--Selamat Membaca--
Hari-hari berlalu, begitu juga perjanjian Pedro dan Boby. 1 minggu semenjak kepulangan mereka ke Jakarta, Pedro dan Gracia tetap tidak bisa dipisahkan. Bahkan tidak ada tanda-tanda dari Pedro untuk menjauh dari anaknya itu.
Beberapa kali Boby juga bertemu dengan Pedro di rumahnya, Pedro selalu memasang wajah yang ceria. Dia selalu bersikap seperti biasanya, seolah tidak terjadi apa-apa. Apakah ini semua bertahan seterusnya seperti ini?
______________________________
Beberapa hari lalu, Gracia mengenalkan Pedro dengan Jeremi, teman masa kecil Gracia itu. Pertemuan pertama mereka waktu itu di rumahnya Gracia, kesan nya sangat buruk sekali. Jeremi enggan untuk bersalaman dan memperkenalkan dirinya pada Pedro.
Pedro pun tidak mempermasalahkannya, karena tidak ada yang perlu dia risaukan pada laki-laki itu. Semenjak perkenalan itu, Pedro sangat jarang bertemu dengan Gracia. Bahkan biasanya tidak ada hari tanpa Gracia, namun beberapa hari belakangan ini semua berbeda.
Gracia lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Jeremi, bahkan sangat-sangat banyak. Walaupun dia tetap bertukar kabar dengan Pedro, tapi bagi Pedro tidak melihat senyum dan tingkah lucu Gracia itu sangat terasa kurang hidupnya.
Pedro juga beberapa kali bercerita kepada Shani, Feni dan Sisca tentang ini. Kali ini Sisca sudah tau semuanya, Feni tidak sengaja membocorkan rahasia itu pada Sisca. Namun, bagi Pedro itu tidak ada masalah. Bahkan saran-saran dari Sisca sangat luar biasa hebat, hanya saja Pedro yang tidak berani melakukan semua saran Sisca itu.
______________________________
Hari ini, Pedro pun tidak bertemu dengan Gracia. Gracia bilang dia tidak ada kegitan atau kerjaan apapun hari ini, dia ingin bersantai di rumah. Jadi, Pedro memilih menghabiskan waktunya untuk berolahraga sendiri saja. Saat dia berlari-lari pagi, tidak sengaja dia melewati sebuah lapangan basket.
Di situ, banyak sekali anak-anak muda yang bermain basket. Bahkan mereka semua bermain dengan penuh tawa. Pedro pun memperhatikan mereka bermain, tak sengaja salah satu anak muda itu mengenali sosok Pedro ini.
Lapangan itu begitu heboh, Pedro sedikit panik. Namun, ternyata pemikiran buruk Pedro itu salah, semua orang ini sangat menghargai keberadaan Pedro. Mereka meminta Pedro untuk ikut bermain beberapa game.
"Ayo bang, gue pengen liat lu main lagi. Lu masih setajem dulu apa ga, gue penasaran banget." ucap seorang pemain itu.
Pedro pun menerima ajakan mereka, hitung-hitung mengisi waktu kosong nya. Apalagi dia tidak tau harus ngapain, Gracia tidak memberikan tanda-tanda untuknya. Pedro pun membuka hoodie miliknya, dia pun memutuskan untuk bermain bersama orang-orang ini.
Awalnya, dia masih tidak terlalu percaya diri untuk melompat dengan kaki nya. Tapi, semangat-semangat yang diberikan padanya membuatnya mencoba dan terus mencoba. Dia bahkan tidak kehilangan taringnya sedikitpun. Mr.Unchained ini masih menunjukan betapa hebatnya dia di lapangan.
Pedro terus bermain hingga waktu makan siang pun tiba. Semua pemain-pemain ini bubar, mereka mengakhiri permainan mereka. Hasilnya begitu luar biasa, Pedro bahkan tidak terkalahkan. Siapapun dalam timnya dia selalu menang, semua orang begitu kagum pada sosoknya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/343139351-288-k609144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Duniaku (END)
RomanceIni adalah story pertama yang aku buat, semua karakter yang ada didalamnya juga berdasarkan apa yang aku suka dan aku buat sendiri, mohon buat teman-teman yang membaca jangan membawa karakter yang aku ciptakan ini ke rl yaa. Cerita ini juga menjadik...