--- 5 ---

109 4 0
                                    





--Selamat Membaca--



---Pedro POV---

Hari ini, tanggal 25 Oktober, tepat hari di mana aku kehilangan harta berharga ku 1 tahun yang lalu. Ada satu hal yang selalu ingin aku lakukan sebelum mencapai tanggal ini. Yaitu mengakhiri hidup ku sendiri. 

Ya, kalian tidak salah baca. Aku sudah merencanakan ini beberapa hari kemarin, tepat di tanggal ulang tahun ku 20 Oktober yang lalu. Aku hanya ingin mengakhiri hidup ku sendiri dengan cara yang sama seperti keluarga ku di dalam mobil. 

Aku berkendara dengan sangat cepat di tol, pada 20 Oktober lalu. Bahkan aku berharap, ada mobil besar di hadapan ku dan aku sangat ingin menabrak nya sekencang mungkin. Namun, ntah apa yang terjadi. Di hari itu jalanan sangat sepi, malam itu mobil pun bahkan tidak terlihat di jalan hingga akhirnya, aku melihat sebuah mobil yang berhenti.

Di pikiran ku, sebelum mengakhiri hidup ini, aku berharap bisa membuat orang senang. Mungkin mobil yang berhenti ini sedang mogok, jadi aku mau menolongnya agar bisa membuat si pemilik mobil ini senang kembali. 

Saat aku mendekat, aku lihat ada seorang lelaki berdiri di depan mobilnya. Aku turun dari mobil dan bertanya, "Lu ngapain?" karena yang aku lihat sepertinya mobil ini tidak mogok. 

Ternyata, yang aku dapatin adalah kekerasan pada wanita. Laki-laki ini membuat ku begitu marah hingga spontan membuat ku menghajarnya. Aku sangat tidak menerima kekerasan dalam bentuk apapun pada perempuan, bagiku semua perempuan di dunia ini adalah manusia yang harus diperlakukan sebagaimana seorang ibu kita sendiri. 

Walaupun, saat aku menolong gadis ini. Ada beberapa hal yang terjadi, namun aku tidak mempermasalahkan nya. Aku hanya kecewa, karena bantuan dariku, tidak membuat gadis dan keluarganya itu senang. Aku merasa kecewa pada diriku sendiri, aku adalah badut  semua orang mengatakan itu padaku. 

Harusnya sebagai Badut aku bisa membahagiakan semua orang, namun aku gagal untuk kesekian kalinya. Aku adalah orang yang gagal dalam apapun, bahkan menjadi badut pun aku gagal, aku benar-benar badut pengecut. 

Akhirnya, setelah kejadian itu aku lupa akan tujuan asliku untuk mengakhiri hidup di dalam mobil ku sendiri. Aku tidak tau harus bersyukur atau menyesal karena menolong gadis itu. Tapi, aku merasa bahwa scenario ini adalah ciptaan dari Tuhan agar aku menghadap kedepan dan menjalani hidup ku. 

______________________________




Aku selalu menghabiskan waktu ku di cafe SEMANGAT 48, ini adalah cafe favorit aku dari dulu. Alasan nya hanya 1, ini adalah tempat di Jakarta yang di datangi oleh keluarga ku saat aku belikan tiket menonton pertandingan ku dulu. Di meja No.3, canda tawa bersama mereka terjadi disini. 

Setelah kepergian mereka, aku kembali ke Jakarta untuk menghindari kesedihan-kesedihan ku. Namun, di cafe ini adalah pengecualian bagiku. Cafe ini adalah saksi dimana aku melihat keluarga ku benar-benar tertawa dan bangga atas apa yang telah aku capai di waktu itu. Membuat aku benar-benar nyaman di sini, dan para pekerja di cafe ini juga sangat baik pada ku. 

Semua orang yang tau aku dan latar belakang ku, selalu memanggil aku dengan sebutan 'badut'  , tapi tidak dengan para pekerja di cafe ini. Mereka sangat baik dan membuat ku nyaman berada di sini terus. Lagi pula, tempat tinggal aku juga tidak jauh dari sini.

Kamu Duniaku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang