Bab 19

988 117 2
                                    

Malam itu juga Freen keluar dari tahanan, tidak sulit sebenarnya bagi Aladrik Chankimah untuk mengeluarkan putranya dari tempat itu, mengingat dia memiliki banyak relasi dan koneksi di pemerintahan, Freen hanya dikenakan wajib lapor sampai hari pembebasannya nanti. Saat ini semua orang sedang berkumpul di rumah Freen, mereka mengatur strategi untuk mencari keberadaan Kenzo. tiba-tiba Freen teringat sesuatu, "apa di TKP polisi menemukan handphone milik Becca?", tanyanya,

Semua orang saling bertatapan, "Sepertinya tidak ada, kenapa?", tanya Heng. Freen kemudian menatap ke arahnya, "Saat sidang putusanku enam bulan lalu, aku menaruh alat pelacak di hp milik Becca agar bisa dengan mudah menemukannya kalau-kalau terjadi sesuatu", ucap Freen. Sepertinya ini bisa menjadi jalan bagi mereka untuk menemukan Becca, akhirnya mereka mencoba melacak keberadaan Becca lewat handphone miliknya. Benar saja, keberadaannya terdeteksi.

"Inikan jalan menuju beskem kita", ucap Non

"Iya kau benar, tapi kenapa titik lokasinya malah berada dekat dengan beskem kita? apakah ada tempat kosong disana? setauku disana tidak ada apa-apa kecuali bekas bengkel tua", ucap Bili.

Sedetik kemudian mereka saling menatap satu sama lain, "Bengkel tua", ucap mereka bersamaa. Saat ini semua orang sudah siap, Freen sedang menyiapkan senjata, malam ini dia harus membawa pulang Becca apa pun yang terjadi.

"Boleh Mami masuk?", tanya Laura, Wanita itu kemudian masuk ke dalam kamar Freen, dia melihat senjata yang sedang Freen siapkan.

"Apakah kau akan membawa itu bersama mu?",

"Ya, untuk jaga-jaga".

"Nak, apa Mami boleh mengatakan sesuatu?", tanya Laura, Freen hanya mengangguk.

"Mami tahu Kenzo memang bersalah, apa pun yang dia lakukan terhadap dirimu dan Becca memang salah, tapi bisakah kau menahan dirimu? bagaimana pun dia kakakmu Freen", ucap Laura, ada semacam kekhawatiran di hatinya.

Freen menggenggam tangan ibunya, lalu mengecup kening wanita itu, "Aku tidak akan melakukan apa-apa, asal Kenzo melakukan hal yang sama ke Becca", setelah mengucapkan itu, Freen kemudian berangkat bersama ayah dan teman-temannya.

Saat ini mereka sudah berada di dekat bengkel tua, mereka sengaja memarkirkan mobil sedikit jauh dari tempat itu, "Kita tidak sendirian, papi sudah menghubungi polisi dan memberitahu tempat ini, mungkin sekarang mereka ada disekitar sini", ucap Aladrik

"kita akan bergerak sesuai strategi yang sudah kita susun tadi, siapkan diri kalian aku akan masuk duluan", ucap Freen

Sambil mengendap, Freen berjalan perlahan mencari celah untuk masuk ke dalam bengkel tua tersebut, tempat itu sangat gelap namun di salah satu ruangan terlihat terang, sepertinya disitulah Kenzo menyembunyikan Becca. Freen terus berjalan mendekati ruangan itu, dari cela pintu dia dapat melihat dengan jelas Becca yang terikat di atas kasur, Freen merasa hatinya begitu sakit melihat wanitanya menahan kesakitan, perlahan Freen membuka pintu tersebut dan menghampiri Becca yang meringis di atas tempat tidur.

"Heii..sayang buka matamu, ini aku", ucap Freen, perlahan Becca membuka matanya, antara percaya tidak percaya saat dia melihat Freen, "Apa ini benar dirimu?", ucapnya, Freen kemudian mengecup bibir Becca, "Yes, i'm". Becca langsung menangis saat melihat Freen, semenit kemudian Freen berhasil membuka ikatan di kaki dan tangan Becca. saat Freen hendak membantu Becca berdiri tiba-tiba semua lampu di ruangan itu menyala, ternyata kenzo sedang duduk di sudut ruangan memperhatikan kedua insan tersebut.

"Wah...wah...aku tidak menyangka kau bisa keluar secepat ini Freen? siapa yang membantumu? jangan bilang papi yang sudah mengeluarkanmu?", tanya Kenzo.

Freen menatap Kenzo dengan tatapan membunuh," Aku akan melupakan semua ini, asal kau tinggalkan negara ini dan hiduplah jauh dari kami"

"Hahahahahha...kau pikir kau siapa? berani sekali kau mengusirku, aku kemari untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku", Kenzo menatap Becca. Freen langsung mengarahkan pistol ke arah Kenzo tapi Kenzo biasa saja, hingga sedetik kemudian Kenzo menembak ke arah Freen dan mengenai paha kiri Freen. Becca merasa ketakutan, dia berusaha membantu Freen berdiri.

"Sayang, kemarilah, mendekatlah kepadaku jika tidak peluru ini bisa menghancurkan bayi di perutmu itu", ucap Kenzo

Becca sangat ketakutan, Freen yang tertembak mencoba menahan Becca namun suara tembakan kembali terdengar, "aku bilang kemari, apa kau tuli", Kenzo kembali menekan Becca hingga akhirnya wanita itu berada dalam genggamannya. Kenzo langsung mengarahkan pistol ke kepala Becca, saat ini Aladrik sudah masuk ke dalam Bengkel, ia langsung membantu Freen yang terluka.

"Kau benar-benar sudah gila Kenzo", ucap Aladrik

"Aku memang gila, papi yang membuatku jadi begini", jawab Kenzo. "Sekarang papi bisa melihat aku menghancurkan Freen", Kenzo langsung mengarahkan pistol tepat ke arah Freen, "good bye brother", ucapnya, dalam hitungan detik dia menembak ke arah Freen namun Aladrik dengan cepat menghalangi sehingga peluru itu mengenai belakangnya. "Papi", ucap Freen. Melihat ayahnya tertembak Kenzo langsung panik, hingga tanpa sadar dia mendorong Becca hingga terlempar, "Mari kita mati bersama Freen", saat Kenzo hendak menembaknya tiba-tiba dari arah belakang sebuah peluru menembus kepala Kenzo, seorang penembak jitu dari kepolisian berhasil menembaknya, Heng dan teman-temannya langsung masuk membantu Freen, "tolong bawa Ayahku ke rumah sakit", sementara Freen menggendong Becca yang sudah berlumuran darah.

Di rumah sakit, Aladrik langsung dibawah ke ruang oprasi begitu pun dengan Becca, mereka sama-sama banyak kehilangan darah. Ayah Freen dan Becca berada di ruang oprasi terpisah,saat ini Freen sedang menunggu Becca dan Laura menunggu Aladrik. "Sebaiknya kau tenang dulu, aku akan mengambilkan kursi roda untukmu agar kau bisa duduk, kakimu sedang terluka", ucap Nam

"Tidak phi, aku tidak apa-apa", jawab Freen

Dua jam lamanya Becca di ruang oprasi, hingga akhirnya Orn sahabat Becca keluar dari ruangan itu, semua orang tampak tegang menunggu kabar dari Orn, "Bagaimana keadaan Becca dan Bayi kami?", tanya Freen.

"Selamat yah, putrimu lahir dengan sehat, tapi Becca belum sadarkan diri, dia mengalami banyak pendarahan Freen", ucap Orn

Senyuman di wajah Freen langsung hilang, "apa dia akan baik-baik saja?", tanya Freen

"Dia mengalami dehidrasi dan pendarahan hebat, berdo'a lah semoga Becca bisa melewati masa kritisnya",

Freen terdiam, tidak, dia tidak boleh kehilangan siapa pun lagi, cukup hanya Kenzo yang meninggal dia tidak boleh kehilangan siapa pun lagi. Heng berlari ke arah Freen dan lainnya, Freen hanya menatap Heng, "Freen, ayahmu".

You and SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang