Hari yang ditunggu-tunggu oleh Freen dan Becca akhirnya tiba juga, hari ini mereka akan menikah. Pernikahan ini digelar dengan sederhana, hanya keluarga dan sahabat saja yang hadir, Freen dan Becca yang menginginkan pesta sederhana ini. Becca tampak cantik dengan gaun berwarna putih yang sangat pas di tubuhnya, rambut panjangnya terurai dengan mahkota kecil di kepalanya, ini pernikahan keduanya namun bisa dikatakan inilah pernikahan sesungguhnya bagi Becca, sesekali dia memegang dadanya, dia sangat gugup sekali.
tok...tok...tok
"Boleh mami masuk?", Laura berdiri di depan pintu, memandangi menantunya yang sangat cantik itu. Becca tersenyum dan mengangguk.
Laura sangat takjub melihat menantunya itu, dia lalu duduk di sebelah Becca, "ternyata kita berdua berjodoh sebagai mertua dan menantu", ucap Laura sambil menggenggam tangan Becca.
Becca tersenyum menatap Laura, "terima kasih karena mami selalu menerimaku sebagai menantu mami", ucapnya
"Seandainya pun Freen menikah dengan wanita lain, bagiku kau tetap menantuku", ucap Laura, wanita itu kemudian mengambil sebuah kotak dari dalam tasnya, "bukalah", ucapnya pada Becca.
Becca yang tampak bingung akhirnya membuka kotak itu, ternyata ada sebuah perhiasan disitu, sebuah kalung dengan liontin berbentuk hati yang sangat cantik, "Ini apa mam?", tanya Becca.
"Ini adalah perhiasan yang diberikan oleh papinya Freen, saat kami pertama kali berkencan, mami selalu berharap kelak kalung ini akan mami berikan kepada anak perempuan mami atau kepada menantu mami", Laura berhenti sejenak, "saat kau dan Kenzo menikah, sebenarnya mami ingin memberikan ini padamu, tapi ketika mami tahu Freen juga mencintaimu maka mami urungkan niat mami, hingga sekarang baru mami berani memberikan ini padamu", ucap Laura
Becca terharu dengan perkataan ibu mertuanya, "jika putriku sudah besar dan dia akan menikah, aku akan memberikan kalung ini untuknya", mereka kemudian saling berpelukan, hingga ayah Becca datang untuk membawa putrinya menuju altar.
skip...
Pernikahan telah selesai, akhirnya Freen dan Becca resmi menjadi suami istri, semua orang tampak bahagiah. malam ini mereka semua akan bermalam di hotel milik keluarga Becca.
"apa kau yakin Ara akan tidur dengan kalian?", tanya Nam, saat ini Nam, Irin dan Orn sedang di kamar Becca, mereka membantu Becca berganti pakaian.
"Sebaiknya Ara tidur dengan kami saja", lanjut Orn
Becca tersenyum menatap ketiga sahabatnya itu, "memangnya kenapa kalau dia tidur disini? Ara suka bangun tengah malam kalau haus, aku ingin memberikan ASI ekslusif padanya",
"Lalu bagaimana dengan Freen?", tanya Irin yang langsung mendapat lemparan bantal dari Becca, "kau mesum sekali", ucap Becca.
Keempat sahabat itu kemudian tertawa, Becca tidak habis pikir mereka terlalu mencemaskan malam pertamanya, bahkan mereka mengajarkan gaya dalam berhubungan, mungkin mereka sudah lupa kalau Becca sudah handal dalam bidang ini, buktinya Arabela sudah lahir.
Freen masuk ke kamar, dia melihat Becca yang tiduran sambil menyusui putri mereka, Freen kemudian tidur miring menghadap Becca yang sedang menyusui Ara, "sepertinya dia haus sekali sayang", ucap Freen sambil sesekali mencium pipi gembul putri mereka.
"Jika dia kenyang, dia akan tidur dengan lelap, biarkan dia menyusu sampai puas", ucap Becca
Becca mengelus pipi Freen dengan tangan kirinya, "kau capek?", tanyanya.
Freen mengangguk pelan, Freen lalu mengangkat Arabela sedikit kesamping, hingga Becca ikut bergeser dan Freen berpindah tidur di belakang Becca sambil memeluk istrinya itu. "apa Ara sudah selesai sayang?", tanya Freen. Becca tersenyum kecil dia tahu maksud suaminya ini, saat dia melepaskan puting susunya dari mulut putri kecilnya itu, tiba-tiba bayi gembul itu menangis, "sepertinya dia akan memonopoli diriku malam ini sayang", ucap Becca.
Freen lalu melirik sepintas bayi yang terus menyusu itu, "kau benar-benar yah, ini malam pertama daddy dan mommy tapi kau malah tidak mau tidur, baiklah kali ini kau daddy maafkan", ucap Freen kepada putri kecilnya itu, Becca tertawa mendengar ucapan Freen, "putrimu tidak mengerti apa yang kau ucapkan sayang",
Freen lalu membuka kemejanya, dia bertelanjang dada kemudian mengecup pipi Arabela dan bibir Becca, "good night baby", ucapnya pada Becca lalu dia tertidur sambil memeluk istrinya.
Pernikahan Freen dan Becca berjalan harmonis, ini adalah pernikahan impian Becca selama ini, memiliki suami yang sangat menyayanginya, saat ini usia pernikahan mereka sudah berjalan satu tahun, putri kecil mereka Arabela tumbuh menjadi balita yang cantik dan pintar, balita itu sudah bisa menyebut mommy dan daddy walau masih terbata-bata, Freen dan Becca sangat antusias dengan setiap perkembangan putri mereka itu.
Pagi ini Becca nampak sedang mempersiapkan beberapa pakaian yang ia isi di ransel milik Freen, suaminya akan melaksanakan tugas luar. menjadi istri seorang abdi negara memang harus selalu siap ditinggal kapan saja, awalnya Becca selalu kesal dengan ini, pernah disaat dia dan Freen sudah sama-sama bergairah tiba-tiba Freen mendapatkan telpon dari atasnya, hingga aktivitas itu terhenti begitu saja, Becca sangat kesal tapi lama kelamaan dia mulai terbiasa dengan itu.
Freen sudah selesai mandi, dia keluar menggunakan handuk yang melilit di tubuh bagian bawah, aroma sabun langsung menusuk hidung Becca, dia melihat suaminya itu berjalan pelan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Becca secara refleks langsung mencium bibir Freen, lelaki itu merasa heran, "kenapa?", tanyanya.
Becca menginginkan suaminya, tapi dia sedikit malu meminta itu, pasalnya semalam mereka melakukannya selama lima jam nonstop, "aku hanya ingin mencium mu", ucap Becca. Freen menatap Becca, dia tau Becca pasti menginginkannya, perlahan Freen membuka handuk yang melilit tubuh bagian bawahnya, "aku masih punya waktu satu jam, 30 menit untuk berangkat ke kantor, 10 menit untuk ganti pakaian dan 20 menit untuk memanjakanmu", ucap Freen sambil mengangkat tubuh Becca dan membaringkan istrinya itu di ranjang, lagi dan lagi Arabela menjadi saksi kegiatan kedua orang tuanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Sky
RomanceDia adalah semua hal yang aku impikan dalam hidupku, dia tidak sempurna tapi dia mampu membuatku selalu merasa luar biasa. Dia mampu membuatku merasa jatuh cinta setiap hari, apa pun dan bagaimana pun keadaanku, setiap bersamanya aku selalu jatuh ci...