Bab 12

1.1K 127 0
                                    

"Kalau begitu, sentuh aku".

Ucapan Becca sontak membuat pria itu kaget, tidak permintaan Becca ini sungguh di luar dugaannya, "Ssssttttt...apa yang kau katakan? ini tidak benar", Freen mencoba menenangkan Becca.

"Kita saling mencintai, apa kau yakin ingin aku menikah dengan Kenzo? aku sudah di ujung batas sabarku, tidak ada yang bisa aku lakukan sekarang Freen, jika kau merasa tidak bisa menyaingi Kenzo dalam hal apa pun, kali ini aku akan membuatmu menang atas dirinya, sentuh aku", Becca tidak main-main dengan permintaannya.

Freen terus menatap manik mata wanita itu, menyelami tatapan yang sendu berkabut gairah tersebut, hingga sedetik kemudian Freen melumat bibir wanita di hadapannya itu, persetan dengan keadaan ini, "Mari hancur bersama-sama". Malam itu tidak ada lagi batasan yang harus mereka jaga, keduanya melebur dalam gairah yang terus berkobar di dalam tubuh mereka, sentuhan demi sentuhan, suara desahan yang saling bersahutan membuat mereka benar-benar menggila. Seperti tidak ada lagi hari esok untuk Freen dan Becca, malam itu mereka melakukannya lagi dan lagi, dengan berbagai macam gaya dan disetiap sudut ruangan.

"Sssshhhhhh.....akhhh shhayanggghh fasteerrhh", Becca terus saja meracau, dibawah sana hentakan demi hentakan terus ia rasakan,  bahkan suara ranjang menjadi irama tersendiri di telinga mereka. "Enakkan?", tanya Freen di sela aktivitas panas mereka, Becca hanya mengangguk dia tidak mampu lagi bersuara, rasanya kenikmatan itu semakin meluluh lantakan dirinya, hingga desahan panjang keluar dari mulut manis wanita itu, Becca merasakan hangat di dalam rahimnya, entah sudah berapa kali dia mengalami klimaks dan Freen pria itu menumpahkan semua cairannya ke dalam rahim Becca.

Hari ini Becca akan kembali ke Bangkok, suasana hatinya sedang sangat baik, berbeda dengan hari-hari sebelumnya kali ini Becca sangat mantap dengan keputusannya. Freen mengantarkan Becca ke Bandara, terlihat gurat kesedihan di wajah Becca.

"I love u honey", ucapnya

"I love u too ,babe". mereka lalu berciuman, saling melumat dan menyesap manis bibir masing-masing, cukup lama sampai ciuman itu terlepas karena ternyata mereka ada di bandara.

"Kabari aku kalau kamu sudah sampai", ucap Freen

Becca mengangguk, "Khaaa".

Skip....

Dua minggu setelah Becca kembali dari Sisaket akhirnya pernikahan yang sempat tertunda antara dia dan Kenzo terlaksana juga, kali ini Becca terlihat lebih tenang bahkan sesekali ia melempar senyuman ke para tamu undangan. Kenzo sangat luar biasa senang, dia merasa telah berhasil mengalahkan Freen, akhirnya Becca menjadi miliknya seutuhnya. Setelah acara pernikahan selesai, nampak Becca sedang duduk di depan meja rias, ia sedang melepaskan antingnya. Kenzo tersenyum berjalan mendekati istrinya itu, ia memegang bahu Becca dari belakang, "Akhirnya aku bisa memiliki mu sayang", ucapnya

Becca hanya tersenyum miring, dia lalu berdiri dan berbalik menatap Kenzo, "Aku sudah tidur dengan Freen", ucap Becca

Dduuuaaarrr.....

Kenzo menatap Becca tajam, rahangnya mengeras, dia baru saja mendengar ucapan tidak pantas dari istrinya itu.

"Apa maksudmu?".

"Apa kau tuli? baiklah aku ulangi lagi, FREEN SUDAH MENIDURIKU", ucap Becca dengan penuh penekanan.

Kenzo merasa darahnya sudah mendidih, di malam pertama mereka berani sekali Becca mengatakan dia dan Freen sudah tidur bersama. Kenzo lalu memegang keras kedua pipi Becca, tapi wanita itu tetap terlihat santai.

"Apa kau sedang mempermainkanku?",

"Hahahaha...apa aku terlihat sedang bermain-main? yang aku katakan itu benar, aku sengaja mengatakannya padamu agar kau tidak kaget lagi", ejek Becca

"Apa kau pikir kau bisa membodohiku, haaaa?", Kenzo semakin marah

"Siapa yang membodohimu?", Becca kemudian menepis tangan Kenzo, "Kami benar-benar telah bercinta, bahkan dadaku terus berdegup kencang saat mengingat betapa hebatnya Freen malam itu", Ucap Becca

"Diam kau, dasar wanita menjijikan, kau benar-benar wanita hina", Kenzo semakin tersulut emosi.

Becca kemudian mendekati Kenzo, iya mengalungkan tangannya ke leher Kenzo, "Ayo kita lakukan malam pertama kita, aku ingin melihat siapa yang lebih hebat antara kau atau Freen", ucapnya

Kenzo seketika mendorong Becca menjauhinya, tidak dia sangat membenci Freen, "Aku tidak akan pernah menyentuh bekas dari pria itu, dimataku kau dan Freen sama saja, kalian menjijikan", ucap Kenzo sambil keluar dari kamar.

Setelah Kenzo keluar, Becca langsung luruh ke lantai degupan jantungnya terasa begitu kuat, "Maafkan aku Freen, aku terpaksa harus melakukan ini, karena hanya dengan ini Kenzo tidak akan pernah mau menyentuhku", Becca menangis, dia merasa lelah dengan semuanya, "Aku hanya tinggal menunggu kehadirannya disini", ucap Becca sambil mengelus perutnya.

You and SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang