--Selamat Membaca--
Setelah mendengar suara keras itu, Feni dengan sigap menarik tangan Shani dan bersembunyi agar tidak terlihat kehadiran mereka.
"JAWAB !!! SEJAK KAPAN KAMU CINTA SAMA ANAK SAYA !!!" teriak keras suara Boby saat itu.
"Ci, siapa yang di dalam tu ci?" bisik Feni ke Shani.
"Ga tau juga Fen, kita pergi aja yok. Ini privasi lho kita ga boleh kek gini." jelas Shani.
"Ci, kita harus tunggu ci, ntar kalau Pedro kenapa-kenapa gimana? kita harus bisa bantuin." tegas Feni.
Mendengar perkataan Feni pun, Shani menyetujuinya. Mereka bersembunyi di luar dekat pintu kamar Pedro.
Sedangkan situasi di dalam ruangan begitu panas, kemarahan dari Boby mencapai puncaknya. Beberapa kali dia membentak Pedro dengan keras. Di lantai 4 ini tidak ada penghuninya selain Pedro, karena ini adalah barisan kamar VIP yang disediakan oleh Aurora. Jadi, tidak ada yang mendengar teriakan Boby selain Feni dan Shani yang ada di luar.
"Om, maksudnya apa om?" tanya Pedro dengan lembut.
"Ga usah ngelak kamu ya, saya tau kamu punya rasa sama Gracia. JUJUR !!!" ucap Boby dengan nada tinggi.
Feni dan Shani yang mendengar nama Gracia disebut pun jadi tau, bahwa orang yang di dalam adalah Ayah dari Gracia, Boby Charlton. Mereka saling memandang dan menjaga agar tidak membuat suara tiba-tiba.
Sementara itu, Pedro tidak bisa menjawab pertanyaan dari Boby ini. Di satu sisi, dia benar-benar sedang jatuh cinta pada Gracia, namun keadaan memaksanya untuk tidak mengatakan nya.
"Om jangan marah-marah dul..." belum selesai berbicara, sebuah tamparan keras melayang ke wajah Pedro.
"Jangan bertele-tele kamu, saya tanya kamu jawab." ucap Boby dengan emosi.
Karena tamparan itu, Pedro semakin terdiam. Dia merasa harga diri nya di pijak-pijak oleh Boby, dia tidak ingin meluapkan amarahnya. Bagi Pedro, api tidak bisa dipadamkan dengan api. Dia harus tenang dan menahan semuanya.
"Iya om, saya Pedro Corputty mencintai seorang Shania Gracia Charlton." jawab Pedro dengan tegas.
"KURANG AJAR" , "PLAK" tamparan keras kembali di layangkan oleh Boby ke Pedro. Kali ini Pedro meringis kesakitan, tamparan yang sangat keras diterima nya.
"Jangan berani-berani untuk mencintai anak saya, kamu ga pantas untuk anak saya. Saya menyetujui kamu untuk menjaga dia, bukan mencuri-curi kesempatan untuk cinta sama dia." ucap Boby dengan nada tinggi.
Pedro yang mendengar itu jadi tersadar, ternyata dia terlarut dengan perasaan nya. Hingga dia lupa satu hal penting, gap yang ada pada dirinya dan Gracia begitu jauh. Pedro adalah gambaran dari orang yang selalu gagal, sedangkan orang yang dia cintai adalah seorang Gracia yang menjadi sorotan semua orang dengan kehebatannya.
"Ma-maafin saya om, saya terlalu bodoh dan lancang." ucap Pedro sambil menundukan kepalanya.
"Jauhin anak saya, saya ga mau kamu ada di dekat dia lagi. Saya udah menjodohkan Gracia dengan orang yang lebih baik, bukan orang gagal seperti kamu. Jangan pernah menunjukan wajahmu dekat Gracia lagi selamanya." tegas Boby.
Mendengar itu, hati Pedro benar-benar terpukul. Baginya, Gracia sudah menjadi dunianya. Menjauh darinya? itu adalah hal yang paling tidak bisa dilakukan oleh Pedro sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Duniaku (END)
RomantikIni adalah story pertama yang aku buat, semua karakter yang ada didalamnya juga berdasarkan apa yang aku suka dan aku buat sendiri, mohon buat teman-teman yang membaca jangan membawa karakter yang aku ciptakan ini ke rl yaa. Cerita ini juga menjadik...