CHAPTER 28

3.4K 186 16
                                    

"mas? Udah pulang" Dina tersenyum,  Lion terkekeh dan mencium kening sang istri.

"Daddy pulang" ucap nya pada Mereka.

"Selamat datang" ucap mereka bersamaan.

"Apa kabar kalian boy?" Lion merasa senang dengan kehangatan yang ia rasakan, tersenyum apalagi dengan ke hadiran gara. Meski dia tau gara belum sepenuhnya memaafkan dia.

"Baik, dad"vino menyahut.

"Gara, senang kamu pulang" ucap Lion dengan tatapan sendu.

"Apa kabar mu?"

"Baik" ucap gara singkat.

"Ayo kita makan dulu, nanti saja ngobrol nya" ucap Dina, mereka menganguk kemudian melanjutkan acara makannya.

Setelah selesai makan, mereka berkumpul diruang tamu.

"Bagaimana sekolah kalian boy?"ucap Lion basa basi.

"Baik"mereka kompak.

"Ngomong-ngomong gara,siapa yang kau ajak menginap di apartemen mu" gara melirik sejenak kemudian tersenyum.

"Adik"ucap gara singkat.

"Adik?"Xian tampak terdiam.

"Adik ku, alsan" ucap nya sambil tersenyum.

"Alsan? Anggota baru geng kamu kan?" Gara menganguk.

"Kenapa dia tinggal di apartemen mu gara?" gio bertanya.

"Kalian harus mencari tau nya sendiri,"ucap gara sambil menyeringai remeh.

"Ayolah gara,kamu jahat deh sama Abang "Angga merayu.

"Kalau kalian ingin tau cari tau sendiri, aku yakin kalian akan senang " kening lion mengerut. Bertanya-tanya apakah sepenting itu kah anak yang bernama alsan itu?

"Mommy, jadi penasaran nih" gara tersenyum rencana nya membuat keluarga nya terpancing untuk mencari tau tentang alsan, berhasil.

"Daddy juga"

🐒🐒

Di suatu tempat, bernuansa abu-abu. Pria berumur sedang menyeringai,"bingo!!, akhirnya aku menemukan mu bocah. Kau akan menjadi milikku" dia menyeringai.

Zttt

Merinding itu yang gara rasakan dileher nya,iya yang sedang enak enak ngerjain kerjaan kantor nya terganggu dengan bulu kuduknya merinding.

"Apakah ada hantu?, atau gara asli sedang ada disini?"

"Akh sudah lah mungkin hanya perasaan ku saja"

Tok..tok..tok

Gara melangkah untuk membuka pintu kamar nya, Xian menatap nya dan gara menyuruh dia masuk dan duduk.

"Gara? Alsan yang kau bilang itu apakah dia?" Gara hanya tersenyum.

"Kau harus mencari tau nya sendiri Abang, aku tidak bisa membantu mu" Xian terdiam sejenak.

"Aku merasa familiar dengan dirinya"
Gara tersenyum kembali, lalu bergumam pelan.

"Dia adik mu Abang"

Women
Vote











Tbc





jadi adik protagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang