Bab 9

1K 126 0
                                    

Setelah mengetahui isi hati masing-masing, baik Freen atau pun Becca sudah tidak pernah lagi berkomunikasi, pertemuan mereka di restoran jepang waktu itu adalah pertemuan terakhir mereka, karena saat itu Freen sudah berangkat untuk mengikuti pendidikan militernya. Walau begitu, mereka tidak sepenuhnya kehilangan kabar satu sama lain, Freen dapat mengetahui kabar Becca dari ibunya Laura yang setiap akhir pekan datang membesuknya sedangkan Becca mengetahui kabar Freen dari Irin karena pacar Irin yang bernama Noey adalah teman baik Freen.

Waktu terus berjalan, tanpa terasa Freen sudah menyelesaikan pendidikan militernya, Ibunya sangat bahagia melihat putra kesayangannya bisa menjadi abdi negara sepenuhnya. Hari ini merupakan hari pertama bagi Freen menginjakan kaki di luar setelah hampir setahun lebih mengikuti pendidikan militer. saat ini dia bersama ibunya sedang dalam perjalanan pulang ke rumah.

"Pernikahan kenzo dan Becca akan dilaksanakan dua minggu lagi", Ucap Laura

Freen hanya tersenyum miris mendengar perkataan ibunya, bersikap santai di tengah gemuruh hati tidaklah mudah. Laura tahu bahwa putranya itu sedang tidak baik-baik saja.

"Mami akan mencarikan wanita terbaik untukmu Freen",

"Aku belum memikirkan tentang pernikahan mam, masih banyak tugas yang harus aku selesaikan".

Freen benar, saat ini mereka semua sedang menantikan tugas yang akan dibebankan kepada mereka, tugas apa dan dimana semua hanya tinggal menunggu, setidaknya ada pengalihan untuk melupakan semua beban di hatinya, sebenarnya Freen bisa memilih tempat tugasnya sendiri, mengingat dia berasal dari keluarga konglomerat, tidak akan sulit baginya untuk melobi hanya saja ada hal lain yang memaksanya harus berada jauh dari keluarga, berada satu rumah dengan wanita yang di cintai namun tak bisa ia miliki itu sangat sulit.

"Aku dengar Freen sudah menyelesaikan pendidikan militernya?", tanya Nam, saat ini dia dan Becca sedang berada di ruangan khusus para dokter.

Becca hanya diam, dia tidak menjawab pertanyaan Nam. sebenarnya dia sudah tahu sejak kemarin dari Irin tapi dia berusaha tetap tenang.

"Aku senang dia telah berhasil mewujudkan mimpinya, apa kau suka dengan kejutan Becca?", tanya Nam

"Kejutan?, apa maksud dokter?", jawab Becca heran

"Tidak ada, aku hanya bertanya saja", lalu Nam pergi meninggalkan Becca, soal Nam dia adalah mantan pacar Kenzo, yah dia mengenal baik siapa Freen karena dulu Nam dan Kenzo adalah pasangan kekasih, sayangnya Kenzo adalah tipikal pria yang arogan dan semena-mena sehingga Nam memtuskan hubungan mereka, mengetahui Becca dijodohkan dengan Kenzo membuat Nam meringis, bagaimana bisa wanita sebaik dan selugu itu dijodohkan dengan psikopat, baginya Kenzo hanyalah seorang psikopat.

Di kediaman keluarga Chankimah, Kenzo mendatangi Freen yang sedang berada di ruang pribadinya.

"Aku dan Becca akan segera menikah beberapa hari lagi", ucap Kenzo

Freen tidak menghiraukannya, pria itu masih sibuk membenarkan motornya. Kenzo tau saat ini Freen hanya sok sibuk saja, pria itu pasti menghindari kakaknya.

"Aku sudah tidak sabar ingin segera menjadikan Becca sebagai istriku, sebentar lagi wanita itu akan berada dalam genggamanku", tambahnya lagi dengan senyuman licik.

"Aku sudah tahu, untuk apa memberitahukannya lagi", jawab Freen, dia masih tetap tenang

Kenzo tertawa sinis, "Aku hanya ingin mengingatkanmu lagi, agar kau tidak berani mendekati calon istriku", jawabnya tegas

"Apa maksudmu Ken?".

Tiba-tiba Kenzo tertawa keras, " Kau benar-benar adik yang menjijikan Freen, apa kau pikir aku tidak tahu kalau kau dan Becca pernah diam-diam bertemu tanpa sepengetahuanku?", Kenzo mendekati Freen, "Aku diam bukan berarti aku tidak tahu, jangan coba-coba bermain api denganku, kau akan tahu akibatnya", ancam Kenzo lalu dia pergi meninggalkan Freen.

Sementara itu, hari pernikahan Kenzo dan Becca sudah semakin dekat, Becca semakin tidak tenang apa lagi sejak Freen selesai dengan pendidikannya, Becca belum sama sekali melihat pria itu lagi, perasaannya semakin kalut, hari pernikahan sialan itu sudah semakin dekat. saat sedang uring-uringan di ruangannya, tiba-tiba saja Irin datang.

"Bec, aku ingin mengatakan sesuatu padamu", ucap Irin.

"Kalau kau ingin membahas tentang hubunganmu dan Noey, aku mohon bisakah itu tidak sekarang Irin?", jawab Becca

"Tidak ini bukan aku dan Noey, tapi ini tentang Freen".

Seketika wajah Becca menjadi tegang, dia menatap Irin, "Ada apa dengan Freen? apa terjadi sesuatu padanya?", tanya Becca panik

"Bukan itu, semalam Noey mengatakan padaku bahwa surat tugas Freen sudah keluar", Irin memberi jedah ia menundukan kepalanya, lalu kembali melihat Becca, "Noey mengatakan, Freen akan berangkat ke Provinsi Sisaket".

Deg....

Becca tampak terdiam beberapa menit, wanita itu mencoba mencerna perkataan sahabatnya, Distrik sisaket merupakan daerah yang berbatasan dengan Kamboja, daerah tersebut merupakan daerah rawan konflik bahkan tercatat sudah dua orang prajurit militer yang meninggal karena aksi baku tembak antara tentara Thailand dan Kamboja.

"Apa kau baik-baik saja Bec?", tanya Irin, Wanita itu tidak menjawab, sedetik kemudian dia berlari keluar ruangan dan menuju ruangan Nam.

Nam tampak kaget melihat Becca di ruangannya,  ada apa dengan wanita itu? bahkan dia masuk tenpa mengetuk pintu.

"Ada apa dr. Becca?", tanya Nam

"Apa tim relawan medis dari Rumah Sakit kita yang akan dikirim ke daerah perbatasan Sisaket sudah dipilih?", tanya Becca, dia terlihat sangat tegang

Nam menatap heran wanita itu, "Iya sudah, kenapa?". jawab Nam

"Aku ingin ikut menjadi relawan medis, masukan namaku juga".

"Apa kau sudah gila?, aku tidak bisa melakukan itu!".

"Kenapa? aku ingin menjadi salah satu relawan medis, tolonglah masukan namaku".

"Apa kau tidak waras Becca? pernikahanmu tinggal empat hari lagi, aku tidak ingin Rumah Sakit ini terkena masalah".

",Pernikahan itu bisa di cancel, tapi kirimkan aku kesana Nam, tolonglah", Becca sudah mulai frustasi

"TIDAK, apa kau pikir bisa semudah itu? aku tidak akan membiarkan kau mengacaukan semua hal yang telah susah payah dibagun oleh Freen".

"Apa maksudmu?", tanya Becca heran

"Apa kau pikir Freen bertugas disana karena dia terpilih? tidak Becca, dia pergi ke daerah perang itu karena kemauannya sendiri, dia yang mendaftarkan dirinya sendiri untuk pergi kesana, jangan menatapku karena kau pasti tau alasannya, sekarang lupakan semua keinginan bodohmu itu dan keluar dari ruanganku".

Deg....

Becca menatap Nam tidak percaya, ucapan wanita itu membuatnya tidak bisa berkata-kata lagi, hatinya seperti diremas kuat, dia memikirkan sesuatu di kepalanya, "Aku harus bertemu dengan Freen".

You and SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang