Bab 14

1K 118 0
                                    

"Itu bukan anak ku".

Seketika semua orang terdiam dan menatap asal suara, Kenzo, sejak kapan dia ada disitu? wajah lelaki itu merah padam dengan tangan yang terkepal. tanpa banyak bicara dia berlari ke arah Freen dan melayangkan satu pukulan ke wajah adiknya itu.

Bugh....

Freen yang tidak ada persiapan apa-apa terjuntai ke lantai karena kerasnya pukulan Kenzo, semua orang yang melihat itu berteriak termasuk Becca yang kaget karena posisinya yang berdiri di dekat Freen.

"Hentikan, apa yang kau lakukan Kenzo?", Aladrik berteriak melerai

Kenzo tersenyum sinis menatap Freen dan Becca bergantian, "Bayi yang ada di kandungan Becca bukan anakku, tanyakan sendiri padanya dan Freen". ucap Kenzo.

"Apa maksudmu?", tanya Laura, semua orang sedang bingung menatap mereka bertiga, Becca terus meremas ujung bajunya, sebenarnya ini di luar rencananya, Aladrik mendekati Kenzo dan menarik kerah baju putranya itu, "Jangan bertele-tele, katakan apa maksud dari perkataanmu barusan?", Kenzo menepis tangan ayahnya, "Mereka berdua telah tidur bersama, anak yang ada di dalam kandungan Becca adalah anak Freen, karena aku tidak pernah menyentuh Becca sama sekali", Ucap Kenzo lantang

Deg ..deg...deg

Seperti dalam adegan slowmo semua orang terdiam, bahkan Freen mencoba mencerna kembali perkataan Kenzo, "Kenapa Becca tidak pernah bilang padanya?", tanya Freen dalam hati. Semenit kemudian Aladrik berpindah ke Freen, ia mencengkaram kerah baju putranya itu, "Apa benar yang dikatakan Kenzo barusan?", kilatan kemarahan tergambar jelas di wajah ayahnya sekarang, sementara Laura terdiam seribu bahasa.

"Aku dan Becca saling mencin....", ucapan Freen belum selesai tapi pukulan ayahnya sudah melayang duluan, Aladrik memukul putranya itu habis-habisan bahkan kini wajah Freen sudah penuh dengan darah, melihat hal itu membuat Becca semakin ketakutan, apa lagi Freen sudah tidak berdaya.

"HENTIKAAAANNNNN", teriak Becca, mendengar Becca berteriak Aladrik menghentikan teriakannya, sementara Laura dan ibunda Becca saling berpelukan menangis.

Becca merasa tubuhnya bergetar hebat, tiba-tiba perutnya terasa seperti di pukul kuat, seketika ia meraka  keram menjalar melingkari perutnya, membuat darah segar mengalir di sela kaki hingga membasahi betisnya. "Ya Tuhan Becca", Laura melihat panik ke arah Becca, menantunya itu mengalami pendarahan, sedetik kemudian Becca terjatuh pingsan. suasana menjadi tambah panik, Freen yang melihat Becca terjatuh, langsung bergerak cepak menggendongnya dan berlari keluar membawa Becca menuju Rumah Sakit. Kenzo yang melihat adegan itu semakin bertambah kesal.

Di rumah sakit, Freen berlari sambil berteriak meminta bantuan, pihak medis pun dengan cepat mengambil Becca dari pelukan Freen dan membawanya kedalam ruangan, Freen ingin ikut masuk tapi dilarang oleh perawat, dia hanya menatap kosong ke arah pintu, sementara wajahnya sudah dipenuhi darah.

"Freen?", Panggil Nam

Wanita itu berjalan panik ke arah Freen, dia bahkan nyaris tidak mengenali wajah itu lagi.

"Ya Tuhan, apa yang terjadi padamu?, kenapa kau berdiri disini? siapa yang ada di dalam ruangan itu?", Nam terus bertanya, wajahnya terlihat sangat panik

"Becca, dia pendarahan", Ucap Freen

Nam menutup mulutnya, dia terlihat syok. "Apa yang sebenarnya terjadi Freen? dimana Kenzo dan orang tuamu? apa mereka tahu tentang ini?", lagi-lagi Nam bertanya namun Freen tidak menghiraukannya. "Ikutlah denganku, aku akan mengobati lukamu", Freen hanya menggeleng ia tidak mau meninggalkan Becca sendirian, "Becca akan baik-baik saja, percaya padaku, sekarang mari kita obati dulu lukamu", Freen akhirnya mengikuti Nam.

15 menit kemudian, Nam sudah selesai mengobati Freen, terdapat perban di pelipisnya, sedangkan area pipi dan pinggiran bibir nampak membiru karena pukulan, Freen juga sudah menceritakan kejadian itu kepada Nam, jujur saja Nam sangat merasa kasihan kepada Freen dan Becca, ujian cinta mereka sangat berat. Akhirnya Freen dan Nam memutuskan kembali ke ruangan Becca dirawat, nampak kedua orang tua Becca, Laura ibunda Freen dan kedua sahabat Becca Irin dan Orn sedang berada di depan ruangan. John menatap Freen dengan tatapan sadis, kejadian malam ini benar-benar membuatnya sangat malu sekali. pintu ruangan terbuka, semua orang gugup melihat dokter yang baru saja keluar.

"Bagaimana keadaan Becca dok?", tanya Freen

"dr. Becca dan bayinya tidak apa-apa, tapi kandungan dr. Becca saat ini sangat rentan, saya sarankan keluarga bisa menjaga agar jangan sampai dr. Becca mengalami stres, itu bisa membahayakan janinnya", ucap dokter, Freen menangguk, "Terima kasih dokter", ucapnya.

Freen kemudian berjalan masuk ke dalam ruangan, namun tiba-tiba tangannya di tahan oleh Ayahnya Becca, "Mau kemana kau?", tanyanya

"saya ingin melihat Becca paman",

"Tidak, saya tidak akan mengijinkan kamu bertemu dengan putri saya lagi, kalian sudah membuat malu keluarga, mulai saat ini jangan pernah menampakkan wajahmu lagi di hadapan putriku", ucap John

Laura yang melihat hal ini langsung mendekati Freen, "mari kita pulang, ini bukan waktu yang tepat untuk menjenguk Becca", Laura lalu membawa putranya itu pergi dari rumah sakit.

Di tempat lain, Kenzo sedang merencanakan sesuatu, dia tidak bisa tinggal diam melihat Freen melakukan ini padanya, "Aku benar-benar akan menghancurkanmu Freen", ucapnya dengan senyuman menakutkan, Pria itu lalu menghubungi seseorang lewat hpnya.

You and SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang