--- 6 ---

67 3 0
                                    






--Selamat Membaca--


Di taman...

"Gracia?" panggil seorang laki-laki yang sangat Gracia kenal, bahkan Shani juga sangat mengenal suara yang satu ini. 

Dengan erat Shani memegang tangan Gracia dan membawanya bersembunyi di balik punggung nya, "Ngapain lu kesini Nino, HA!" marah Shani menanyakan keberadaan laki-laki brengsek yang ternyata adalah Nino.

"Lu apaan sih Shan, gua ga sengaja ngeliat Gracia lewat trus gua panggil, emangnya salah?" Jawab Nino dengan ekspresi tanpa bersalahnya.

Di sisi lainnya, Gracia sangat ketakutan. Ya, laki-laki brengsek ini sudah menghancurkan harga diri Gracia, memperlakukan nya sangat kasar. 

"Gre, aku mau minta maaf atas semua yang aku lakukan. Aku khilaf Gre, aku ga bermaksud untuk ngelakuin itu semua. Gracia, kamu mau kan maafin aku?" ucap Nino.

"GAK! AKU GA MAU !" Gracia menjawab dengan marah dan ketakutan.

"Hiks... hiks..." tangis Gracia pun mengalir karena ketakutan.

"Pergi, lu pergi sekarang Nino. Gua ga mau lu dekat-dekat Gracia lagi, jangan sampai lu ngedekatin Gracia lagi, ngelihat dia, nyapa dia, bahkan berada di sekitar nya. NGERTI!?" Tegas Shani kepada Nino, ia begitu kesal karna melihat Gracia harus menangis.

"HAHAHA.... LU SIAPA HA?"  

"Gua mau gimana sama Gracia itu bukan urusan elu. Ini urusan gua ama Gracia, SHANI. Lu ga usah ikut campur, Gracia itu punya gua dan..." ucapan Nino langsung dipotong oleh Shani.

"Gracia UDAH PUNYA PACAR BARU!!!" Ini adalah sebuah kebohongan Shani, agar Nino mau pergi dan langsung meninggalkan mereka. 

Nino terdiam, bahkan kali ini dia bukan hanya sekedar diam. Dia diam dengan penuh amarah yang tergambar jelas di wajahnya.

Gracia pun tidak kalah terkejutnya dengan apa yang dia dengar dari Shani. Namun, ia juga menyadari bahwa ini kebohongan untuk mengusir Nino pergi. Gracia hanya diam dan dengan erat menggenggam tangan serta baju Shani.

"Ga... mana mungkin, Gracia itu cewe yang manja, mana ada laki-laki yang betah ngejaga dia. CUMA GUA YANG BISA!" ucap Nino dengan tegas.

"Gua ga salah dengar kan? emang kekerasan fisik itu bentuk menjaga seorang wanita?" balas Shani.

"GUA BILANG GUA KHILAF" tegas Nino.

"Khilaf? trus ngilang dan sekarang malah datang ntah dari mana? bahkan minta buat baikan lagi? lu cowo apa bukan sih? HAHAHA... koc" 

PLAKK.... 

Tamparan keras dilayangkan Nino ke arah pipi kiri Shani, membuatnya bahkan terjatuh. Gracia bahkan berteriak saat melihat Shani terjatuh kesakitan karena telah melindungi dirinya. 

Kembali pada situasi malam yang sama saat Nino menghajar Gracia, taman yang sepi bahkan tidak tampak seorang pun. Gracia benar-benar berharap ada orang yang lewat dan membantu cici nya ini.

Kamu Duniaku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang