CHAPTER 17

6.2K 420 11
                                    

Hari minggu adalah hari paling di sukai oleh anak' sekolah tentu saja karena hari itu libur,sama seperti gara ia menikmati libur nya dengan rebahan sambil nonton.

Sedang enak' nya gara menonton pintu kamar nya di ketuk,tanpa berpikir lama gara membuka pintu nya.

"Kenapa?"tanya gara pada gio.

"Ada grandma dan grandpa,kita ke ruang tamu"jelas gio.

"Hm"

Mereka pun pergi menuju ruang tamu,sesampai nya di sana gara merasa dirinya di tatap sinis oleh seseorang.

"Kamu tidak pernah berubah ya gara"ucap grandpa.

"Ya"jawab singkat gara.

"Sama' kurang ajar"lanjut nya.

"Emang pernah kamu megajarkan saya sopan santun?"gara tidak akan membiarkan harga diri nya di injak seseorang,dia bukan tipekal orang yang tidak bisa sabar.

"Kamu!"iya berdiri dari duduk nya lalu menampar pipi gara dengan kencang.

"Sudah pa!!"teriak mommy pada sang ayah.

"Liat karena kamu anak saya menjadi tidak sopan"gara tersenyum,di balik senyuman itu ada rasa sakit yang ia rasa entah nama nya apa gara pun tidak tau,apakah ini perasaan gara asli?

"Pa cukup"ucap daddy membela.

"Kenapa kalian membela anak tidak tau diri seperti dia,dia hanya aip bagi keluarga ini kenapa tidak di usir saja"ejek grandma kepada gara.

"Harus nya kamu itu berubah seperti abang kamu itu,udah jelek malu' in keluarga saja"ejek nya lagi,tapi gara tetap diam.

"Kenapa kau diam,jawab!!"

"Saya ya saya,abang ya abang"ucap gara seada nya.

"Liat dia itu sudah berani,hukum aja dia biar perlu usir saja dia"

"grandma cukup"ucap gio menegahi mereka.

"Gio kamu tertular dia sampai tidak sopan kepada grandma!!"gara menghela nafas pelan.

"Saya tidak butuh saran kalian,saran kalian memperburuk keadaan. Bukan memperburuk penampilan,tapi memperburuk mental,jujur saya juga lelah menjadi seperti ini tapi apala daya berubah itu tidak semudah membalikan telapak tangan"ucap gara santai.

"Oh ya,saya bukan gara yang dulu. Gara yang dulu sudah tiada"gara beranjak dari tempat duduk nya.

"Jika memangil saya kesini hanya untuk berdebat lebih baik jangan pangil saya"setelah itu ia pergi menuju kamar nya kembali.

"Kalian keterlaluan"mommy pergi menuju kamar di ikuti sang suami dan gio.

"Mereka sepertinya sudah di pengaruhi anak sialan itu"ucap garandpa marah

Hai maaf baru up lagi,author sekarang lagi fokus belajar apalagi sekarang banyak peraktek.

Walau gitu author akan tetap berusaha untuk up,author minta maaf juga karena cerita nya agak gak nyambung dan sedikit.


Vomen
Vote



Tbc

jadi adik protagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang