Bab 16

1K 122 0
                                    

Freen baru saja selesai menjalankan sidangnya, hasilnya dia tidak bersalah atas tuntutan yang dilayangkan padanya, semua itu berkat pengakuan Becca di pengadilan. Tapi Freen tetap akan menjalani hukuman sebagai bentuk pelanggaran kode etik militer yang membuatnya harus menjalani hukuman selama enam bulan penjara.

Becky langsung berlari memeluk Freen, ada rasa bahagiah dan sedih di hatinya, wanita itu terus memeluk Freen, mereka seolah lupa disana ada kedua orang tua dan teman-teman mereka.

"Ekheeemmm", suara deheman Heng membuat pelukan Freen dan Becky terlepas.

"Aku rasa enam bulan itu tidak lama", ucap Bili

"Iya, enam bulan memang tidak lama bagi jomblo sepertimu", ejek Noey, semua orang tertawa mendengar ucapan Noey, "Aku rasa sebaiknya kau mencari pacar Bili, kasihan kau sudah semakin karatan", tambah Non yang disambut tawa oleh mereka.

Freen dan Becca tertawa melihat tingkah lucu sahabat mereka, "Sebaiknya kita beri mereka waktu dulu sebelum Freen pergi", ucap Nam, mereka semua mengangguk lalu pergi meninggalkan Freen dan Becky sendirian.

"Jika aku merindukanmu, apa aku bisa datang kemari?", tanya Becca, wanita itu kembali memeluk Freen sepertinya dia sangat manja sekarang.

"Kau bisa kemari, tapi aku tidak mengizinkanmu datang sendirian, minimal kau harus bersama Mami atau sahabatmu".

"Aku sangat mencintaimu, akhir-akhir ini aku ingin selalu di dekatmu sayang", ucap Becca manja

"Aku akan meminta mami memberikan salah satu baju kesayanganku padamu, kata orang itu bisa menghilangkan sedikit kerinduan", goda Freen

"Lalu bagaimana denganmu? apa aku juga harus melakukan hal yang sama? heemm?"

Freen tersenyum menatap Becca, wanitanya ini sangat nakal rupanya, Freen lalu mengecup bibir Becca sesaat, Becca merasa kesal kenapa ciuman itu singkat sekali, wanita itu kemudian melihat seisi ruangan kosong itu, tiba-tiba pikirannya melantur.

"Apa ada CCTV di ruangan ini?", tanyanya

Freen merasa heran dengan pertanyaan Becca, "Hemm...sepertinya tidak ada, kenapa?". tanpa menjawab pertanyaan Freen, Becca langsung mencium dan melumat bibir Freen, "quick sex, please", ucap Becca di sela ciuman panas mereka.

Freen langsung mengerti, baiklah tidak bisa di pungkiri dia juga menginginkan itu, terlebih sejak Becca hamil entah kenapa wanitanya ini terlihat semakin seksi saja. tanpa berpikir panjang Freen langsung mengangkat Becca dan mendudukannya di atas meja Kecil, ciuman mereka belum terlepas, perlahan tangan Freen mulai masuk ke dalam rok yang Becca gunakan. Becca mengerang di sela ciuman mereka, ia merasakan tangan Freen yang membelai pahanya. "apa kau yakin sayang", tanya Freen, nafasnya sudah memberat karena gairah.

"Yah...lakukanlah", jawab Becca

Freen menurunkan resleting celananya, ia mengeluarkan juniornya yang sudah tegak berdiri itu, tangannya perlahan membuka lebar kedua kaki Becca, dengan jarinya ia menggeser celana dalam Becca ke samping tanpa membukanya, sedetik kemudian penyatuan itu terjadi, Freen menutup mulut Becca dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya menahan pinggang Becca agar tidak terjatuh kebelakang. Mereka merasakan kenikmatan luar biasa, bahkan Freen membiarkan telapak dan jari tangannya digigit oleh Becca, Freen semakin kuat menghujam Becca, rasanya ada sesuatu yang sudah hampir keluar, hingga akhirnya, "Akhhhhhh...", Freen menyemburkan semua cairan itu ke dalam rahim Becca.

Keesokan pagi, Kenzo sangat marah dia baru saja mendapat kabar kalau Freen hanya mendapat kurungan penjara selama enam bulan saja. Pria itu meremas kuat hp yang ada di genggamannya, kemarahannya bertambah saat dia tahu bahwa Becca lah yang memberikan kesaksian di pengadilan kemarin. Dengan perasaan marah Kenzo menemui kedua orang tuanya yang sedang duduk di living room.

"Aku ingin bicara dengan kalian", ucapnya

Aladrik dan Laura hanya menatap Kenzo, "apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Aladrik

"Aku akan pindah ke inggris dan aku akan membawa Becca pergi bersamaku", Kali ini dia ingin memisahkan Becca dan Freen.

"Apa kau sudah mendapat pemberitahuan dari pengadilan?, Papi rasa saat ini Becca sudah melayangkan gugatan cerai padamu",

Mendengar ucapan ayahnya membuat Kenzo semakin terbakar amarah, berani sekali Becca ingin menceraikannya.

"Aku tidak akan pernah menceraikan Becca, dia adalah istriku dan selamanya akan tetap begitu".

"CUKUP", kali ini Laura sudah kehabisan sabar, "Apa kau tidak tahu malu? lihatlah dirimu, karena ambisi dan keserakahanmu Freen sekarang mendekam di penjara, dimana pikiranmu Ken". tambahnya

Kenzo tersenyum miring, "DIA PANTAS DI PENJARA, BAHKAN BILA PERLU DIA DIHUKUM MATI KARENA PERBUATANNYA", Ucap Kenzo

Plaaakkk.....

"saya sedang mencoba menahan diri agar tidak melakukan ini padamu, ternyata selama ini kau tumbuh menjadi monster hingga kau tidak punya empati pada saudaramu sendiri, seharusnya bukan kau, tapi Freen lah yang harus menikah dengan Becca", ucap Aladrik, pria itu terlihat sangat menakutkan, "Jika kau ingin pergi ke inggris pergilah, tapi kau dan Becca akan tetap bercerai karena saya yang akan mengurus langsung perceraian kalian".

Kenzo merasa kalah telak, tapi ini belum berakhir dia tidak akan membiarkan Becca menceraikan dirinya, "Aku akan melakukan sesuatu yang lebih gila lagi", ucapnya dalam hati, lalu pergi meninggalkan kediaman Chankimah.

You and SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang