--Selamat Membaca--
3 hari berikutnya...
Shani mengajak Gracia berjalan-jalan bersama. Sepanjang hari, dia ingin menghabiskan banyak waktu bersama Gracia, selagi hari weekend. Gerald pun akhirnya di jaga oleh kakek neneknya, dan bersama Jo di rumah.
Ntah kenapa, hari ini Shani mengajak Gracia berjalan-jalan satu harian penuh. Karna Gracia tau betul, Shani orang yang sibuk, jarang sekali dia punya waktu sebanyak ini walaupun sedang weekend. Tapi, Gracia tetap menyetujui permintaan Shani tersebut.
Gracia sedang menunggu Shani tiba, dia masih bermain-bermain bersama Gerald di rumah. Menitipkan kepada Jo untuk menjaga Gerald dengan baik dan menjaga Boby dan Aurora.
Terdengar Pak Dito yang memanggil Gracia begitu tergesa-gesa, tampaknya Shani sudah tiba. Gracia langsung mengambil tas nya, dan berjalan keluar. Betapa terkejutnya Gracia, melihat mobil yang parkir di depan rumahnya itu.
"Pedro?" ucap Gracia, melihat mobil yang sangat dia kenal itu. Lalu, Shani pun turun dari mobil itu, "Geee... ayo..." panggil Shani.
Gracia masih tidak percaya dengan yang dia liat, "Kok ci Shani?" .
Gracia pun mendekat, membuka pintu mobil itu. Masuk ke dalam mobil yang sangat dia rindukan itu. Setiap dia masuk ke mobil itu, dia selalu merasa aman dan nyaman di dalamnya. Walaupun sudah bertahun-tahun tidak menaiki mobil ini, namun perasaan itu tetap ada hingga sekarang.
"Aku tau kamu pasti banyak pertanyaan, tapi simpen itu nanti. Kita harus jalan-jalan hari ini." jelas Shani yang begitu semangat.
"Kok ci Shani semangat banget kaya gini sih?" benak Gracia.
Shani pun langsung melajukan mobil, menuju tempat-tempat yang mereka ingin kunjungi.
______________________________
--- Gracia POV ---
Gila, hari ini senang banget. Ci Shani ngajakin aku pergi ke tempat-tempat belanja. Kami juga pijat dan spa bersama hari ini, begitu banyak keseruan yang diberikan ci Shani padaku.
Aku yakin, ini semua untuk membuat aku bahagia. Apalagi, ci Shani sangat tidak tega untuk pergi meninggalkan aku. Tapi, aku masih penasaran kenapa ci Shani seperti berbeda hari ini, bahkan ada satu pertanyaan yang ingin aku tanyakan sedari tadi.
"Bagaimana ci Shani bisa punya mobil Pedro?"
Malam sudah tiba, ci Shani membawa ku ke kafe semangat 48. Kafe di mana begitu banyak kenangan yang terukir di sini. Kami sudah sering ke sini, tapi tidak pernah bosan untuk kembali ke sini.
"Ayo duduk sini Ge." ucap ci Shani, mengajak ku duduk di pojok dekat dengan jendela luar.
Kami pun memesan makanan dan minum untuk berdua, setelah selesai memesan. Aku pun memberanikan diri untuk bertanya pada ci Shani.
"Ci, kamu kok..."
"Mau tau banget? atau mau tau aja?" potong ci Shani, sebelum aku menyelesaikan pertanyaan ku.
"Emang kamu tau aku mau nanya apa?"
"Tau, kamu kira aku siapa Gracia? aku udah berpuluh tahun bareng sama kamu, aku udah paham banget sama kamu yang masih kaya anak kecil gini." jelas ci Shani. Membuat ku sedikit kesal, padahal aku sudah semakin dewasa, bisa-bisanya dia tetap mengolok-olok ku.
![](https://img.wattpad.com/cover/343139351-288-k609144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Duniaku (END)
RomanceIni adalah story pertama yang aku buat, semua karakter yang ada didalamnya juga berdasarkan apa yang aku suka dan aku buat sendiri, mohon buat teman-teman yang membaca jangan membawa karakter yang aku ciptakan ini ke rl yaa. Cerita ini juga menjadik...