Hari ini adalah hari yang di tunggu' oleh gara,pasalnya hari ini dia di perbolehkan untuk pulang dari rumah sakit.
"Udah siap dek?"tanya angga pada gara
"Hm"
Lagi dan lagi ucapan angga hanya di jawab dehemman oleh gara,setelah semua selesai mereka pergi menuju mansion keluarga wijaya.
"Nah,udah sampe"
"Ya"gara melihat mansion itu dengan seksama,iya membayangkan betapa kaya nya keluarga wijaya.
Mereka pun masuk..
"Eh gara?"ucap seorang wanita berbicara pada gara.
"Siapa?"mereka yang ada di ruang tamu itu terkaget dan terheran-heran.
"Hiks kokh kamuh gituh sih"ucap nya dengan suara di imut' kan.
"Gara!!"seorang lelaki mendatangi gara dan hampir inggin menampar gara,tapi ditahan oleh seseorang yaitu angga.
"Bang"
"Apa' an sih angga,gapain lo halanggin gw?!"
"Gara amnesia"gara hanya menyimak pembicaraan mereka,yang baginya sangat tidak penting.
"Kokh abang gak beritahu anya sih"
"Lo berisik"menunjuk anya"lo gak jelas"menunjuk pria tadi"dan lo,antar gw ke kamar"menunjuk angga.
Mereka sangat terkejut,pasal nya gara adalah pribadi yang cerewet dan kekanak-kanakan.sementara yang di hadapan mereka,tampak dingin dan tidak punya ekspresi.
"Gara!!"
"Hm.."
"Jaga sopan santun mu"orang yang berbicara itu adalah ayah dari gara.
"Kau siapa?,jangan seolah-olah kau mengenal ku"
"Lion sutrasta wijaya,daddy mu"
"Hm"Lion yang mendengar itu hanya tersenyum.
"Dinama sutrasta wijaya,mommy mu"gara hanya melihat sekilas dina.
"Hai abang nama akuh,anya.anya sutrasta wijaya"
"Hah?,gak salah dengar gw.seinggat gw lo tuh anak pungut"ucap angga.
"Angga!!"
"Sudah',perkenalkan diri kalaian son"
"Alvino sutrasta wijaya,pertama"
"Xiander"dia yang paling dingin di antara mereka.
"Giofan sutrasta wijaya,ketiga"
"Angga sutrasta wijaya,abang mu yang paling tampan"memang sih angga itu tampan.
"Hm,gw gantuk"gara menarik paksa tangan angga.
"Anterin gw"angga pun mengantar gara sampai kamar nya.
"thanks"
Skip
"Vino panggil gara"perintah dina pada vino.
"Baik mom"
Vino pun pergi menuju kamar gara,mengetok pintu nya.tetapi tidak ada jawaban yang ia dapat,tanpa pikir panjang vino pun membuka kamar gara.
Rapih,tidak biasa nya.biasa nya kamar gara sanggat berantakan,ia melihat gara tenggah tidur di kasur nya.
"Gara"gara berbalik melihat vino.
"Kenapa?"
"Turun makan"
"Ya"
Setelah bersiap-siap gara pun tutun ke meja makan,ia duduk di antara vino dan angga.
"Gara mau makan apa"ucap lembut dina.
"Terserah"lalu ke mudian dina mengambilkan lauk untuk gara.
"Makan yang banyak ya"
"Hm"
Mereka makan dengan sangat sepi,hanya ada dentingan sendok dan garpuh saja. Biasanya gara sanggat cerewet,tapi sekarang terlihat tidak tertarik berbicara pada mereka.
Setelah makan,mereka semua termasuk gara ada di ruang tamu untuk mengobrol. Entah mengobrol apa?
"Bagaimana sekolah kalian anya,gio,angga,dan kau gara?"
"Tidak ingat"Lion menghela nafas nya dengan pasrah.
"Baik dong"ucap angga
"Baik banget!!"anya berbicara dengan muka di imut' kan.
"Baik"singkat gio
"Lalu bagaimana dengan perkerjaan kalian berdua"
"Biasa saja"ucap vino dan xian bersamaan.
"Besok aku mau sekolah"
"Tap-"
"Tidak ada penolakan"setelah itu gara pergi beranjak menujy kamar nya.
Hai apa kabar?
Vomen
VoteTbc
KAMU SEDANG MEMBACA
jadi adik protagonis
Teen Fictionsatria si dingin tingkat dewa,Dia hanya akan berbicara dengan keluarga nya. gara pemuda dengan julukan si cerewet,saking cerewet nya sampai di benci. bagaiman jika gara yang sudah tidak kuat dengan hidup nya,memberikan tubuh nya kepada satria yang s...