--Selamat Membaca--
Di sebuah Coffee Shop Bali...
"Lho? Pakde? Bang Bayu?" tegur Pedro saat mendengar namanya di panggil oleh Bayu.
Pak Ismawan dan Bayu, mereka datang juga ke coffee shop ini untuk bersantai-santai di malam yang cerah ini. Bayu sendiri adalah anak dari Pak Ismawan, dia juga merupakan seorang sutradara yang sedang merintis karir nya.
"Duduk Pakde, Bang Bay." Pedro mempersilahkan mereka berdua untuk duduk.
"Dah lama ga ketemu Ped, udah gede banget kamu sekarang, makin ganteng juga abang liat."
"Bener kata ayah kan? Pedro makin ganteng." ucap Pak Ismawan.
"Ga lah Pakde, karna udah lama ga ketemu aja kita. Bang Bayu apa kabar? masih lancar project-project nya bang?"
"Aman, kamu gimana? sibuk apa sekarang?"
"Sekarang, aku lagi sibuk jagain anak orang sih bang hehe..."
"Eh? maksudnya gimana?"
"Oh, itu ya si Shani atau Gracia?" tanya Pak Ismawan.
"Idol-idol itu yah? yang sekarang project bareng kita?" tanya Bayu pada Ayahnya.
"Bener, tadi siang Ayah jumpa sama Pedro lagi ngobrol-ngobrol sama mereka berdua." jelas Pak Ismawan.
"Ho... sekarang udah pande kamu ya, langsung main dua cewe gitu." ledek Bayu pada Pedro.
"Ha? bukan-bukan gitu bang. Astaga, abang salah paham." Pedro membela dirinya.
Pedro pun menjelaskan kepada Bayu dan Pak Ismawan tentang situasi nya, tentang dia dan Gracia. Bagaimana dia bisa berada di Bali, dan apa saja yang menjadi kesibukannya.
"Oh... jadi gitu." ucap Pak Ismawan dan Bayu serentak.
"Kamu kenapa ga kerja aja sama keluarga besar kamu itu? kenapa kembali ke Jakarta?" tanya Bayu sekali lagi.
"Ga tau sih bang, aku mau beraniin diri aja buat jalanin hidup sendiri." jelas Pedro, dia menutupi tentang niat nya untuk bunuh diri. Sebab dia pasti bakal dimarahi oleh kedua orang di dekatnya ini.
"Hmm... kamu kerja sama Pakde aja gimana?" celetuk Pak Ismawan. Membuat Pedro dan Bayu terkejut.
"A-aku ga ngerti Pakde buat-buat project gitu." jawab Pedro.
"Keknya seru juga deh yah. Ped ayo kamu ga usah ngurusin projectnya, gimana kalau kamu jadi aktor nya aja. Jadi kalo kita butuh project, tinggal manggil kamu." jelas Bayu. Pak Ismawan pun juga mengangguk mendengar perkataan anak kandungnya itu.
Pedro sangat enggan untuk menolak ajakan dari mereka berdua, karena mereka adalah orang-orang baik yang sudah merawat Pedro dan menjaga nya saat jauh dari keluarganya. Namun, di sisi lain dia juga tidak mau harus meninggalkan Gracia, jika dia menerima tawaran ini, otomatis dia akan menjadi sulit untuk menemani Gracia dan jauh dari orang yang dicintanya itu.
Pedro merenung seketika, memikirkan apa jawaban yang baik untuk dia ucapkan sekarang. Apakah menerima ajakan itu, atau menolak nya? Dia tidak tau harus berkata apa sekarang.
"Gimana nak? mau kerja sama Pakde?" tanya Pak Is.
"Udah yah, ga usah dipaksa juga. Pedro, kamu ga perlu mikir-mikir banyak gitu. Kebiasaan kamu, mulai sekarang ikutin apa kata hati kamu, kemauan kamu yang sebenarnya. Bilang iya kalau kamu ngerasa iya, bilang enggak kalau emang enggak. Kamu ga perlu mikirin yang lebih dari pada itu." ucap Bayu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Duniaku (END)
Любовные романыIni adalah story pertama yang aku buat, semua karakter yang ada didalamnya juga berdasarkan apa yang aku suka dan aku buat sendiri, mohon buat teman-teman yang membaca jangan membawa karakter yang aku ciptakan ini ke rl yaa. Cerita ini juga menjadik...