--- 26 ---

33 2 0
                                    





--Selamat Membaca--


Di rumah sakit...

Setelah menjalani operasinya, Pedro pun akhirnya sadar. Dia terbangun dengan keadaan kebingungan dan rasa nyeri di perut bagian kanan nya. Saat dia berusaha bangun dari tidurnya, Shani melarangnya.

"Ped, kamu harus baring dulu." ucap Shani. 

"Ci, biar aku panggilin dokter ya." ucap Feni. Dia pun langsung berlari keluar untuk memanggil dokter.

"Shani? aku di mana?" tanya Pedro. 

"Lu di rumah sakit, ga usah banyak gerak, lu belum sembuh total." ucap Sisca judes. Mendengar itu pun, Pedro sedikit terkejut. 

"Ha? kalian yang bawa aku ke rumah sakit?" 

"Menurut lo? hantu?" jawab Sisca. Shani sedikit melotot ke arah Sisca, karena tingkahnya yang terlalu judes itu.

"Ped, sorry to say, kamu harus ngelaluin ini semua." ucap Shani. 

Dokter pun datang bersamaan dengan Feni, dokter itupun memeriksa keadaan Pedro dan menyatakan semuanya normal. 

"Kamu harus sabar dulu 1 minggu, kamu ga boleh terlalu banyak bergerak hingga jahitan nya saya buka kembali." ucap dokter itu. 

"Saya boleh duduk ga dok? saya ga suka baring terus kaya gini." tanya Pedro kepada dokter itu.

"Hmm... ga usah dulu. Kasurnya kamu naikin aja 45° biar perut kamu ga terlalu terlipat." jelas dokter itu. 

Akhirnya Shani dan Feni pun membantu untuk menaikan kasur Pedro itu. "Makasih ya." ucap Pedro.

"Oke kalau gitu saya tinggal dulu. Saya juga udah hubungin keluarga kamu, mereka bakal tiba 4 hari lagi." ucap Dokter itu, dia pun meninggalkan ruangan tersebut.

Shani, Feni dan Sisca sedikit bingung, bagaimana bisa dokter itu menghubungi keluarga Pedro? sedangkan sepengetahuan mereka keluarga Pedro sudah tidak ada lagi.

Namun, Pedro sedikit khawatir. "Ka-kalian bawa aku ke rumah sakit apa?" tanya Pedro.

"Ini rumah sakit selamat 48." jawab Feni dengan lantang. Mendengar itupun Pedro langsung kehilangan semangat nya, dia menghela nafas pasrah nya.

"Kenapa Ped?" tanya Shani yang melihat Pedro tiba-tiba seperti itu.

"Gapapa, aku ngerasa bakalan ada monster mengerikan tiba 4 hari lagi." ucap Pedro dengan muka yang sangat menyedihkan.

Mendengar perkataan Pedro itupun, Shani dan Feni pun tertawa. Tidak dengan Sisca, "Apasih, kasih tau ke gue? siapa yang bakal datang 4 hari lagi?" ucapnya.

"Kalian tau siapa kepala rumah sakit ini siapa?" tanya Pedro kepada mereka bertiga. Rumah sakit ini sangat terkenal, bahkan orang-orang di luar pulau pun akan datang kesini untuk berobat.

"Bukannya ini rumah sakitnya Dr.Melinda?" jawab Shani. Feni dan Sisca pun mengangguk, mengiyakan jawaban dari Shani itu.

"Nama lengkap dia siapa?" tanya Pedro kembali. "Dr. Melinda Putri Cor..." belum selesai menjawab, Shani pun terdiam tiba-tiba. 

"HAHHHHH" teriak Shani, Feni dan Sisca. Mereka bertiga lupa, nama keluarga Pedro sama dengan nama lengkap kepala rumah sakit ini, Dr. Melinda Putri Corputty. 

"Aduh... ga pake teriak gitu bisa ga sih?" ucap Pedro sambil menutup telinganya. 

"Ped, jelasin sekarang." ucap Feni. 

Kamu Duniaku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang