CHAPTER 6

12.3K 880 9
                                    

Hari ini gara tengah berada di markas geng altar bersama dengan aldo.

"Udah minum obat?"tanya gara pada aldo.

"Udah"gara menganguk,kemudian ia beranjak dari tempat duduk nya.

"Bang mau kemana?"

"Balik"gara pun pergi,di perjalanan ia tidak sengaja melihat seorang laki' paruh baya tengah di keroyok oleh 4 orang yang kelihatan seperti preman.

Buk..

Krak..

Gara mematahkan tulang ke 4 orang tersebut dan membantu laki' paruh baya itu berdiri.

"Kakek tidak apa?"

"Terima kasih"

"Mau saya antar pulang?"tanya gara.

"Tidak usah saya sudah me nelepon  anak saya"kakek itu terus memperhatikan wajah gara.

"Akh..itu anak kakek kan?"tunjuk gara.

"Ya,siapa nama mu?"

"Gara"gara pun pergi meninggal kan kakek dan anak kakek itu.

"Pa"

"Cari tau siapa dia dan dari keluarga mana dia"

"Baik pa"

Sesampai nya di rumah,ia di cegat oleh anya dan teman' nya.

"Hay kak,kenalin ini tem-"gara langsung memotong pembicaraan anya,karena jujur iya sangat lelah setelah menghajar 4 orang preman.

"Gak nanya"gara pun langsung pergi menuju kamar nya.

"Itu kenapa muka lo bonyok?" Tanya angga.

"Berantem"

"Sama?"

"Preman"

"Sini abang obati"angga pun mengkompres luka gara,sesekali gara meringis karena sakit.

"Lain kali jangan berantem,abang kan jadi hawatir"

"Hm"

"Hm,hm,aja lo"

"Iya,gara mau ke kamar dulu gantuk"

"Untung sayang"

Hai apa kabar?

Vomen
Vote




Tbc

jadi adik protagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang