ada yang tahu soal itu?",
Nam benar, acara semalam diadakan sangat meriah tidak mungkin disana tidak ada wartawan yang datang meliput. Becca hanya tersenyum hambar, baginya pertunanganannya itu tidak menarik sama sekali.
"Kalau aku pikir, kau lebih cocok dengan Freen dari pada Kenzo, harusnya kau dijodohkan dengan Freen", Nam berbicara santai seolah dia tahu banyak tentang Freen
"Dokter mengenal Freen?", tanya Becca bingung
"Hemmm...aku sangat mengenalnya". jawab Nam, setelah itu dia beranjak pergi, "aku keruanganku dulu yah", dia meninggalkan Becca yang sedang keheranan, apa hubungan antara Nam dan Freen dari ucapan Nam sepertinya mereka sangat dekat, "Aku harus mencari tahunya", ucap Becca dalam hati.
Malam harinya, Freen pergi ke club, sahabatnya Bili sedang merayakan ulang tahun dan dia mengajak teman-temannya berkumpul di Club miliknya. nampak Heng, Non, Gulf dan Billi sedang berada di dalam salah satu ruang VIP club tersebut.
"Heii prajurit, aku tahu kau harus menjaga kesehatanmu tapi bisakah kau minum untuk diriku malam ini?", ucap Bili memperlihatkan wajah sok polosnya
"Jangan perlihatkan wajahmu itu, kau membuatku ingin muntah", jawab Freen, mereka semua tertawa mendengar ucapan Freen.
"Btw dimana Noey? apa dia akan datang?", tanya Non
"Dia akan datang, katanya dia ingin memjemput pacarnya dulu, si tomboi itu sudah punya gebetan ternyata", Ucap Heng
"Siapa pria yang mau dengannya haa?", lanjut Gulf
"Bukan pria tapi wanita, Noey dia memiliki pacar seorang wanita", tambah Bili, mereka terus membicarakan Noey, hingga beberapa saat kemudian wanita tomboi itu membuka pintu ruangan tersebut, "Aku curiga kalian sedang membicarakanku", katanya
Freen sedang berada di toilet, tak lama dia kembali ke ruangan tempat sahabatnya berkumpul, dia masih fokus dengan hpnya, barusan Angeli mengirimkan pesan sepupunya itu sangat kesal Freen tidak mengajaknya ke Club, Freen sudah di dalam ruangan tapi dia masih tetap fokus dengan hpnya, dia pun duduk dan menatap Noey, "Jadi, apa wanita cantik ini pacarmu Noey?" tanya Freen.
Noey mengangguk, kenalkan dia Irin pacarku, Freen langsung mengulurkan tangannya kepada wanita yang duduk di samping Noey "Freen", "Irin", ucap mereka berdua." oh iya", Noey melihat Freen yang kembali fokus dengan hpnya, "Freen, wanita cantik di sampingmu itu temannya Irin, kau belum berkenalan dengannya", Freen menatap heran Noey hingga ia melihat siapa orang disampingnya,
Deg...
"Becca"
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Sky
RomanceDia adalah semua hal yang aku impikan dalam hidupku, dia tidak sempurna tapi dia mampu membuatku selalu merasa luar biasa. Dia mampu membuatku merasa jatuh cinta setiap hari, apa pun dan bagaimana pun keadaanku, setiap bersamanya aku selalu jatuh ci...