"Aaarrrghhhhh...hiks...hiks..hiks", Becca berteriak frustasi, keinginannya bertemu dengan Freen gagal total, tidak ada satu pun orang yang bisa membantunya bertemu dengan pria tersebut, bahkan teman-teman Freen tidak ada yang mau membantunya, seolah semua akses tertutup rapat. Rasa frustasi itu semakin meningkat manakala pernikahannya dengan Kenzo yang sudah di depan mata, wanita itu terus menyesali dirinya, "Betapa sialnya hidupmu Becca", ucapnya sambil terus menangis.
Sementara Freen baru saja tiba di Provinsi Sisaket, mereka baru saja melaksanakan apel malam, Freen mengingat bagaimana ekspresi kaget ibunya saat ia mengatakan akan berangkat ke Sisaket, bahkan ayahnya yang terkenal tidak akur dengannya pun agak sedikit kaget, ini bukan karena Freen yang tidak akan hadir di acara pernikahan Kenzo, tapi karena dia mengajukan diri untuk bergabung dengan pasukan militer lain yang di utus ke sebuah daerah perbatasan antar negara yang sedang berkonflik. Dia punya alasan untuk ini, keputusan yang dia ambil sudah ia pikirkan matang-matang, ini demi Becca.
Sementara itu hari pernikahan sudah tiba, pernikahan itu digelar sangat mewah dengan jumlah undangan yang mencapai ribuan orang, ini bukan perjodohan biasa tapi pernikahan ini juga melibatkan dua bisnis besar. Nampak para pelayan sedang wara wiri mengatur semua persiapan pernikahan. Di sebuah kamar VVIP, beberapa orang sedang berusaha merias pengantin wanita.
"Oooiii...kenapa pengantin wanita ini terus menangis, aku tidak bisa merias wajahnya", keluh penata rias yang bernama p'pop itu.
Becca terus saja menangis, beberapa jam lagi hidupnya akan benar-benar hancur berkeping-keping,
"Nona bisakah anda berhenti menangis?", ucap asisten pribadinya yang bernama p'beer.
"Heii...kenapa dengan dirinya? baru kali ini aku melihat pengantin wanita sehisteris ini", tanya p'pop kepada p'beer.
"Apakah kau diundang kemari untuk bergosip? lakukan saja tugasmu", jawab P'Beer ketus
"Heemmm....majikan dan asisten sama saja", ucap P'Pop pelan.
Irin dan Orn saat ini sudah berada di ruangan yang sama dengan Becca, kedua wanita itu merasa kasihan kepada sahabat mereka, ibarat nasi yang telah menjadi bubur, semua harapan pupus sudah, mau tidak mau pernikahan akan tetap dilaksanakan tidak ada yang bisa menghentikan pernikahan itu.
Para undangan sudah hadir, Kenzo tampak percaya diri dengan setelah jaz putih yang senada dengan celananya, pendeta pun sudah siap menikahkan mereka. semua orang di ruangan itu tampak bahagia kecuali Laura ibunda Freen, di balik senyumannya dia menyimpan kesedihan pada putra bungsunya, dia tahu Freen pergi karena menghindari pernikahan Kenzo dan Becca malam ini, wanita itu sesekali mengusap air matanya.
Acara akan dimulai, tampak Becca begitu anggun dengan gaun pengantin berwarna putih dan mahkota berlapis berlian di atas kepalanya, dia berjalan menggandeng John ayahnya, tapi tidak ada senyuman di wajah wanita itu, sepanjang jalan menuju altar dia terus menangis, untung saja wajahnya tertutupi dengan veil sehingga orang tidak menyadarinya. Saat ini Becca sudah berada di altar bersama Kenzo, pria itu terus saja tersenyum melihat wanita yang akan segera menjadi istrinya itu. "Aku titipkan putriku padamu", ucap John kepada Kenzo.
Tampak semua tamu sedang khusyuk melihat acara pemberkatan tersebut, saat pendeta meminta kedua mempelai mengucap janji pernikahan, Laura tiba-tiba melihat sebuah nomor baru menelponnya, dia nampak tidak menggubris, tapi akhirnya dia mengangkat telpon itu sambil berbisik.
"Hallo?"
"-"
"Iya benar, ini siapa?".
"-"
"A...apaaaaa??", suara keras Laura menghentikan Kenzo yang sedang mengucap janji suci pernikahan.
"Ada apa denganmu? kau tidak melihat Kenzo sedang mengucap janji sucinya?", ucap Aladrik
"Tidak...tidak,..putraku, hiks...putraku", Laura menangis histeris, dia tidak menghiraukan lagi acara pernikahan itu. semua orang menatapnya heran, Kenzo terlihat kesal tapi Becca dia terlihat panik bukan main, "ada apa dengan Freen?", gumamnya dalam hati
"Kau kenapa Laura, ada apa sebenarnya?", Aladrik mulai kehabisan sabar melihat istrinya terus menangis histeris.
"Freen...Freen...dia...hiks...dia...putraku tertembak", Laura terus menangis bahkan tubuhnya sudah luruh ke lantai, dia mendapatkan telpon dari salah satu teman Freen di Sisaket, bahwa Freen tertembak oleh militer Kamboja. Mendengar kabar itu, Becca langsung mendekati Laura, "Freen tidak apa-apa kan?? Dia masih hidup kan?", bahkan Becca juga sudah ikut memangis. tak lama Becca langsung beranjak pergi namun tangannya di tahan oleh Kenzo.
"Mau kemana kau? kita selesaikan dulu pernikahan ini!", ucapnya dengan nada tegas
Becca menatap tajam ke arah Kenzo, darahnya sudah mendidih melihat pria itu.
Plaaaakkkk...
Sebuah tamparan kuat mendarat di wajah Kenzo, semua orang kaget melihatnya, bahkan Irin dan Orn menutup mulut mereka tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat.
"KAU BENAR-BENAR TIDAK PUNYA PERASAAN, DIMANA OTAKMU HAAAAA? BISA-BISANYA KAU MEMIKIRKAN PERNIKAHAN SIALAN INI PADAHAL ADIKMU SEDANG TERTEMBAK DISANA, KAU SANGAT MENJIJIKAN, JANGAN COBA MENAHANKU KARENA AKU SANGAT BENCI PADAMU", terik Becca di hadapan Kenzo.
Aladrik langsung memerintahkan anak buahnya untuk mempersiapkan jet pribadi menuju Sisaket, Laura terus menangis histeris di pelukan suaminya, ada pun kedua orang tua Becca sedang menenangkan Becca, sejujurnya apa yang terjadi saat ini membuat mereka bingung, kenapa Becca sangat histeris mengetahui Freen tertembak, pernikahan yang awalnya nampak syahdu itu seketika menjadi berantakan.
Provinsi Sisaket.....
Para medis terlihat sibuk sekali, terjadi baku tembak antara pihak Thailand dan Kamboja, akibatnya lima orang militer Thailand terkena tembakan dan Freen adalah salah satunya, Dia kehilangan banyak darah akibat luka tembak di bagian dadanya.
"Kita harus membawanya ke rumah sakit, dia tidak bisa bertahan lagi", ucap salah seorang dokter
"Ada apa ini?...Ya Tuhan Freen?!".
"dr. Nam? anda disini?".
"Ada apa dengan Freen, Ya Tuhan, Freen sadarlah", wanita itu menangis menatap Freen yang tidak sadarkan diri.
"Kita harus membawanya, dia harus menjalankan operasi agar bisa selamat".
Sementara itu, keluarga Chankimah sudah tiba di bandara Sisaket, "Tolong bertahanlah Freen". ucap Becca
Hii guys....mana nih yang lagi gedek sama Kenzo? senangkan kalian pernikahan Kenzo sama Becca gagal total🤭, do'a kan ayang Freen selamat yah biar bisa kembali bareng Becca lagi🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Sky
RomanceDia adalah semua hal yang aku impikan dalam hidupku, dia tidak sempurna tapi dia mampu membuatku selalu merasa luar biasa. Dia mampu membuatku merasa jatuh cinta setiap hari, apa pun dan bagaimana pun keadaanku, setiap bersamanya aku selalu jatuh ci...