--- 14 ---

52 1 0
                                    






--Selamat Membaca--



Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, setelah lama menunggu, akhirnya Gracia mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan baru, dari seorang laki-laki yang bahkan tidak jelas hidupnya. 

Mungkin, semua berlalu dengan senang bagi Gracia. Tidak dengan Pedro, perasaan yang dia pendam untuk Gracia ini sudah mencapai titik menyiksa dirinya sendiri. 

Sebagai orang yang gagal dalam hidupnya, memiliki perasaan pada seorang gadis seperti Gracia adalah suatu kesalahan yang fatal baginya. Tak punya tujuan, tak punya pilihan, tak punya pendirian, semua sifat ini tidak bisa hilang dari Pedro. 

Pedro memang sangat gentle dalam perilaku dan perbuatan, tapi itu semua adalah hal yang diajarkan oleh Joseph. Selebihnya? Pedro tidak mengerti apapun. Bagaimana langkah selanjutnya dan apa yang akan dia lakukan dia sama sekali tidak memiliki gambarannya.

Namun, sekarang dia memiliki sebuah rasa cinta. Perasaan yang baru kali ini dia rasakan, tidak begitu mengerti akan timbulnya perasaan ini. Kali ini, dia memutuskan semua nya berdasarkan perasaan nya. Semua ini karena Gracia, bagi Pedro, tujuan nya sekarang adalah membahagiakan perempuan ini. 




Di kamar Pedro...

"Akhirnya selesai juga." gumamnya. 

Dia menghabiskan malam nya kali ini untuk menulis. Sebelumnya, dia membeli sebuah buku diary yang baru. Buku ini ditujukan nya untuk ceritanya dengan Gracia, dia menyalin semua yang telah dia tulis sebelumnya di buku lama nya. 

Cerita dari awal pertemuan, hingga apa yang dirasakannya dalam hatinya. Buku ini akan menjadi saksi perjalanan kisah Pedro dengan Gracia.

"Okeh, sekarang waktunya packing. Huft... semoga semua lancar aja untuk seminggu ke depan." gumamnya sekali lagi. 

Besok Pedro harus berangkat ke Bali, bukan untuk liburan nya. Gracia, karena Gracia dia harus pergi ke Bali juga. Gracia dan teman-teman nya akan mengadakan sebuah project film di Bali, selama 1 minggu. 



--- Flashback beberapa hari lalu ---

"Ci Shani bantu aku packing ya sebelum berangkat, aku ga tau mau bawa apa aja." ucap Gracia.

Mereka berada di tempat latihan, Pedro juga ada di tempat. 

"Yaudah, hari h aku nginep di tempat kamu ya sekalian berangkat dari situ aja." jawab Shani.

"Ci, jangan sampe Gracia bawa seisi lemari nya lagi. Ntar kopernya lebih gede dari dia lagi." ejek Sisca yang disetujui juga oleh Feni.

Mereka pun tertawa bersama-sama mengingat kejadian yang berlalu. "Eh Gre, tu si ganteng ga ikut Gre?" bisik Sisca.

Gracia pun melirik ke arah Pedro yang sedang asik dengan HP baru nya. "Harus ikut dong, kali ini aku ga bakal pisah sama dia." jawab Gracia pada Sisca.

Feni pun bingung, "Lah, mana bisa Gre. Ntar dia mau lu letak dimana? ga mungkin kan dia nginep bareng kita?" mendengar itu, Shani dan Sisca pun menyetujui perkataan Feni. 

Kamu Duniaku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang