CHAPTER 22

3.9K 228 10
                                    

Saat ini gara tengah berada di markas nya,bersantai sambil membaca novel di kamar pribadi nya di sana.

Entah kenapa iya malah pulang ke markas dari pada pulang ke rumah nya sendiri.

Ia merasa pikiran nya klut merasa tidak tenang,ia terlalu hawatir pada satu satu nya adik nya.

Walau pun iya sekarang berada di dekat nya,tapi ia masih belum ingin memberitahu nya.

Ia takut para musuh nya mengejar adik nya,ia ingin selalu di samping nya apalagi saat tau dia tidak di perlalukan dengan layang di keluarga angkat nya.

"Dia sanagat imut"ucap gara yang sedang membaca novel bergendre posesif family tersebut.

"Sayang akhir teragis untuk nya,malah di bunuh sama musuh keluarga nya"ucap gara perihatin.

"Akh aku lupa saat nya untuk berkerja"gara kemudian menutup novel itu lalu bergegas pergi menuju kantor nya.

Di sisi lain

prang

"Bisa gak,gak usah bully lili"ucap seorang pemuda.

"Tapi gw gak buliy dia bang,gw dari tadi di kamar!!"tegas nya.

Plak

"Heh jangan bohong lu ya"pemuda lain memanas manasi.

"Gw gak bohong kak,sumpah"tegas nya sekali lagi.

"Alah,el bawa aja tu anak ke gudang belakang,biar dia rasain apa yang adik kita rasain"usul pemuda yang di ketahui bernama karna.

Tanpa pikir panjang karna menyeret alsan menuju gudang,sesampai nya pintu gudang di tutup.

Dokkk...doooorrr....dorrr

"Bang!! Bang buka pintu nya alsan takut gelap bang,bang tolong!! Siapa pun yang diluar tolong alsan hiks tolong!!"alsan terus menerus meminta tolong,tidak perduli dengan suara nya yang mulai serak.

Ingat dengan hp nya yang berada du kantong,yang terlihat agak pecah akibat diri nya terseret tadi.

Tanpa berpikir panjang ia langsung menelpon satria,yang sudah dia angap abang sendiri.

Tinnn..tinn

"HALLO!!"

VOMEN
VOTE

TBC

jadi adik protagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang